Jungwoo bersama teman teman lain yang mengenal Winwin ataupun Renjun kini berkumpul untuk berkabung atas meninggalnya sang ibunda tercinta mereka, Jungwoo ikut serta karena kemarin dia ikut mendampingi Renjun mengurus segala hal yang mau tak mau ikut merepotkan dirinya
Jika diceritakan kejadiannya, kemarin saat Jungwoo tengah menenangkan Yuta tiba tiba Renjun keluar dari ruangan sambil berteriak memanggil dokter ataupun suster. Mereka berdua pun ikut bangkit dan segera melihat apa yang terjadi
Saat sudah masuk ke dalam kamar. Kabar duka pun langsung menyambut karena ibu Renjun sudah wafat diikuti dengan tangisan pecah Winwin selaku sang kakak, sedangkan Renjun belum meneteskan air matanya walaupun matanya sudah berkaca kaca
Yuta menenangkan Winwin sebisa mungkin, dokter meminta salah satu wakil untuk mengurus jenazah sang ibu yang tentunya wakil mereka adalah Renjun yang di temani oleh Jungwoo. Mereka berdua mengurus pernak pernik yang di perlukan
Setelah selesai membayar, Renjun hendak kembali ke kamar namun di tahan
"Ayo cari angin"ajak Jungwoo langsung tanpa menunggu persetujuan
Mereka keluar dari rumah sakit, hanya jalan jalan di sekitaran sana untuk sekedar mencari angin. Jungwoo yang melihat bangku kembali menyeret tubuh Renjun untuk duduk di sana
Semilir angin yang menerpa wajah mereka tak membuat mereka gusar,
mereka terus duduk disana tanpa peduli akan sakit besok. Langit yang sudah gelap kini di hiasi dengan beberapa bintang yang bersinar terangRenjun mendongak menatap langit,
tangannya terangkat untuk menunjuk satu bintang yang bersinar paling terang menurutnya"Itu pasti mama, dia lagi mantau kita dari sana"ucapnya
Jungwoo menepuk bahunya sendiri,
Renjun yang menyadari pergerakan Jungwoo mengalihkan perhatiannya untuk menatap pria disampingnya. Ia diam sejenak namun tangan Jungwoo langsung meletakkan kepalanya untuk bersandar"Lakuin apapun yang lo mau"
"Gue disini nemenin lo"lanjut Jungwoo pada Renjun yang sudah berada di bahunya
Namun tak ada pergerakan apapun dari pria mungil itu, membuat Jungwoo menunduk untuk mengecek apa yang terjadi. Ternyata Renjun menangis dalam diam disana, tangannya terulur untuk mengelus kepala Renjun mencoba menenangkan
☘️☘️☘️
Jungwoo, Yuta dan Mark sibuk membantu apapun yang dibutuhkan karena tau bahwa dua bersaudara itu sedang berada di masa terpuruknya, yah walaupun Renjun beberapa kali masih ikut membantu
Jungwoo mengahampiri Mark yang masih sibuk menyiapkan makanan untuk para tamu
"Hey Woo"sapa Mark di sela sela kesibukannya
"Gue pamit, bentar lagi ke kampus"
pamitnyaMark yang masih menyiapkan makanan hanya memberikan raut bingung namun tetap tak menatap sang lawan bicara, ketika sisa satu orang tamu dan selesai barulah ia meladeni
"Kok ijin ke gue?"
"Tolong bilangin ke Renjun"
"Renjun doang nih?"balas Mark lagi,
kapan lagi bisa menggoda si genius men"Titip buat Mark sekalian deh"
Mendengar itu Mark menahan tawanya
KAMU SEDANG MEMBACA
WooJun/JungRen
FanfictionMenceritakan kisah tentang seorang lelaki bernama Kim Jungwoo yang sangat setia dan loyal pada temannya, dan juga perjuangannya mempertahankan hubungan dengan sahabat kecilnya hingga mempertemukan dia dengan cinta yang datang dengan sendirinya