5| Kejadian Tidak Terduga

18.6K 1.8K 25
                                    

[LIMA]

          

ELSA tersenyum puas saat dirinya berhasil membeli sebuah baju yang selama ini ia idam-idamkan. Beranjak keluar dari dalam toko baju yang biasanya hanya dapat dirinya lihat pada akun-akun Instagram yang ia ikuti.

Penampilan mempesona dengan rambut panjang miliknya yang nampak tergerai bebas itu mampu membuat beberapa tatapan mata para pejalan kali yang tidak sengaja lewat di hadapannya, nampak mengarah kepadanya. Memandangi dirinya dari ujung kaki sampai ujung kepala, bahkan Elsa sempat melihat seorang lelaki yang baru saja mendapatkan pukulan kencang dari sang kekasih akibat menatapnya terlalu intens.

Memilih untuk tidak mengambil pusing, langkah pastipun dirinya ambil. Beranjak pergi dari tempat itu dan berniat untuk membeli bahan makanan, bahkan kalau bisa, Elsa harus segera mendapatkan pekerjaan mengingat tabungan yang ia miliki pastilah tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhannya seumur hidup.

Berjalan mengitari kota dengan pandangan menatap sekitar, berakhir dengan mendapati sebuah toko bahan makanan yang terletak di seberang jalan. Sempat tersenyum manis karna berhasil menemukan apa yang dirinya cari, Elsapun kembali melanjutkan langkah.

Menaiki anak tangga satu persatu untuk sampai pada puncak jembatan penyebrangan jalan, sempat menyesali kebodohannya karna memilih untuk mengenakan heels tinggi ini. Mulai merasakan nyeri pada bagian tumitnya.

Mencoba untuk menahannya sebisa mungkin sampai saat dirinya berhasil menginjakkan kaki dipuncak jembatan penyebrangan jalan ini. Memijat-mijat tumitnya singkat yang juga mulai terasa pegal meskipun ia baru saja mengenakannya sebentar. Wajarlah, seumur-umur dirinya tidak pernah memaikanya, jadi mengalami proses perkenalan Elsa anggap hal yang wajar.

Berniat untuk melepaskan heels itu sebelum telinganya tanpa aba disambut oleh suara tangis yang lumayan kencang. Suara yang jelas saja membuat Elsa mengurungkan niat awalnya, beralih menatap sekitar untuk memastikan indra pendengarannya.

Dan benar saja, pandangannya kini berakhir pada seorang wanita berusia 40-tahunan yang saat ini terlihat tengah berdiri diatas tiang pembatas jembatan penyebrangan jalan ini. Belum lagi kedua tangannya yang terlentang sempurna, membuat otak Elsa segera berpikiran yang tidak-tidak.

Dengan pupil yang membesar, kepala gadis itu nampak berputar pada sekitar, memaki dalam hati karna kini ia tidak dapat menemukan satu orangpun di sekitarnya.

"Aduh, gimana?" panik Elsa sembari mengacak rambutnya frustasi saat dirinya merasa gagal untuk mencari bantuan, memilih untuk kembali menatap wanita asing yang masih setia pada posisi bahayanya.

Meski dengan kaki yang mulai gemetar, ia masih berusaha untuk maju melangkah. Mencoba untuk mendekati wanita itu meski sebenarnya Elsapun tidak dapat memikirkan ide apapun dalam otaknya. Seolah-olah seluruh energi yang dirinya miliki hanya terpaku pada kedua kakinya saja.

Semakin mendekat, semakin terdengar pula tangis yang wanita itu keluarkan. Dan pada jarak yang tidak begitu jauh, Elsa barulah dapat menyadari sebuah benda yang nampak wanita asing itu genggam pada tangan kanannya.

Terlihat seperti sebuah bingkai dengan foto yang berada di dalamnya. Foto yang Elsa yakini adalah gambar dari seorang perempuan cantik yang memiliki umur sama dengan dirinya.

Kembali memfokuskan otaknya untuk berpikir mengenai nasib dari wanita asing itu ketika kaki beralaskan flatshoes hitam yang wanita itu kenakan nampak tergelincir. Tidak membayangkan hal buruk lainnya jika kini dirinya tidak segera bertindak.

Tidak bisa memikirkan hal lain selain menggerakan kakinya secara cepat ke arah sosok asing itu sebelum dengan sekuat tenaga nampak menarik tubuh wanita itu ke dalam dekapannya.

FatifulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang