Songjin tidak begitu saja berhenti mengganggu Suzy, hari ini dia datang lagi dengan membawa seorang pria yang dianggapnya keren.
"Bibi, aku sedang sibuk." Ucap Suzy yang hanya membuka sedikit pintu pagarnya.
"Lihat dulu, dia seorang pengusaha dari desa sebelah. Dia tinggi, keren dan gagah. Tidak kalah dengan pria yang ada dikota." Paksa Songjin yang membuka pintu pagarnya dan menunjukkan pria yang dibawanya.
"Aku ada urusan bibi, lain kali saja." Kekeh Suzy sambil nyengir.
"Tunggu.. Lihat dulu, dia pengusaha terbaik yang sengaja bibi pilih untukmu. Lihatlah, dia tinggi, kaya, gimana?" Tanya Songjin yang hanya digelengi Suzy.
"Maaf bi, aku tidak bisa." Jawab Suzy menunjukkan wajah sedihnya.
"Ya sudah. Sana pergi." Ucap Songjin menyuruh pria yang dibawanya pergi.
Songjin mengikuti Suzy yang kembali mengupasi jagung dari kulitnya. Songjin duduk disamping Suzy dan terus berbicara.
"Zy, dibuku ini masih banyak pria kaya yang baik. Ayo coba lihat dan pilih." Ucap Songjin terus menunjukkan pria yang ada dalam daftar bukunya namun Suzy tidak menanggapi yang membuat Suzy semakin sedih ingat Myungsoo.
"Bibi bicara dari tadi kenapa kamu hanya diam?" Tanya Songjin yang sudah mulai kesal dengan Suzy.
"Bibi pulang saja. Aku masih sibuk, datang lain kali saja saat aku tidak sibuk." Usir Suzy yang segera membuka pagar dan memaksa Songjin keluar dari rumahnya. Lalu menutup pagar kayu tersebut dan menyandarkan punggungnya dipagar sambil menghela napas.
"Baru sekali ke kota, kau pikir kau sudah menjadi orang kota. Dasar sombong, awas ya jika mencariku untuk meminta dikenalkan pria kaya." Omel Songjin dari balik pagar. Suzy yang masih menyandarkan punggungnya dipagar hanya mendengus mendengarkan omelan Songjin.
Tok..
Tok..
Belum Suzy beranjak, pintunya diketuk lagi sepertinya Songjin belum juga kapok diusir, batin Suzy saat pintunya terus diketuk yang membuatnya kesal."Kenapa lagi sih?"
Tok...
Tok...
Pintu terus diketuk tanpa ada suara yang membuat Suzy akhirnya membuka pintu pagarnya lagi."Kenapa lagi sih bi?" Tanya Suzy yang malas melihat bibi mak comblang yang terus memaksanya mencari jodoh. Sehingga Suzy memalingkan muka.
"Hay.."
Tapi suara lain yang menyapa, sehingga Suzy segera menoleh."Hah. Kau..."
Suzy terkejut dan melongo melihat yang ada didepannya bukan Songjin tapi Myungsoo yang sedang tersenyum lebar padanya.
"Myungsoo?" Tanya Suzy tidak percaya dengan apa yang dilihat. "Tidak. Ini pasti mimpi."
"Ini bukan mimpi, aku Myungsoo sungguhan." Jawab Myungsoo yang membuat Suzy sadar jika ini benar Myungsoo karena dilihat dari atas bawah memang Myungsoo, belum lagi tas dan koper yang dibawanya meyakinkan ini nyata.
"Kau..."
"Aku datang untuk menjemputmu pulang."
"Pulang?"
"Iya."
"Ngapain?"
"Apa kau tidak mau pulang? Kalau begitu aku saja yang tinggal disini." Putus Myungsoo dengan wajah yakin.
"Apa?"
"Kenapa?"
"Tapi surat perjanjian nikah kakek sudah aku buang, jadi..."
Suzy belum selesai Myungsoo sudah mengeluarkan surat Suzy yang sudah dia tambal dari dalam tasnya. Menunjukkan tepat didepan Suzy sambil tersenyum.
"Janji ini harus ditepati, kalau tidak kita akan kena sial seumur hidup."
KAMU SEDANG MEMBACA
Who's The Mate - Myungzy ✓
RomansaHanya berbekal surat perjanjian perjodohan dari kakeknya. Suzy nekat pergi dari Gwangju ke Seoul untuk menjemput pria yang dijodohkan dengannya. Akankah Suzy berhasil jika dia hanya tahu namanya saja, tanpa tahu rupa dari pria itu. Penasaran? Simak...