┈ׄ ִ─ׄ ִ┈ׄ ִ─ׄ ꒰ 곤니찌와! ꒱ ׄ─ִ ׄ┈ִ ׄ─ִ ׄ┈ִ
Di lorong yang sepi itu,nyonya dan tuan besar Takahashi yang dikenal sebagai Maruya Hirama dan Ryoto Tamakazuro dan tak lupa sang puan yang kita kenal..(name),sedang duduk di sebuah kursi ruang tunggu dengan tatapan kosong menanti pintu dengan lapisan cat putih itu terbuka. Kekhawatirannya terhadap sang adik angkat sangat kuat.
"(Name),pergi hubungi ayah dan ibu mu,ojisan dan obachan akan menunggu dokter" Ryoto memecahkan keheningan dan juga lamunan sang puan yang di balas anggukan sekali dan berdiri menjauhi kedua insan paru baya itu.
"Hallo (name),ada apa? Bagaimana kabar mu di Canada?" Suara sang ayah
"Ayah..kabar (name) baik baik saja sangat baik"
'Mungkin..?' Lanjutnya di batin
"(Name) ingin memberi kabar bahwa mansion disini sangat buruk,beberapa orang mengecohkan pengamanan dan melukai Ayane-chan,saat ini Ayane-chan berada di rumah sakit " celetuknya sembari mengeluarkan helaan nafas panjang ,terdengar sang ibunda dan ayah nya yang terkejut mendengar kabar dari sang putri.
"(Name) sudah menemukan satu petunjuk dari kecelakaan ini,Ayah tenang saja biar (name) yang urus semuanya"
"Nak,kau bersama siapa di rumah sakit?"
"Ibu jangan khawatir,aku bersama obachan dan ojisan disini"
"Wakatta,besok ayah dan ibu akan berangkat ke Canada.. sampaikan kepada obachan dan ojisan disana ya ,(Name)"
"nee,ibu,(name) akhiri dulu sebentar lagi dokter akan keluar "
Tut!
"bagaimana (name)? mereka bicara apa?" tanya sang wanita paruh baya dengan tatapan tenang andalannya .
"mereka akan kemari" jawab nya.
tetapi diantara tembok pembatas tempat mereka berbicara terlihat seseorang yang sengaja menguping pembicaraan (name) di telfon. Senyum sumringah merekah di labium licik nya,ini informasi yang akan sangat memuaskan sang bos.Dengan langkah cepat ia ambil meninggalkan mereka dengan kekehan puas.
Namun sayangnya, itu semua diketahui oleh (name). Wanita itu memiliki insting yang kuat, ia mengetahui bahwa sedari tadi ada yang sengaja mendengar pembicaraan nya. Jemari lentik milik sang Nirmala ia bawa mengetik gawai miliknya dan segera mengabari Ryu untuk mengawasi seseorang tersebut.
***
Suara gemuruh ombak memenuhi indra pendengaran, Swastamita di hadapannya perlahan mulai tenggelam yang akan berganti peran dengan sang Ratri. Tiada yang dapat mengalahkan cantiknya senja,dengan warna oranye gradasi ungu sangat indah kala mata memandang.
"Kenapa baru sekarang?" Labium kering miliknya berkata pelan sembari Nayanikanya tak henti menatap kepergian Swastamita.
"Kenapa baru sekarang aku dapat mengingatmu,(name)"
Rindou perlahan mengingat memori memori indah saat bersama (name), dulu ia ingat bahwa selalu bersama dengan sang Dara, tertawa bersama, dan ia ingat sekali momen dimana ia dan Sang Dara menikmati indahnya senja dengan saling mengucapkan kata cinta. Tapi kenapa tuhan menyembunyikan satu hal lagi yang tak dapat ia ketahui, Rindou tidak mengetahui status nya dengan (name), ia berfikir bahwa ia dan (name) dahulunya adalah sepasang kekasih dan saat ia hilang ingatan mereka dijodohkan.
Ia juga ingat dulu saat ia bangun dari komanya, ia sangat membenci (name) karena (name) mengaku sebagai istri dan ibu dari anaknya yang telah tiada, dan pada suatu hari ia bertemu dengan Lvy dan sempat jatuh cinta dengannya dan terjalin lah hubungan yang tak seharusnya ada.
"(name), maafkan aku. Tapi bagaimana pun Lvy telah mengandung anak ku,aku akan menikahinya walau tanpa persetujuan mu" Nayanika yang tadi terbuka kini tertutup tepat saat Bumantara kini kembali gelap yang Ratri miliki.
"Rindou?" Intonasi berat dan familiar sedang menyahut namanya membuat sang pemilik nama menoleh.
Ia cukup tersentak akan seorang lelaki yang amat ia kenali berdiri di hadapannya dengan surai dwiwarna persis seperti miliknya dan manik yang serupa dengan manik miliknya kini menatap dirinya dengan datar,tak lupa dengan senyuman yang selalu merekah namun senyuman itu terlihat kosong. Menghempaskan pemikiran barusan ia segera sadar dan kembali mengalihkan pandangan ke arah lain.
"Ternyata kau disini,Rindou.Sedang apa kau disini?" Ujar laki laki tersebut sembari menempatkan bokongnya bersebelahan dengan Rindou,manik miliknya melirik seseorang di sebelahnya yang tak lain dan tak bukan adalah adiknya. Ya dialah Haitani sulung, Haitani Ran.
"Kau tidak buta kan?,mata mu masih berfungsi?" Ucapnya sarkas,sang kakak yang mendengar nya hanya tersenyum melihat tingkah laku adiknya.
"kenapa kau ada disini?, bukankah kau sedang berada di Korea?" Tanya Rin tanpa menoleh ke arah sang kakak, ia tau apa tujuan kakak nya menemuinya. Dan ia terlalu takut untuk menatap kearah manik sang kakak.
"Bagaimana tidak?,kau yang membuat ku mau tak mau kembali ke Jepang"
"Kenapa aku?"
"Santai sekali bicara mu seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Aku tau hubungan mu dengan (name) sedang tidak baik baik saja. Dan aku tidak akan pernah menyangka bahwa kau akan melakukan hal bejat seperti yang Ayah lakukan dulu kepada ibu"
Hening sesaat, tidak ada yang bersuara diantara kakak beradik itu ,hanya ada suara ribut hampara lautan dihadapan mereka yang terdengar,saling tenggelam dalam lautan pikiran masing-masing tidak berniat membuka obrolan atau hanya sekedar basa-basi. Tapi satu intonasi terdengar.
"Dulu diantara kita berdua,hanya kau yang sangat sangat membenci Ayah sampai kau sendiri menyumpah serapahi beliau. Kau selalu bicara untuk selalu membencinya karna beliau telah bermain dibelakang ibu. Kau berbicara seolah-olah tidak akan mengikuti semua perilakunya,tapi sekarang lihat dirimu? kau tidak ada bedanya dengan beliau. Kau sama menjijikkan nya seperti beliau,Rindou" Ucapan sang kakak barusan sangat menohok hatinya, ia ingat dimana dulu ayahnya pernah bermain belakang dengan perempuan lain.
Ia sangat membenci Ayahnya,tapi kenapa sekarang malah dia sendiri yang mengikuti perilaku menjijikkan ayahnya?, mengapa sekarang malah ia sendiri yang menjijikkan?, dan mengapa ia menjadi brengsek seperti ayahnya?. Kalau saja sang ibu masih berada Disini di pastikan bahwa beliau sangat kecewa kepada.
"Aku..aku tidak tau mengapa aku seperti ini" Ujarnya, dadanya terasa sakit mengingat perilaku kasarnya kepada (name).
"Rindou dengar aku,seseorang bisa berubah karena dua hal, pikirannya yg terbuka atau hatinya yg terluka. Mungkin saat ini (name) masih mampu bertahan bersama mu dan berada di pihak mu,tapi kita tidak tau jika hari esok mungkin (name) akan meninggalkan mu dan memilih menjauh dari mu" Kini manik lavender milik sang adik menatap kearah kakaknya yang telah berdiri bersiap untuk pergi.
"semua orang pernah bilang, bahwasanya hargai selagi ada, cintai selagi bernyawa, peluk selagi masih memiliki raga, semua itu perihal bahwa saat kata pisah mulai berkata hanya penyesalan yang tidak ada habisnya. Tinggal kan wanita itu dan segera perbaiki hubungan mu dengan (name)" Lanjut nya sebelum pergi meninggalkan sang adik yang kini sedang merenung memikirkan ucapannya.
"Sialan" Setetes air mata mengalir bebas dari manik lavender miliknya,beralih menatap jarimanis yang dihiasi cicin pernikahan mereka. Ia bingung harus bagaimana segala kata maaf terlontar dibibir pucatnya, tapi sayang seribu sayang kata maaf tidak bisa memperbaiki semua yang telah terjadi walaupun 1000 kali kau melontarkannya.
"Kau membuat ku semakin merasa bersalah,tolong jika kau telah mengetahui kebohongan ku jangan membenci ku. Karna entah mengapa aku tak siap untuk di benci oleh mu,(name)"
***
cug sori ya saya baru published book ini lagi,Karna saya lupa pernah buat ini book. Gomenasai ☝🏻
kata kata di atas ada yang aku ambil dari ch telegram yaa
cr: @ruangnyaman
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋ost 𝐌emories [H.RINDOU. x F/READERS]
Fanfiction~Rindou Haitani X F!Readers~ __ "Kita menikah hanya perjodohan kau jangan berharap aku membalas cinta mu..aku hanya mencintai lvy seorang " __ "Aku akan tetap menunggu mu Rindou Haitani..sampai mati pun aku akan selalu menunggu mu" __ "Seseorang bis...