1. Im Dae Han
- Leader, 20 tahun
- Mahasiswa seni
- kondisi ekonomi keluarga buruk
- bijaksana, sabar, baik hati2. Roh Yoo Shin
- Temen Dae Han sejak SMA
- Hacker, 20 tahun
- Mahasiswa Ilmu Komputer
- Broken home
- Pendiam, jago berkelahi3. Lee Rae Hyun
- Temen Yoo Shin dari kecil
- Mekanik, 20 tahun
- Mahasiswa Teknik Mesin
- Keluarga biasa
- Suka bercanda, ekspresif, the idiot one4. Jung Ae Rae
- Dae Han ex/girlfriend
- Field Controller, 20 tahun
- Mahasiswa Management
- Keluarga biasa
- Kalem, gampang cemburu2. Yun An Na
- Kenalan Yoo Shin
- Startegy planner, 20 tahun
- Mahasiswa Kedokteran
- Chaebol, but complicated family
- Look like a cinnamon roll but actually kill you5. Kim Jae Min
- Temen dekat Yoo Shin dan Rae Hyun dari kecil
- Mekanik, 20 tahun
- Mahasiswi Teknik Mesin
- Keluarga biasa
- galak, actually have a crush on Yoo Shin.###
Jembatan dengan sungai beraliran deras pada malam hari, seperti biasa menjadi tempat favorit orang-orang Korea untuk bunuh diri. Tidak terkecuali bagi seorang lelaki yang berjalan lunglai di sepanjang tepi jembatan, memikirkan kehidupannya dengan putus asa.
Sebanyak dan selama apapun dia berpikir, tidak ada jalan keluar yang bisa dia dapati. Perasaan tersiksa itu lah yang membawanya ke jembatan itu sekarang. Tidak ada lagi yang bisa dia jadikan alasan untuk hidup.
Dia bahkan tidak memiliki rasa menyesal pada seorang pun yang dikenalnya. Rasa kosong itu memberinya keberanian untuk melompati pagar pembatas jembatan, bergerak lebih dekat pada kematian.
Seolah menunggu hitung mundur euphoria pergantian tahun baru, satu persatu jemari yang memegang pembatas jembatan itu lepas dengan gaya dramatis. Lelaki itu tersenyum, entah mengapa merasa sedikit bahagia dengan sikapnya sendiri. Yah, bukankah tidak masalah kalau mengikuti dramatisnya kehidupan?
Terjun dari jembatan serasa seperti sedang bungee jumping, ada rasa bebas yang dia rasakan. Namun kemudian, sesosok tubuh meluncur melewatinya. Sesosok tubuh perempuan yang memakai seragam yang membuat lelaki itu spontan meraih tubuh itu dan kencari pegangan penyelamat. Beruntung masih ada baja penyangga jembatan yang bisa diraihnya.
Perempuan itu mendongak, menoleh kanan-kiri dengan bingung saat mendapati dirinya bergelantungan di bawah jembatan.
"Eh?" Gumamnya heran. "Nggak jadi bunuh diri?" Tanyanya, menoleh ke arah lelaki itu dengan nada polos.
Lelaki yang sama sekali tidak mengenal perempuan itu pun tersentak, tapi tidak mengatakan apa-apa. Sorot mata tanpa dosa perempuan itu terus menatapnya, hingga tiba-tiba perempuan itu tertawa keras seolah geli pada sesuatu.
"Kenapa? Bukankah lebih baik kalau mati bersama-sama? Aku akan menemanimu!" Katanya dengan nada riang yang tidak wajar.
###
Ayo main tebak-tebakan!!
Siapa mainrolenya? Dan apa genre cerita ini?