R.L | Regret

1.3K 133 21
                                    

TW: Blood. Suicidal Attempt. Ect.

7.1K Words

. . .


Mobil putih dengan harga milyaran rupiah tampak melaju kencang, membelah kepadatan ruas jalan yang sudah lebih dulu dipenuhi kendaraan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil putih dengan harga milyaran rupiah tampak melaju kencang, membelah kepadatan ruas jalan yang sudah lebih dulu dipenuhi kendaraan.

Beberapa pengemudi yang berpapasan dengannya, terlihat memuntahkan serapah. Pasalnya, mobil itu melaju tanpa mengindahkan rambu lalu lintas, hingga hampir menyebabkan kecelakaan beruntun.

Kaleia Mawilka Jaurell, si pengemudi mobil, tampak abai pada serapah yang dimuntahkan padanya. Dengan netra yang dipenuhi selaput kaca, beserta wajah kacau berantakan yang seolah memvalidasi perasaannya, ia membawa mobilnya melesat jauh ke sudut kota.

Berulang kali tangannya yang gemetar, memukul keras stir mobil, hingga suara klakson terdengar memekakkan telinga. Tidak ia pedulikan ratusan pasang mata yang menoleh ke arahnya dengan raut terkejut, setiap kali suara klakson itu terdengar dari mobilnya.

"Brengsek!" makinya pada diri sendiri. Ia biarkan air mata terburai di pipinya. Bagaimana sekarang kepalanya dipenuhi wajah Kala, beserta seluruh kalimat bernada memohon yang meluncur dari mulut si puan yang lebih tua. Betapa brengseknya ia, yang telah dengan berani dan begitu tega, merudapaksa Kala, menyentuh area pribadi puan yang sangat ia cintai, di saat si puan telah berupaya berontak dan menghentikan aksinya.

Ia yang terbakar api cemburu dan amarah pada Dylan—dan pada segala apa pun yang pemuda itu katakan lalu sampai ke telinganya—membuatnya gelap mata dan melakukan tindak asusila pada Kala. Ia tikam nuraninya sendiri yang sempat berbisik lembut, ketika Kala menangkup wajahnya. Ia pilih mendengarkan rayuan setan terkutuk dengan tetap menjamah tubuh Kala. Oh, betapa sekarang ia menyesal, betapa rasa bersalah kini penuhi dadanya, membuatnya merasa kehilangan pasokan udara.

"ARRRRGGHHH!!!"

Wilka menjerit sambil menginjak pedal rem sekuat mungkin, hingga mobil berhenti mendadak di pinggir jalan dan menimbulkan suara berdecit. Tangan kanannya menghantam keras kemudi mobil, hingga pergelangannya tampak merah. Ia pandangi sejenak tangannya itu, tangan yang sama, yang sudah ia gunakan menampar Kala.

Wilka mencengkram kuat dada kirinya, ketika sesak semakin meruah di sana.

"M-maaf... maafin aku, K-Kala."

Air matanya semakin berinai. Gadis itu menangkup wajahnya dengan sebelah tangannya yang gemetar, sementara satu tangannya yang lain masih meremas dada kirinya. Kilas balik kejadian di kediaman Kala, terus berputar di benaknya.

Lo bener-bener brengsek, Wilka!

Innernya kembali mengutuk keras, pada dirinya, pada aksinya yang tak bermoral, pada tindakannya yang sudah menyakiti Kala.

Restless Love  ( 𝘈𝘭𝘵𝘦𝘳𝘯𝘢𝘵𝘦 𝘜𝘯𝘪𝘷𝘦𝘳𝘴𝘦)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang