Skip rumah sakit
"Tiba tiba seorang dokter berbicara kepada keluarga ku, sebuah kata yg terucap cukup menyakitkan bagi ku kata yg membuatku tak percaya. Apa mungkin ini mimpi, mimpi yang benar benar buruk dalam sejarah hidupku."Mama: dok gak mungkin gak mungkin anak saya meninggal...."ucapnya berteriak."
Papa: sudah mah kita ikhlaskan saja ini mungkin sudah jadi takdir kita...."ucapnya pasrah."Dokter: maafkan saya bu kami disini juga sudah berusaha namun takdir berkata lain..."hasil otopsi akan keluar besok jadi di mohon ibu dan bapa kesini lagi besok sekalian membawa jasad putra bapa untuk di kebumikan.
"Mungkin ini kenyataan terpahit yg aku alami, aku sudah mati. Tapi kenapa kenapa roh ku bisa berkeliaran seperti ini."
Skip pemakaman
"Saatnya ku langkahkan kaki menuju tempat peristirahatan terakhirku, mungkin bagi sebagian orang ini hal konyol." Ku melihat orang yg disana menangis ketika jasadku mulai di kuburkan, ingin rasanya ku peluk mereka. Apalagi salsa istriku tercinta seharusnya ini jadi hari pertama kita sebagai suami istri bukan nya mengecewakan nya yg sedari tadi menangis seperti itu."
"Ku terus pandangi istriku yg sampai sore masih berada di kuburan, banyak pihak keluargaku membujuk nya pulang tapi dia tetep gamau. Ingin rasanya nu nampakan diriku padanya tapi itu hal yg tak mungkin.".....batinku sedih."
"Sosok lelaki serba hitam hitam berkacama hitam, wajah yg tak asing lagi bagiku."
Apah itu kan david? Ngapain dia membujuk dan merangkul istriku seperti itu..."ucapku heran."
"Penasaran langsung menghampiri pikiranku tanpa berpikir aku ikut menaiki mobil yg di naiki david dan salsa, ada hubungan apa mereka kenapa david bisa akrab banget dengan salsa."
"David, ya david rekan kerjaku di kantor dia orang nya baik dia pekerja yg profesional. Aku pernah memperkenalkan nya pada salsa beberapa waktu lalu. Namun yg aku heran kenapa sekarang mereka begitu akrab."
David: sudah ya kamu jangan nangis lagi dong...."sambil merangkul tubuh salsa."
Salsa: tapi aku takut vid aku takut..."nada penyesalan."
David: udah dong jangan takut gitu semua akan baik baik aja ko..."menenangkan sambil memegang erat tangan salsa.""Maksud perkataan mereka apa nih, disitu aku semakin bingung. Disisi lain aku kesal kenapa mereka begitu sangat akrab dan mesra kaya gini."
Sa ko kamu tega sih disaat aku udah gak ada kamu bermesraan dengan lelaki lain..."ucapku sedih."
"Aku pun berlalu dan pergi menuju rumah mama untuk mencari tau di balik ini semua..."