NVJ Part 39

604 111 34
                                    

Happy reading all 🥰

          Jangan lupa vote + comen ✨

Spam comen juga!!! Awas aja kalo enggak 🤧



     (Tandai kalo ada typo!)









Hari-Hari membunuh Senyumku Dan aku tertawa.•

        ~Zeliarcha Suci Dafaulhaq ~





Dengan perasaan bahagia yang bisa terlihat jelas dari raut wajah dan senyum manis yang mengembang di bibir pink pucat nya. Tak lupa bibir tersenyum tersebut bersenandung kecil sambil berjalan pelan memasuki kamarnya.

Kepalanya menoleh ke kanan dan ke kiri guna mengecek dimana suaminya berada. Pandangannya beralih ke arah pintu kamar mandi yang baru saja terbuka dan menampilkan sosok suaminya yang sedang mengancingkan kemejanya dengan handuk yang tersampir di pundaknya.

"AZZAM!"

Pekikan tersebut membuat Azzam yang tengah menunduk untuk mengancingkan kemejanya terkejut. Dia mendongakkan kepalanya dan menatap wajah gadis yang telah menjadi istrinya itu dengan pandang heran.

Istrinya terlihat sangat senang, dan terlihat jelas ada binar mata bahagia di matanya.

Azzam mendekat membuat Suci langsung berjalan cepat ke arah Azzam. Dia menarik tangan Azzam untuk duduk di ranjang.

"Ada apa, Ci?"

Suci memutar tubuhnya hingga keduanya saling berhadapan.

"Lo tau nggak?" Azzam menggeleng polos. "Iiih masa ngga tau sih!" Decak Suci kesal.

"Kan kamu belum cerita," Ucap Azzam.

Suci meringis malu, "Oh iya hehehe..."

"Ada apa?"

"Inget lapangan yang di dekat mushola samping Balai desa, ngga?" Azzam tampak berfikir. "Yang dulu kita sering kesana buat liat pasar malam."

Azzam mengangguk karena dia langsung mengingatnya.

"Tadi gue sama Ana jalan-jalan ke luar pondok, terus gue denger dari warga katanya bakal ada pasar malam nanti."

Azzam kini Mengerti kenapa Suci sangat bahagia. Ternyata karena hal sederhana ini mampu membuatnya sebahagia ini.

"Kamu ingin pergi kesana?"

Suci mengangguk antusias, "Pengen banget!" Katanya.

Tapi tiba-tiba senyumnya hilang membuat Azzam bertanya-tanya.

"Kenapa?"

"Gue pengen kesana, Zam. Tapi NANAS nggak mau kesana karena mereka nggak terlalu suka. Ana suka pasar malam, tapi dia harus belajar buat lomba cerdas cermat besok. Gue nggak ada temen, Zam."

Aaah Azzam mengerti. Apa ini artinya Suci ingin mengajaknya pergi?

"Kamu mau pergi sama aku?"

Suci mendongak dan menatap Azzam dengan binarnya, "Lo mau?"

Azzam mengangguk. Tangannya mengelus lembut kepala Suci yang terbalut hijab. "Emangnya aku pernah nolak ajakan kamu buat pergi ke Pasar malam?"

Suci menggeleng, dia mengingat kembali kenangan indahnya dulu. Dulu dia tidak pernah di izinkan pergi ke pasar malam karena tidak ada yang menemaninya. Dia selalu mengajak Sherly, tapi Faiz selalu melarangnya.

Dia mengajak Mirza? dia itu tipe orang yang ngga mau ribet. Jadi tentu saja dia menolaknya. Dan hanya Azzam lah yang menjadi temannya untuk pergi ke pasar malam.

NANAS vs JAMBU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang