"AKU MENCINTAIMU SASUKE!!!"
Teriakan itu membuat langka kakiku berhenti dan detak jantung yang berdetak dengan tidak wajarnya.
Di sana tepatnya di tengah lapangan yang ramai terdapat seorang siswi yang sedang menyatakan cinta padanya tanpa tau malu dengan teriakan kerasnya.
Siswi yang sama dengan ciri khas rambut berwarna merah muda melambangkan musim semi Jepang dan dengan mata hijau emerald berbinar menawan dan juga siswi yang sama yang menempati hatinya dari dua tahun yang lalu dan tidak akan ada yang bisa menggantikan posisi siswi tersebut di relung hatinya.
Aku berbalik dengan berusaha mempertahankan wajah datar ku untuk menatapnya dan menahan gejolak di dadaku yang berdebar tidak karuan.
"Kau sama seperti gadis lain Sakura! seperti seorang pelacur yang terus-menerus mengejar ku tanpa tau malu!!"
Sakit!, rasanya dadaku seperti di hantam bongkahan batu besar di saat harus mengatakan perkataan yang sangat menyakitkan kepada gadis yang sangat aku cintai.
Ku tatap wajahnya yang saat ini menatap ku dengan pandangan terkejut dengan wajah yang memerah dan ku lihat wajahnya yang perlahan menunduk dengan tubuh yang bergetar hebat.
Dada ku kembali sesak melihat nya, "kumohon! Ku mohon lari lah dan jangan pernah menangis di hadapan ku Sakura, lari lah!!" batin ku menjerit ingin sekali merengkuh tubuhnya erat agar tidak menangis dengan mengucapkan beribu kata maaf.
"Jangan pernah menampilkan wajah menjijikkan mu di hadapan ku lagi, sialan!!"
Tidak!! Tidak seharusnya aku mengatakan hal yang sangat menyakitkan itu, aku aku melewati batas! maaf maaf maaf Sakuraku mohon maaf kan aku.
Tubuh ku bergetar melihat dia yang menangis tergugu di hadapan ku, "tidak! jangan menangis di hadapan ku!" batin ku menjerit lagi dan lagi.
"Jangan menampakk-"
"SASUKE!!" akhirnya kau datang Naruto, "Ku rasa kau sudah sangat keterlaluan saat ini!"
"Jangan ikut campur urusan ku dobe!!" ucapku sebelum berjalan meninggalkan tengah lapangan dan tanpa menoleh ke arah Sakura.
Terimakasih, terimakasih Naruto karena telah datang untuk menghentikan ku berbuat lebih, sungguh aku tidak sanggup melihat wajah cantiknya yang menangis hanya karena lelaki brengsek seperti ku yang bahkan tidak pantas untuk berdiri di sampingnya.
Aku berjalan menyusuri koridor menuju ke arah kamar mandi dengan tangan terkepal mengingat semua perkataan dan perbuatan ku yang selama ini selalu melukai gadis yang di cintai nya yang bahkan ia lakukan secara sadar.
"Brengsek brengsek brengsek kau Sasuke! BRENGSEK AAGHKK"
Lagi dan lagi dengan rasa sakit yang sama selalu menghantuiku ku.
Kenapa?kenapa takdir ku se menyedihkan ini? aku hanya ingin hidup bahagia aku hanya ingin merasakan rasanya di cintai dan rasanya mencintai tanpa ada yang terluka tapi kenapa takdir sangat jahat kepadanya? KENAPA!!.
Sungguh aku hanya berharap Sakura tetap mencintai ku walau apa yang sudah telah aku perbuat padanya, ku mohon aku tidak ingin kehilangan orang yang mencintai ku dan orang yang ku cintai.
Sakit saat melihatnya menatap ku dengan tatapan yang penuh kecewa dan air mata di wajahnya.
Ku mohon aku tidak ingin kehilangannya.
Kenapa tuhan memberikan kehidupan se menyedihkan ini padanya kenapa Tuhan memberikan sebuah penyakit ini kepadanya? KENAPA!
"Kenapa harus aku? kenapa?"
BRAKK!!
"Sasuke!kau baik-baik saja?" aku mendongak di saat mendengar suara sahabat ku satu-satunya.
"Naruto, sungguh aku mencintai nya sangat ak-aku tidak berniat mengatakan hal menyakitkan itu padanya sungguh! Aku sangat mencintainya Naruto" tanpa sadar air mata ku keluar dengan di iringi isakan yang keluar dari bibir ku.
Ah ini kedua kalinya aku menangis seperti ini, dimana pertama kalinya aku menangis di saat aku di diagnosis mengalami kanker darah dan dimana aku di buang saat itu juga oleh keluarga ku karena aku sudah tidak bisa menjadi harapan mereka untuk menjadi pewaris perusahaan.
Dan sekarang di mana aku menyesali semua perkataan ku yang terlewat batas kepada gadis yang sangat-sangat aku cintai.
Aku aku sungguh tidak bermaksud mengatakan hal itu, aku hanya tidak ingin Sakura ku akan sedih jika aku sudah tidak sanggup bertahan lagi, aku tidak sanggup sungguh.
"Ini bukan dirimu Sasuke!! ya aku tau kau sangat mencintainya sejak dulu maka dari itu kau harus berjuang, sialan!!"
Aku hanya terkekeh merasa lucu apa yang di ucapkan oleh Naruto, berjuang? bukankah aku sudah berjuang cukup lama? ada saatnya juga aku merasa lelah dengan semua ini.
Dimana pertama kalinya aku jatuh cinta pada seseorang namun di sadarkan sebuah fakta yang sangat menyakitkan bahwa aku tidak akan terus hidup dengan waktu yang cukup lama.
Aku menyimpan perasaan ku sendiri dalam diam namun aku sempat tergoyahkan di saat dia menyatakan cintanya padaku dan aku harus terus-menerus menolaknya walau terasa sangat begitu berat.
Dan puncaknya dimana tadi ia mengatakan perkataan yang begitu menyakitkan yang bahkan dirinyalah sendiri merasa menjadi pria bajingan.
✓✓✓
Dan dimana akan ada saatnya kau tidak memandang ku seperti dulu lagi Sakura, kau yang dulunya selalu memberikan ku senyuman dan sapaan yang hangat di saat kita tidak sengaja berpapasan dan sekarang kau melewati ku begitu saja seolah aku tidak pernah ada di pandangan mu.
Inilah yang aku inginkan dan aku siap menanggung semua kebencian mu pada ku namun tetap saja aku masih belum terbiasa dengan sikap mu yang acuh pada ku yang bahkan kamu menatap ku dengan pandangan kebencian yang sangat menyesakkan dada ku.
Dan dimana juga tiba saatnya aku melihat mu berdansa dengan penuh senyuman dengan pria lain di saat hari kelulusan kita dan aku hanya bisa duduk dengan mengambil gambar mu secara diam-diam untuk aku simpan di ingatan ku dan juga hatiku yang terdalam.
Dan yang terakhir di sinilah aku sekarang yang tengah memandang ke atas dan memikirkan wajahmu di angan-angan ku saja dengan air mata yang selalu terus terjatuh dari setiap bagian mata ku.
"Na-naruto terimakasih telah terus selalu berada di samping ku dan ku mohon sampai kan kepada Sakura ku bahwa aku sangat mencintainya" air mata ku lagi-lagi terjatuh ketika mengingat semua akan setiap ekspresi dari Sakura yang selalu ia ingat.
"Dan aku berharap di kehidupan selanjutnya tuhan lebih menyayangi ku untuk bahagia bersama Sakura ku dan aku juga berharap di kehidupan selanjutnya Sakura kembali mencintai ku untuk waktu yang sangat lama" ucapku tersenyum memandang ke arah Naruto yang menangisi ku.
"Sakura aku berharap di kehidupan selanjutnya kita akan bersama abadi selamanya"
Lagi-lagi aku membayangkan Sakura yang tersenyum padaku sebelum semuanya gelap dan sesak.
✓✓✓
Entah mungkin karena kebanyakan Sakura yang selalu sedih jadi sekarang pengen Sasuke yang sedih wkwk
Dapet nggak sedihnya?
Kalo menurut aku sih kurang
Jangan lupa vote yaSee you
🖤🌸1013 kata
KAMU SEDANG MEMBACA
oneshott sasusaku
Fanfiction|| sakura x sasuke || *** Bisa bertema Canon Maupun tidak,tapi mungkin lebih banyak ke Canon hehe. Cover by pinterest