Octagon 3 - 39 : Rantai Koneksi

218 30 38
                                    

Memasuki tanggal 29 April 2023, di hari Sabtu.

Tak ada yang bisa ke-empat anggota The Overload lakukan, selain menunggu. Menunggu apa yang harus mereka lakukan selanjutnya, sekaligus menahan diri, lantaran Ayah maupun Ibu Hongjoong tak ada di sekitar.

Pada akhirnya, mereka tak tahu harus berbuat apa.

Empat orang itu berkumpul di jembatan lagi—sepertinya akan menjadi spot favorit mereka. Selagi yang lainnya, yang berada di rumah, sibuk masing-masing—sebenarnya menyibukkan diri, suasana rumah benar-benar tak menyenangkan sekarang.

Ada satu hal yang mengganjal—sangat.

Seluruhnya merasakan.

"Kita udah tau, Hongjoong ada di rumah Soobin, tapi orang tuanya gak bisa tau. Terus buat apa?"

Erangan frustasi dari Juyeon dirasakan yang lainnya.

Terlebih Yunho, ada tekanan lain. Walau anehnya, Ayahnya tak menanyakan lagi seperti di beberapa jam pertama kejadian. "Apa gue minta bokap gue buat hubungin?"

"Yakin?" Younghoon memastikan. "Kita ini harus tau dulu, apa kita beneran harus bongkar masalah lingkaran dalam ke bokap Hongjoong dan bokap lo, Yun? Gue ragu, takut. Gue tak tau sedalam apa masalah ini, seterlibat apa."

"Sama." Mingi berbisik. "Ini aneh, tapi penuturan dari Om-nya Hongjoong, itu seolah ngasih tau kalau mereka paham betul posisi Hongjoong—dengan lingkaran dalam. Juga, Soobin terus bilang tentang Prananto dan Sadewa, yang mana dalam artian, pihak sana terbuka, tapi dari pihak ini?"

Samar, Younghoon meliriknya. "Pihak apa, Gi? Dua manusia depan kita ini bagian lingkaran dalam loh."

"Ayolah." Juyeon mendesahkan napas agak kasar, tak suka. "Lo semua tau, kita ada di pihak yang sama."

"Pihak apa?" Yunho membalas untuk memastikan.

Karena itu, Juyeon menggertak gigi, dan membalas mereka kasar. "Pihak Ovu, bangsat! Gak peduli gue sama lingkaran dalam atau bokapnya Hongjoong yang tampaknya seurusan sama bokapnya Yunho—gue pihak Ovu. Ovu sekarang keancam karena—"

"Balik lagi, lingkaran dalam." Yunho tersenyum, membalas miris. "Hongjoong masalah kita sekarang. Hongjoong pergi, ke rumah Soobin, ke Sarga Sadewa tepatnya. Kita tau, kita bisa jemput, tapi kita gak sanggup buat lakuin itu. Kita mau buat aduan ke orang tua Hongjoong, tapi mereka gak ada."

"Udah, bokap lo aja." Younghoon mencoba memberikan solusi. "Ya, I mean, di luar masalah, bokap lo lihat Hongjoong memang kabur, jadi kita bisa bilang, minta bantuan."

"Pakai alasan Hongjoong gak boleh kelihatan orang awam." Mingi mengimbuhi.

Dengan setuju, Younghoon langsung mengangguk. "Nah, benar."

"Kita aduin aja sekarang?" tanya Yunho memastikan. "Terus Hyunjae gimana?"

Younghoon menggelengkan kepala, untuk mendekat perlahan ke arah Mingi, agar bisa menempel dengannya. Satu tangannya langsung merogoh saku, untuk mengecek ponselnya.

Ketika hendak berucap, tiba-tiba saja sebuah panggilan masuk.

Younghoon terkesiap, lalu melirik ketiganya. "Bokap gue nelpon."

"Ya, angkat?" Juyeon menatap heran.

Tak beralih dari sana, Younghoon mengangkat panggilan tersebut. Younghoon mendengarkan suara dari sebrang, sebuah sapaan yang terdengar.

"Nak, kamu bicara apa dengan Hongjoong Rastafara?"

Segera Younghoon terkejut, lalu menggelengkan kepala—refleks. "Gak ada, Yah... kenapa?"

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang