4

11 3 0
                                    

Setelah mengikat janji didepan para tamu, Mark dan Youna menyambut kehadiran tamu yang datang sembari duduk dialtar pernikahan.

Keduanya sama-sama tidak memancarkan kebahagiaan. Jika biasanya kedua pasangan pengantin akan saling berciuman didepan para tamu, tadi Mark hanya mencium sebentar kening dari mempelai wanita.

Youna juga tidak berharap banyak, bahkan kekasihnya Doyoung juga ikut menyaksikan hal tersebut.

Entah dorongan apa yang membuat Doyoung menyetujui pernikahan Youna.

"Dia terlihat jauh lebih pantas untukmu" Hanya kalimat itu yang terucap saat Doyoung menghampiri kedua mempelai.

Youna memeluk Doyoung seakan itu akan menjadi pertemuan terakhir mereka.

"Tahan air matamu cantik, itu hanya akan menghapus keindahanmu pada hari ini" Doyoung segera menghapus lajunya air yang mulai mengalir pada pipi cantik Youna.

Ditatapnya kedua manik indah tersebut.
"Jaga dia Bung, walaupun terlihat keras tapi ia sangat rapuh didalam, kau hanya belum mengenalnya" Doyoung menepuk pelan pundak tegar Mark, namun hanya dibalas dengan diam oleh sang pemilik pundak.

Youna melambai lemah saat sosok Doyoung berlajan menjauhinya.

"Dimana dia?" Tanya Youna mendadak saat keadannya mulai membaik.

Matanya sedari tadi tak henti menyelusuri para pengunjung untuk mencari sosok kekasih Mark.

Mark yang belum mengerti siapa yang dimaksud Youna hanya menatapnya bingung.

"Kekasihmu? Mana dia?"

"Dia tidak akan datang" Mark berucap tanpa menatap Youna dan kembali menatap para tamu yang asik dengan kegiatannya masing-masing.

Kebanyakan dari mereka adalah rekan kerja kedua orang tuanya masing-masing.





"Ohh.. ayolah Jaemin, kita harus datang kesana" Haechan kembali merengek pada sahabatnya tersebut.

Sejak kemarin Mark sengaja membawa Haechan menuju Jaemin dan meminta Jaemin untuk menjaga Haechan agar tidak datang kepernikahannya.

Alasannya jelas karna Mark tidak ingin Haechan melihatnya bersama dengan orang lain. Mark tau hal itu akan menyakiti Haechan.

Baginya pernikahan tersebut merupakan hal yang tidak penting, makanya ia juga ingin Haechan tetap menganggapnya belum menikah agar segalanya tak akan ada yang berubah.

"Sudahlah Haechan, acaranya pasti sudah selesai.." Dari 4 jam yang lalu Jaemin sengaja menajamkan pengawasannya pada Haechan agar lelaki tersebut tak kabur meninggalkannya dan pergi mengadiri pernikahan kekasihnya.

Sudah 2 gelas kopi Jaemin habisnya hanya demi menahan rasa kantuknya.

Jaemin memangku dagunya dengan kedua tangannya diatas meja café miliknya.

"Sejujurnya aku ingin menanyakan sesuatu padamu, tapi aku sedikit ragu"

Haechan langsung menatap Jaemin saat mendengar kalimat tersebut. Mereka berdua memang sudah saling mengenal sejak lama, namun Jaemin masih memiliki perasaan dalam berkata, makasekiranya jika ia memliki pertanyaan yang mungkin akan menyakiti seseorang, maka ia akan bertanya terlebih dahulu dan tidak akan memaksa orang tersebut untuk menjawab pertanyaannya.

"Apa itu?"

"Kenapa kau melepaskannya?"

Haechan sedikit terkejut dengan pertanyaan Jaemin.

"Kau tidak perlu menjaw-"

"Aku hanya tidak pantas untukknya"
Haechan mengalihkan pandangannya kearah depan café yang menampilkan jalan dengan banyak orang berlalu lalang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ONLY YOU (Markhyuck X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang