Helaan napas panjang keluar dari bibir seorang pria yang baru saja sampai di kamar hotel setelah tadi sempat berjalan-jalan. Merasa tubuhnya sangat lengket membuat pria bernama Kim Do-Young itu melepaskan baju dan segera menuju kamar mandi lalu berendam di bathtub.
Pada hotel ini bathtub yang digunakan cukup populer yakni jacuzzi bathtub. Keunikan dari bathtub ini adalah mempunyai desain yang mampu untuk menyemburkan air bertekanan yang bisa diatur-atur tingkatan tekanannya.
Kim Do-Young sangat menyukai jacuzzi bathtub ini, karena bisa dimanfaatkan untuk terapi dan mampu untuk meredakan stres setelah lelah beraktivitas.Setelah sepuluh menit berendam, Kim Do-Young menyudahi. Namun, sebelum keluar dari kamar mandi, ia menyalakan shower untuk membilas tubuhnya. Merasa tubuhnya kembali segar, ia bergegas keluar dan memakai pakaian sembari mengeringkan rambut. Selanjutnya, ia melakukan perenggangan otot.
Peregangan otot yang dilakukan oleh pria dengan tinggi 1,75 meter itu sambil melihat pemandangan gedung-gedung di malam hari. Namun, harus terhenti saat mendengar getaran notifikasi dari telepon yang berada di atas nakas. Dengan sedikit malas ia pun berjalan mengambil telepon.
Hyung Tua (Lee Suho)
Apa, kau sudah pulang ke hotel, Do-Young?
22. 05Do-Young
Iya, Hyung. Sekarang, aku lagi beristirahat di kamar.22. 06
Setelah mengirimkan itu, Lee Suho tidak membalas lagi alias hanya membaca pesan Do-Young saja. Melihat tingkah Suho membuat Do-Young menggeleng. Sesaat kemudian, ia membanting tubuhnya di kasur king size. Untuk sejenak, ia menatap langit-langit kamar, teringat akan konser mereka tinggal dua hari lagi. Itu berarti ia dan lainnya harus bekerja keras untuk menampilkan terbaik bagi para penggemar.
Jauh di dalam lubuk hati, ada sebuah harapan bagi Do-Young. Harapan agar bisa bertemu dengan gadis dengan penutup kain di wajahnya. “Ck, Astaga! Apa yang kau lakukan, Do-Young!” gerutunya sambil memukul pelan kepalanya. “Sudahlah! Lebih baik, aku tidur saja. Mempersiapkan energi untuk latihan besok.”
***Gorden yang terbuka, membuat cahaya sinar rembulan, menembus kamar seorang gadis yang sedang membaca kitab suci Al-Quran. Lantunan ayat-ayat indah Sang Kuasa menggema di ruangan itu.
وَ لَوْ تَرٰۤى اِذْ يَتَوَفَّى الَّذِيْنَ كَفَرُوا ۙ الْمَلٰٓئِكَةُ يَضْرِبُوْنَ وُجُوْهَهُمْ وَاَ دْبَا رَهُمْ ۚ وَذُوْقُوْا عَذَا بَ الْحَرِيْقِ
Walau tarooo iz yatawaffallaziina kafarul-malaaa-ikatu yadhribuuna wujuuhahum wa adbaarohum, wa zuuquu ‘azaabal-hariiq
“Dan sekiranya kamu melihat ketika para malaikat mencabut nyawa orang-orang yang kafir sambil memukul wajah dan punggung mereka (dan berkata), “Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar.”
ذٰلِكَ بِمَا قَدَّمَتْ اَيْدِيْكُمْ وَاَ نَّ اللّٰهَ لَـيْسَ بِظَلَّا مٍ لِّـلْعَبِيْدِ
Zaalika bimaa qoddamat aidiikum wa annalloha laisa bizhollaamil lil-‘abiid
“Demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Dan sesungguhnya Allah tidak menzalimi hamba-hamba-Nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
NANTIKANKU DiBATAS WAKTU
FanfictionSuasana dingin menyambut kedatangan Afifa yang baru saja sampai di negeri ginseng guna mengisi liburan akhir tahun sekaligus menghindari lamaran dari seorang laki-laki yang pernah menolongnya waktu peristiwa naas itu terjadi. Kemudian, Afifa berusa...