Episode 16

362 29 0
                                    

"SI HITAM, KEMARI!!" Benar saja, gagak itu langsung terbang ke arahku. Gagak itu me jadi lebih besar, sangat besar.

"Aku tak tau apakah ini akan berhasil atau tidak, jadi mohon bantuannya. Kita akan melakukan sebuah ikatan emosional yang dapat membuat kita jauh lebih kuat satu sama lain. Tetapi ku harap ini berhasil, ku mohon" Aku tak menggunakan telepati lagi.

"Baiklah, Tuan, akan segera terlaksana" Ucap nya.

Kami sama-sama memejamkan mata. Rasanya seperti tubuhmu baru saja dikuliti, sangat amat sakit dan perih, namun demi kekuatan baru, akan ku tahan rasa pedih itu.

Beberapa bagian tubuhku berubah, aku memiliki dua mata lainnya di mata asli ku, lalu pendengaran dan penglihatan ku semakin tajam, dan aku rasa aku memiliki otak lagi pada bagian lengan ku, nampak seperti Muzan kah, apakah otak yang ada di lengan ini adalah otaknya Si Hitam??

"MARI KALAH KAN DIA!!" Teriak ku, aku semakin bersemangat.

Aku berlari langsung menuju arena pertempuran, Muzan menatapku dengan tatapan jijik. Aku tak tau apakah dia benar-benar belum pernah melihat pantulan dirinya sendiri dalam bentuk yang asli.

Di tengah-tengah pertempuran, tubuh Muzan di penuhi luka, luar biasa. Nampaknya, luka-luka itu adalah titik lemahnya. Dia sudah tidak bisa menyembunyikannya, dia melemah.

Tentu saja aku kembali menyerang dengan membabi-buta, tenang, serangan ku tak akan mengenai teman-teman ku.

Berkat usaha dari teman-teman ku, Muzan sudah terpojok. Aku tak akan menyia-nyiakan kesempatan emas ini, aku akan berjuang keras untuk mengalahkan Muzan.

Bekas lukanya bergerak, sepertinya ada jantung atau otak disana. Walau aku tak bisa masuk ke alam tembus pandang, tetapi aku mempunya penglihatan dan pendengaran yang tajam.

Oh ya! Kertas bergambar mata buatan Yushiro, aku harus menggunakannya. Kertas itu berfungsi untuk penggunanya dapat melihat pandangan orang lain yang menggunakannya juga, jadi terlihat lebih mudah.

"KWAK!! EMPAT PULUH MENIT SEBELUM MATAHARI TERBIT" Ya! Kabar gembira bagi kami, sisa sedikit saja lagi, kami akan mencapai kemenangan.

Tapi....EH!! Dia mundur dari area pertarungan, ada apa ini.

"IGURO-SAN, KUDOO-SAN, DIA MELARIKAN DIRI!!" Tanjiro berteriak memperingatkan, benar saja dia benar-benar melarikan diri.

Heh, melarikan diri. Dia benar-benar tak memiliki jiwa samurai sama sekali. Dia hanya makhluk terkutuk dan pantas di benci, yang membuat ku dan orang sekitar ku menjadi iblis karena sebuah keterpaksaan.

Muzan hanya memperdulikan dirinya sendiri, keegoisan, salah satu sifat iblis. Saat matahari akan terbit, dia pasti akan melarikan diri. Dia menggunakan mayat orang lain sebagai pijakan, tak bisa di maafkan, tak bermoral.

"HEI!! DASAR PENGECUT" Aku berteriak, dari arah belakang. Aku memang cukup tertinggal di belakang, karena tanpa sengaja tersandung mayat pemburu iblis muda, hehe. Kembali ke cerita, ini serius.

Tanjiro melemparkan nicchirin yang tergeletak itu seperti hujan nicchirin. Dia melemparkan pada Muzan, dan saat itu juga di tangkis olehnya, namun ada juga yang tak bisa ia tangkis.

Dari arah belakang, aku melompat ke udara setinggi-tingginya untuk mempercepat ke arah depan, benar saja, ini berhasil. Tanjiro juga berhasil menancapkan sebuah nicchirin di leher Muzan, namun itu saja tentu tak cukup.

Muzan kembali menyerang, kami benar-benar kesulitan. Terutama, Obanai, dia tak mampu melihat lagi, jadi Tanjiro meminta Kaburamaru untuk memberikan kertas bergambar mata itu, pada Obanai.

"Si Hitam!! Bantu Kaburamaru menyerang!!" Aku berteriak memerintah gagak ku, dia kan bukan hewan biasa, dia adalah petarung juga.

"Jangan sampai dia melarikan diri!! Kita semua pasti bisa mengalahkan kannya!!" Sekali lagi, Tanjiro memeringati.

"KWAK!! TIGA PULUH LIMA MENIT LAGI SEBELUM MATAHARI TERBIT!!" Baik, ini akan semakin menambah semangat ku, semangat untuk membunuh Muzan dan menjadikan ku sebagai manusia biasa, dan hidup normal tanpa rasa takut.

SIAL, dia sedang mencoba sesuatu agar dapat melarikan diri. Tangannya mulai membesar, apakah orang ini mau meledakkan dirinya. Langsung saja aku memberikan peringatan pada Tanjiro dan Obanai.

Kami bertiga harus menahan proses peledakan nya. Kami harus menyerang ke dua belas organ vitalnya secara bersamaan, ini semakin rumit. Eh, dia berhenti. Apakah dia sudah tidak bisa lagi meledakkan dirinya karena obat yang Tamayo berikan.

Keugh
Dia muntah darah, wah ini kabar yang menggembirakan. Dia juga berhenti bergerak! Ini kesempatan kami, kami pasti bisa menenangkan pertarungan hingga matahari terbit.

ARGHHHH, aku tak bisa bernapas. Paru-paru ku rasanya seperti di injak-injak. Sial, sisa dua puluh lima menit lagi, ku rasa. Aku harus segera berdiri. Bocah berkepala babi itu datang, apakah dia mau melawan Muzan sendirian.

Yushiro tiba-tiba datang menghampiri ku dan memberikan ku sebuah cairan, dia kata kalau obat ini adalah obat untuk merubah ku menjadi manusia kembali, meskipun nanti akan ada sedikit efek samping yang mengerikan.

Pandangan ku teralihkan setelah melihat Gyomei bangkit dari duduknya, ku kira dia telah tiada, syukurlah. Aku juga harus bangkit sampai titik darah penghabisan.

Aku bangkit lalu langsung berlari, disana juga ada si bocah petir. Kami langsung membantu mereka. Aku akan menggabungkan teknik darah iblis ku hingga menyalurkannya kepada nicchirinku.

Serangan gelombang kejut tadi, Muzan tak bisa menggunakannya lagi. Setelah dia memakai nya dia harus mengisi tenaganya kembali. Bahkan, kecepatan serangan dari tentakel-tentakelnya pun berkurang.

Aku terus menerus menyerang, aku tak peduli dengan tubuhku yang sudah sangat lelah, itu sangat tak masalah. Yang terpenting sekarang adalah jangan berhenti menyerang.

"SUDAH CUKUP" ASTAGA, Mitsuri, kenapa dia ada disini.

"KANROJI-SAN" Aku dan Tanjiro berteriak secara bersamaan. Bahkan, ada Sanemi juga yang turut ikut.

"MATAHARI AKAN TERBIT, TAHAN!!" Aku berteriak sekencang mungkin, memberikan peringatan, itu sudah pasti.

Nicchirinku akan segera membelah kepala Muzan dari belakang, ku harap ini berhasil. Tetapi, tubuhnya cukup keras, benar-benar memerlukan tenaga yang dahsyat untuk memotong tubuhnya menjadi dua bagian, lalu lenyap.

Apa-apaan, dia berubah menjadi sebuah bayi raksasa. Menjijikan!! Oyakata-sama baru, memerintahkan dari sana untuk menghalangi Muzan berlindung di bawah bayangan mana pun.

Setelah mendengarkan perintah itu, pemburu iblis muda dan kakushi membantu meruntuhkan beberapa rumah yang menjadi tempat persembunyiannya. Bahkan, ada yang mengendarai mobil tua untuk menabrak Muzan, dengan keberanian. Beberapa kakushi juga menghalangi jalan Muzan dengan menggunakan sebuah mobil panjang.

"SIAL, DIA KERAS KEPALA SEKALI" Aku berteriak seraya meluncurkan serangan ku.

Bakar dia! Benar, kami harus membakar dia menjadi abu!! Oh, tandukku menghilang. Gila!! Dia menuju ke tanah, nampaknya dia ingin bersembunyi di dalam tanah. Kami tentunya menghalangi jalannya, lalu mempupuskan harapannya untuk hidup sebagai makhluk yang abadi.

KNY X MALE OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang