Octagon 3 - 44 : Tutup Mulut

235 34 30
                                    

"No way... gak bisa..."

Di dalam kamar yang satu-satunya memiliki balkon, dalam keadaan tertutup, Juyeon berjalan mondar-mandir, sembari sesekali meremas rambutnya kasar. Selagi Yunho dan Younghoon sibuk mengumpulkan data, dan Mingi yang mencatat di atas secarik kertas—duduk pada kursi depan meja.

Kebingungan.

Keempat anggota The Overload itu kebingungan, dan rasanya, pening sampai ubun-ubun mereka.

Benar adanya, sekarang hari Minggu.

Bank tutup.

Saat uang terkumpul, bagaimana caranya mendapat cash. Belum lagi, upaya mengemis Yunho dan Younghoon belum dilakukan, lantaran para Ayah pun sibuk adanya.

Sekarang uang mereka masih terhitung kurang.

Walau jujur saja, sesak adanya.

"Yunho 3M, Younghoon 3M, gue punya 1,1M. Kita masih kurang sekitar 900 juta lagi dan—"

Kalimat Mingi langsung dipotong oleh Juyeon yang mendekat pada lelaki tersebut, merangkul dari belakang tubuhnya. "Tambahin duit 317 juta gue."

"Tapi..." Mingi melirik ke belakang, pada Yunho dan Younghoon yang duduk di lantai sembari bersandar samping tubuh, pada kasur. Melihat keduanya menggelengkan kepalanya.

Juyeon sadar dan langsung berbalik marah. "Ini karena kakak gue! Jangan nahan gue buat—"

"Tapi kami—"

"Beres ini, duit kita cuma dari Ovu, 'kan? Memang lo berdua masih minta ke orang tua?" tanya Juyeon, memotong lagi, tampak frustasi. "Gue juga gak mau lo berdua ngeluarin 3M, gue juga gak mau Mingi ngeluarin semua tabungan dia. Gak mau, anjing, please ngerti..."

Younghoon menghela napasnya sembari perlahan berdiri. "Terus gimana, bangsat? Waktu yang dikasih aja di bawah 24 jam? Bahkan hitungannya cuma 13 jam sampai waktu ditentuinnya tempat."

"Kita gak bisa langsung kasih uang ini—" Juyeon menggelengkan kepala, merasa tak mampu untuk berpikir. "Kita kasih tau Hongjoong, kita perlu ngasih tau dia..."

"Lo sendiri yang bilang Hongjoong harus ngeluarin 2M per bulan, itu pun biasa dia lakuin besok." Younghoon membalas.

Tetapi Juyeon tetap menginginkan jawabannya. "Kita butuh dia. Lo mau ngelak pun, kita butuh dia bantu mikir. Kita butuh ngasih tau dia."

"Ya, ayo kasih tau." Yunho langsung berdiri dari duduknya.

Mingi menoleh, seperti tak rela.

Selagi Yunho, hanya menarik napasnya untuk tetap menenangkan diri. "Kita tuker otak berlima. Toh, lagi, saat ada uangnya pun, gimana caranya buat ini jadi cash, 'kan?"

"Bokap lo megang cash gak?" Younghoon melihat Yunho mulai berjalan ke arah pintu. Tetapi Younghoon setelahnya menggerutu. "Tapi kalau tanya, pasti mereka juga curiga untuk apa."

"Kita hubungi Hongjoong dulu."

"Terus lo mau ke mana?" Juyeon melihatnya membuka pintu.

Yunho tak menoleh, hanya berucap. "Lewat Seonghwa."

Hanya saja, ketika membukanya, dirinya, pun ketiga lainnya menemukan Yeosang berdiri di depan pintu. Hendak mengetuk.

Yunho menjadi diam di tempat.

Selagi Yeosang berbisik pelan, untuk mengatakannya. "Aku gak tau ini tentang apa, yang pasti berkaitan sama Ovu... 'kan? Kalau gak keberatan, aku bantu. Tadi Yunho dan Juyeon ngomongin tentang uang—"

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang