20. tugas

456 22 0
                                    

warning

banyak typo bertebaran harap kalian bisa memahaminya :')

happy reading.

{>///<}


*****

Sudah dua hari Anema tinggal di kosan Bi Sri. Rasanya sangat tenang dan nyaman. Tidak ada peraturan aneh atau larangan yang tidak masuk akal, kecuali tidak diizinkan pulang setelah pukul 10 malam. Ini disebabkan malam hari sering terjadi perampokan atau kejadian lainnya yang membuat Bi Sri khawatir.

Anema hanya menonton video di laptop sambil makan beberapa snack untuk menghilangkan rasa bosan. Sebenarnya, dia sedang memikirkan tugas untuk semester 4. Berada di jurusan kedokteran membuat dia memiliki banyak tugas, bahkan saat hari libur. Alasan Anema memilih jurusan ini adalah karena dia ingin merawat ibunya. Ibu Anema memiliki penyakit gula yang menyebabkan dia sering sakit-sakitan. Karena tidak mau melihat ibunya menderita, akhirnya Anema memutuskan untuk masuk ke jurusan kedokteran.

Sedari tadi, Anema hanya meng-scroll pencarian Google untuk memilih tugas yang akan dia kerjakan. Tema proposal tentang 'kesehatan pada ibu hamil' membuatnya sedikit bingung karena dia jarang bertemu ibu hamil, apalagi orang yang dia kenal tidak ada yang hamil karena semuanya masih muda.

Otaknya terus memikirkan referensi yang bisa dia gunakan. Mungkin dia bisa mewawancarai wanita yang sudah memiliki anak. Namun, semenjak dia pindah, Anema jarang bertemu dengan penghuni kosan lain, apalagi tetangga sebelahnya. Dia belum pernah melihat lagi semenjak dia membawa kue bolu kemarin.

Tidak mungkin juga dia mewawancarai orang secara acak hanya untuk tugas ini. Satu-satunya orang yang Anema kenal dan sudah punya anak hanyalah Bi Sri, sang pemilik kosan. Dia pasti sudah lihai tentang kehamilan dan anak.

Dengan semangat, Anema mengambil buku catatan dan pulpen, lalu keluar dari kosan dan menuju rumah Bibi Sri yang berada tepat di bawah kosannya. Dia senang karena merasa tugasnya akan selesai dan dia bisa bersantai di liburan kali ini. Namun, saat turun ke bawah, Anema tidak melihat Bibi Sri di dalam rumahnya. Mungkin dia sedang keluar.

Dan benar saja, dia melihat Bi Sri sedang menjemur pakaian bersama seorang gadis. Tunggu, kok seperti pernah lihat ya? Saat Anema ingin mendekati mereka, tiba-tiba hembusan angin kencang mengenai mereka. Baju yang dipegang Bi Sri terlepas dan terbang mengenai muka Anema dari belakang.

"Eh, ya ampun, Anema. Maaf," kata Bi Sri yang terkejut melihat Anema tertutup kain putih dari belakang.

menyingkar kain itu dari muka nya, "enggak papa kok bi,eh!" Tapi mata Anema terbelalak ketika melihat seorang gadis cantik di sebelah Bibi Sri berfokus pada perut besar sang gadis itu.

'asikk punya bahan'

***

Duduk di bangku depan rumah bibi sambil menikmati pemandangan indah pepohonan dan bunga, Anema menghirup udara segar sambil menunggu Bibi Sri datang. Namun pandangan Anema tidak bisa lepas dari seorang gadis berdaster biru yang sedang menyiram tanaman milik Bibi Sri. Anema bertanya-tanya apakah dia pembantu dirumah ini? ditambah dia khawatir karna gadis itu sedang hamil besar. Karena merasa tidak tega melihat terus-menerus, Anema berdiri dan berjalan mendekati gadis itu.

"Biar ku bantu?" tawar Anema pada gadis itu.

Gadis itu tidak melihat, fokus ke tanaman dan menjawab dengan dingin, "tidak usah aku bisa sendiri"

Anema merasa sedikit terkejut, "yakin enggak mau dibantu?"  kembali menawarkan bantuan.

"Enggak usah, saya bisa sendiri- ah!"

my children but, not my child (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang