"Apapun yang terjadi nantinya, keluarga tetap nomor satu yang harus kita lindungi."
_Verrel_
❣❣❣
Beberapa hari ini Queen tinggal di Markas Death Moon bersama dengan beberapa sahabatnya yang lain. Malam ini Queen di temani Verrel, Indri, Evan dan Fabian di markas, saat ini mereka berkumpul di ruang tamu dengan tatapan matanya kearah laptop mereka masing-masing.
"Queen, gua mau nanya sesuatu sama lu. Dan gua harap lu jawab dengan jujur." kata Indri yang membuat Queen menghentikan ketikan pada laptopnya.
"Apa?" tanya Queen dengan menatap kearah Indri.
"Apa benar kalo Leo dan Leonardo adalah orang yang sama?"
"Gua ngga tau mereka berdua adalah orang yang sama atau bukan, tapi feeling gua iya."
Indri menaruh laptopnya di atas meja dan langsung berdiri menghampiri tempat duduk yang ada di samping Queen.
"Terus, tentang Leo yang sering neror lu itu berarti benar?" cecar Indri dengan cepat.
"Hm."
"Kenapa lu ngga pernah cerita itu ke gua, Queen?!" sentak Indri dengan nada tinggi.
Queen menghela nafas. "Buat apa, Ind?"
"Gua sahabat lu, Queen. Apa salah kalo gua tau tentang masalah lu?"
"Masalah Leo udah gua tanganin sendiri, jadi lu ngga perlu khawatir." balas Queen dengan menenangkan emosi Indri yang mulai tidak stabil.
"Bukan masalah lu bisa tanganin dia sendiri atau engga, masalahnya adalah lu." hardik Indri dengan cepat.
"Lu selalu menyelesaikan masalah lu sendiri tanpa bantuan dari kita. Pernah ngga sih lu sekali aja mikirin perasaan sahabat lu itu? Jujur, kita ngerasa ngga berguna jadi sahabat lu selama ini. Karna semua masalah yang menimpa lu, selalu lu handle sendiri." ungkap Indri dengan raut wajah yang frustasi.
"Indri, lu kenal sama gua ngga cuman sebentar. Lu kenal gua dari kecil, kenapa harus di permasalahin sih masalah ini?"
Indri mendengus kasar. "Gua bukan nya mempermasalahin masalah ini Queen, gua cuman kesel aja sama sikap lu yang ngga pernah mau berubah. Apa salahnya lu berbagi cerita ke gua tentang masalah yang menimpa lu, gua juga mau bantuin lu, Queen."
"Berarti lu masih belum tau tentang gua, Ind." gumam Queen yang masih terdengar di telinga Indri.
"Queen!"
"Kalo lu bisa mengenal gua lebih dalam lagi, tanpa gua cerita harusnya lu udah tau. Itu pun kalo lu bisa mengenal gua lebih baik lagi." kata Queen yang membuat Indri menggeram kesal.
"Queen!"
"Lebih baik lu bantu gua untuk cari tau tentang lokasi Leo, sekarang. Daripada lu marah-marah ngga jelas dan membuang waktu kita di sini." final Queen yang kembali fokus menatap kearah laptop miliknya tanpa memperdulikan Indri yang masih duduk di sampingnya dengan menatap kearahnya.
"Bukan gua yang ngga bisa ngertiin lu, Queen. Tapi lu sendiri yang menutup diri dari orang-orang yang ada di sekitar lu." batin Indri.
✧*。٩(๑˙╰╯˙๑)و✧*。
Beberapa jam kemudian, setelah pembicaraan Queen dengan Indri. Dari mereka berdua tidak ada yang berniat berbicara kembali, mereka sama-sama fokus dengan tugasnya masing-masing. Di ruang tamu kembali terdengar suara ketikan keyboard yang saling bersahutan satu sama lainnya dan beberapa kali ada suara telepon yang bergetar menandakan ada pesan masuk di salah satu handphone milik mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY QUEEN IS CAPOS (TERBIT)
Nonfiksi[SEBELUM MEMBACA JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AUTHOR TERLEBIH DAHULU OKEY] Ini tentang seorang perempuan yang memiliki banyak rahasia di balik sifatnya yang sulit di tebak, perempuan yang hanya ingin membalaskan dendam nya di masa lalu. Bagaimana jika k...