• Chapter 01 : awal mula •

994 69 11
                                    

Warning: ini hanya cerita fiksi belaka yang berdasarkan dari khayalan gaje author jadi jangan di berharap lebih :)

[ Enjoy the story ]

Altharez Kaivandra Zyanalmaer pemuda berdarah Indonesia-Eropa yang harus melanjutkan pendidikan di negeri ginseng Korea Selatan.

Setelah terlibat sebuah pertarungan yang mengakibatkan dirinya di drop out dari sekolah.

" Sungguh.... Kenapa nasib gue gini amat dah. " Ujar Kaivan dengan nada lelah, sungguh waktu itu aja dia cuman nonton sambil ngopi di warung yang Deket sama tempat tawurannya eh malah dia kena juga.

Saat ini dengan langkah yang ogah - ogahan Kaivan melangkah menuju ke dalam kawasan sekolah.

Didalam kawasan sekolah, Kaivan menjadi pusat perhatian karena penampilannya yang berbeda. Yang membuatnya terlihat mencolok.

" Hei, apakah itu murid baru ? " - P1

" Apa itu masih bisa ? Bukannya pendaftaran murid baru sudah selesai ? " - P2

" Sialan murid baru itu terlihat sangat tampan ! " - P3

+ P = Person +

Dapat di lihat bahwa hampir seluruh atensi semua orang mengarah pada Hadrian yang hanya di acuhkan oleh pemuda tersebut.

' Sialan, enggak di sini enggak di indo sama aja gue jadi pusat perhatian mulu bangsat. ' batin Kaivan kesal, sungguh kenapa dirinya selalu saja menjadi pusat perhatian dimana pun ia berada?

Tanpa menghiraukan bisikan-bisikan semua murid yang melihatnya, Hadrian hanya fokus pada satu hal yaitu adalah mencari ruang kepala sekolah.

Tiba-tiba di jalan menuju ke ruang kepala sekolah, ada yang meneriakkan namanya sampai terdengar di seluruh koridor menuju ruang kepala sekolah.

" OI ! KAIVANDRA ! "

Suara teriakan bak toa itu ternyata berasal dari dua pemuda yang seumuran dengan Kaivan . Dan hal itu membuat para murid disana penasaran juga dengan identitas mereka.

Jika para siswa dan siswi disana penasaran berbeda dengan Kaivan yang sudah komat - Kamit baca doa moga aja bukan kaya yang ada di kepalanya.

' moga aja bukan beban idup tambahan gue. ' batin Kaivan udah was - was kalo semisal dua pemuda yang memanggilnya itu bukan orang yang dia kenal.

Dan saat Kaivan berbalik, sungguh ingin rasanya Kaivan mengumpat dengan sangat keras. Karena saat ini dirinya ditatap oleh dua remaja yang seusia dirinya sekaligus beban idup dia.

" Van lu ngapain di mari juga ? Jangan² lu juga di D.O (Drop out) dari sekolah juga ! " Ujar salah seorang pemuda yang memiliki Surai berwarna hitam sama seperti dirinya tetapi memiliki iris berwarna emerald.

Kaivan yang udah badmood hanya menjawab dengan deheman tidak jelas yang singkat dan padat.

" Hm " - Kaivan udah badmood dia.

Melihat respon singkat Kaivan membuat dua remaja yang ternyata adalah dua sahabat ( beban ) dari Kaivan.

" Dih, singkat banget lu jawabnya Van." Ujar pemuda lainnya yang juga memiliki Surai berwarna hitam tetapi memiliki iris berwarna Ruby.

Kaivan yang sungguh tidak ingin menjawab pertanyaan yang sangat tidak berfaedah - menurutnya - pun memilih untuk mengajukan pertanyaan lainnya kepada kedua beban idupnya.

" Lah lu berdua ngapain juga ada di mari ? Di D.O (Drop Out) juga lu berdua ? " Tanya Kaivan pada dua pemuda yang sangat ia kenal karena dulu sempat satu sekolah.

『 𝐂𝐀𝐌𝐀𝐑𝐀𝐃𝐄𝐑𝐈𝐄 』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang