"Apa? Minggu depan? Eomma aku tidak mau! Aku sudah memiliki kekasih begitu pula dengannya eomma!" Youna menggeram kesal kepada ibunya yang tiba-tiba saja berkata bahwa pernikahannya dan Mark akan diadakan dua hari lagi.
"kau hanya tinggal duduk diam dan tenang Youna, semuanya sudah diurus dengan baik oleh orang lain" Eommanya hanya terlihat tenang sembari memakan hidangan malam yang tersedia di depan mereka.
Hal ini benar-benar mengejutkan Youna. Setelah seminggu yang lalu ia bertemu dengan Mark, dan diperlakukan seperti itu, dengan pasti ia memutuskan untuk menolak perjodohan ini. Difikirannya sudah sangat jelas tergambar bahwa Mark merupakan tipikal orang yang menyebalkan. Ia tidak pernah membayangkan bagaimana jadinya bila ia dan Mark akan hidup bersama."Eomma, aku sudah menceritakan kejadian seminggu yang lalu bukan? Eomma sudah tau jika ia bersikap tidak ramah denganku dan eomma masih keras ingin menjodohkanku dengannya, apakah eomma tega jika aku nanti tidak bahagia saat hidup bersamanya" tutur Youna.
"Lagipula, sekarang aku sudah memiliki kebahagiaanku sendiri, aku sudah memiliki kekasih eomma" Youna kembali mencoba meyakinkan ibunya.
"Kau tidak bisa mengukur kebahagiaan dimasa depanmu akan seperti apa Youna, tidak akan ada yang tau bagaimana takdir akan menghampirimu, jika itu memang mengandung kesedihan, maka bersabar dan hadapilah, karna kau akan mendapatkan kebahagiaan yang tepat bagimu saat memang waktunya telah tiba" Ibu Youna merupakan seorang ibu yang berjiwa tegas.
Sejak Youna ditinggal mati oleh ayahnya, ibunya berusaha sekuat tenaga untuk menghidupi gadis semata wayangnya tersebut.
Youna hanya diam mendengar perkataan ibunya. Ia sadar bahwa selama ini ia belum pernah membalas jasa ibunya, bahkan hal apapun tidak akan pernah bisa menggantika jasa ibunya.
"Eomma yakin Mark pasti akan membahagiakanmu dikemudian hari, percayalah.."
Malam itu Youna terbaring lemas dikasur empuk kamarnya. Ia harus memutuskan dengan pasti apakah dia harus menjalankan permintaan ibunya atau mempertahankan hubungannya dengan kekasihnya.
Sebenarnya Youna telah menceritakan segala hal yang terjadi kepada kekasihnya, Doyoung. Namun, mereka belum memutuskan seperti apa langkah yang harus mereka pilih.
Youna juga telah mengetahui bahwa kekasih Mark merupakan seorang lelaki, hal itu ia ketahui setelah ibunya yang memberitahunya beberapa hari yang lalu. Dan malam itu ia putuskan untuk menghubungi seseorang yang tak pernah terfikirkan olehnya bahwa Youna akan menghubunginya dikemudian hari.
"Kuharap kau menjawab telfonku Lee Minhyung" Youna berharap sebelum menekan tombol Call pada handphone miliknya. Rasa gugup sedikit menyelimutinya.
Tiitttiittiit..
"Halo.."
Youna kembali mengatur nafasnya saat mendengar suara seseorang. Namun karena terlalu gugup Youna hanya diam tanpa menjawab suara tesebut.
"Halo, apa ada orang disana? Ini siapa?"
Suara itu, Youna semakin memfokuskan pendengarannya pada suara yang ia dengar. Youna yakin dan sangatlah yakin bahwa suara itu bukanlah suara milik Mark yang ia benci. Suara itu terdengar lebih nyaman untuk didengar.
"Mark, aku tidak mendengar suara siapapun, mungkin dia salah sambung"
keyakinan Youna semakin bertambah saat Youna mendengar orang yang mengangkat telfonnya berbicara dengan Mark.
"Halo?? Tidak ada jawaban, aku matikan ya.."
Mendengar itu sontak saja membuyarkan segala pikiran yang berkecamuk dikepala Youna."Ahh iyaa Halo.."
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY YOU (Markhyuck X Reader)
RomanceDisaat kau dihadapkan dengan keadaan bahwa dirimu berada diantara perasaan yang tak akan pernah terpisahkan. Dan kini, hanya kaulah yang dapat melihatnya. "Beritahu aku bagaimana caranya agar aku dapat menjadi seperti dia, dia yang selalu kau ingin...