Sebab empet terus melihat wajah Jovan kemana pun melangkah, gue putuskan mendinginkan otak dan sekujur tubuh dengan berendam di kolam renang hotel yang tersedia, capek gue setelah memukuli Jovan dengan bantal sampai puas tadi pagi, abisnya keisengannya itu selalu ga jauh-jauh dari hal mesum yang bisa membuat gue mati saking malunya.
Karena gue nyemplung kolam renang tanpa persiapan matang, alias random aja kepingin berenang, jadi gue mengenakan baju seadanya, benar-benar baju yang gue pake buat keliling hotel dan sarapan.
Tapi santai aja sih gue, toh cowok di tepi kolam yang terus memperhatikan gue di sana juga sama tanpa persiapan apapun.
Gue membenamkan kepala kedalam air, lalu mulai berenang santai membelah aliran air yang tenang sebab baru hanya gue yang berenang disini, namun tak lama terdengar debur air tanda orang baru nyemplung hingga membuat air bergelombang menghantam tubuh gue. Buru-buru gue keluar dari air
mencari siapa gerangan orang tidak sopan itu, dan tentu sesuai prediksi BMKG itu pasti adalah ulah Jovan, si pria yang tadi hanya duduk ditepian."Ih ngapain lo ikut nyemplung juga sih, bang! Ngagetin tau ga sih?! Gue tuh lagi menghindari elo saat ini!"
Pria itu tertawa renyah lalu berenang mengitari gue yang tengah menatapnya tajam.
"Ih nyebelin! Please deh bang jangan ganggu gue dulu! Gue butuh space buat nenangin diri dari lo! "
Pria itu tetap abai malah kini asik berenang menjauhi gue.
"Siapa yang mau ganguin kamu, Mel? Aku cuma mau nemenin kamu, ga nyadar kamu ada berapa banyak pasang mata ikan teri yang sejak tadi merhatiin kamu?"
Gue langsung memastikan sekitar, mencari apa maksud mata ikan teri yang dimaksud Jovan. Memang dilantai yang sedikit tinggi Dari kolam ini terdapat restoran yang pasti selalu diisi pengunjung, Apa itu maksud Jovan?
"Yah, mereka cuma nyantai, terserahlah mau liat apa."
"Termasuk liatin kamu? Ga masalah gitu bagi kamu?"
"Ga usah kepedean gitu, bang. Lagian ini 'kan tempat umum, tentu gue udah siap dengan hal itu sejak memilih berenang disini."
"Tapi aku enggak, Mel. Aku ga suka."
"Hmm, Kenapa gue ngerasa lo mulai balik ke mode ngatur-ngatur hidup gue lagi yah bang?"
Jovan menyudahi renangnya dan tau-tau sudah berdiri disamping gue sembari menghalau air diwajahnya.
"Coba aku mau kamu pilih, berenang bareng aku disini atau aku hampiri cowok-cowok jelalatan itu dan ngajar mereka satu-persatu?"
Gue melotot tak tertahan, bisa-bisa mulutnya dengan lemes berucap begitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Blue Sky : JOVAN
RomanceCakra, Seorang pria berpemikiran dewasa dan Romantis namun kadang terlalu overprotektif. Menikah dengan Cakra bagai sebuah cita-cita bagi Imel, namun apa mau di kata saat sebuah prahara tak terduga menimpa dan buatnya harus terpaksa menikah dengan...