intro

1.5K 172 22
                                    

Giandra

"Pa, keluarga tuh apa sih?"

Saat itu umur Gema baru lima belas tahun ketika bertanya kepada gue. Dan gue, yang hampir menginjak empat puluh tahun kebingungan menjawab pertanyaan Gema.

Mulai dari sebagai anggota keluarga, sampai sekarang gue menjadi kepala keluarga, gue nggak pernah mencari tahu apa itu arti keluarga. Gue hanya merasakan apa itu keluarga. Seperti ketika gue bersama Kayana, Papa, Mama, ataupun Gathra. Tetapi gue nggak pernah tahu arti keluarga itu apa.

"Apa karena tinggal di satu rumah makanya disebut keluarga?"

Untuk ukuran anak lima belas tahun gue akui pertanyaan Gema cukup kritis. Pertanyaannya bahkan tidak pernah terlintas di kepala gue. Sehingga gue hanya bisa menatap dia dalam diam selama beberapa menit.

"Nggak juga," jawab gue akhirnya. "Yang di dalam satu rumah nggak selalu jadi keluarga."

"Terus apa? Ada Papa, Mama, Kakak, Adik, Om, Tante, Oma, Opa, itu baru keluarga?"

"Nggak juga, teman yang baik juga keluarga." Keningnya berkerut ketika gue menjawab demikian. "Keluarga terbentuk nggak harus karena ada hubungan darah kok, Gem. Tempat dimana kamu bisa nyaman, senang, aman. Tempat yang selalu muncul pertama kali kalau kamu merasa senang, sedih, kecewa, marah, atau apapun itu."

Setidaknya itu yang gue mengerti perihal keluarga.

"Oh, aku ngerti."

"Jadi Papa sama Mama keluarga kamu nggak?" tanya gue iseng.

"Papa sama Mama lebih dari keluarga," Gema bukan orang yang pintar merangkai kata, bahkan cenderung lebih banyak diam. Makanya ketika dia akhirnya membuka obrolan dengan gue, gue tidak bisa menyembunyikan senyuman gue. Apalagi ketika dia bisa mengekspresikan berbagai emosinya secara terbuka di depan gue. "Papa sama Mama itu rumah buat aku, tempat aku pulang gimanapun kondisi aku."

Mungkin karena Gema nggak terlalu banyak bicara, hati gue terenyuh saat mendengar jawaban dia.

Gue yang dahulu mungkin tidak akan menyangka hal seperti ini terjadi. Entah ini bisa disebut berhasil menjadi orang tua atau tidak, tetapi gue sudah cukup bangga karena dijadikan tempat untuk pulang oleh anak gue.








—————

Giandra Edriel Sastragala

full time as a husband and father, half time as corporate lawyer

full time as a husband and father, half time as corporate lawyer

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kayana Akasa Krida

full time as a wife and mother

full time as a wife and mother

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jagat Utara Sastragala

full time as a brother and son, half time as a mechanical engineering student

full time as a brother and son, half time as a mechanical engineering student

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gema Arlyadesta Sastragala

full time as a brother and son, half time as a political science student

full time as a brother and son, half time as a political science student

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gianna Kemala Sastragala

full time as a little sister and daughter, half time as a fine arts student

full time as a little sister and daughter, half time as a fine arts student

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Keeping Up With The SastragalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang