Hongjoong bersatu dengan Yunho, di area tengah—dari pintu utama rumah utama keluarga tersebut—sembari memperhatikan masing-masing pelayan yang berjalan bolak-balik, memastikan keadaan satu ruangan pertemuan, untuk makan malam mereka terisi dengan rapi. Selagi Younghoon dan Yeosang sedikit memojok—keduanya bingung, tak tahu harus apa, dan juga bagaimana tentunya.
Sejujurnya, Hongjoong tak tahu sebanyak apa yang datang, maka dari itu dirinya bertanya, sembari merapat pada Yunho agar melakukannya tanpa menoleh. "Udah pernah kayak gini belum?"
"Pernah." Yunho menjawab. "Gak ada bokap lo, tapi ada orang penting. Gue pernah dikenalin."
Hongjoong mengangguk. "Kakak lo?"
"Enggak." Ikut untuk tak melihat ke arahnya, Yunho memberikannya jawaban lagi. "Gue gak paham, kenapa."
Sedikit mengernyit, Hongjoong mencoba mencari jawabannya. "Karena lo lingkaran dalam? Lo bilang dikenalin, 'kan?"
Barulah Yunho agak melirik, memikirkan bahwa mungkin ada benarnya. "Kayaknya...? Gue gak tau. Cuma kalau lihat sekarang... mungkin?"
"Iya." Hongjoong menjadi lebih yakin, setelah mengingat apa yang terjadi di mobil lalu. Maka dari itu Hongjoong menarik napasnya panjang, lalu memasukan kedua tangan ke dalam saku, tetapi saku celananya.
Ada satu benda di sana.
Satu lainnya, telah ia berikan pada Soobin, berharap itu bisa membantunya.
Sedikit.
"Ini berkaitan dengan lingkaran dalam. Posisi bokap lo dan bokap gue bersama, gue yakin bukan berteman dalam lingkaran bisnis."
Yunho mengernyit dalam kebingungan, untuk menghadap lebih rapat padanya. "Maksud lo?"
Di sana Hongjoong mengangkat pandangannya untuk menatap Yunho yang lebih tinggi. Dengan datar dirinya menjawab, berdasar keyakinannya atas pembicaraan lalu. "Gue yakin kita bakal ketemu sama organisasi lain, kayak lingkaran dalam. Gue rasa perekrutannya beda, gak kayak lingkaran dalam yang harus dari akar, mulai dari kuliah. Mereka bisa ngerekrut orang besar. Langsung."
Yunho belum menjawab.
Selagi Hongjoong mengedik pada Yeosang dan Younghoon di posisi mereka. "Kayak orang tua mereka, atau Ayah lebih tepatnya. Mereka direkrut. Untuk ini."
"Untuk apa?" Yunho masih tak paham.
Saat itu Hongjoong melirik pada salah seorang pelayan lain, yang ditugaskan untuk mengantar tamu, berjalan ke arah mereka. Di titik itu, artinya pembicaraan mereka akan selesai, untuk masuk ke dalam ruangan. Tetapi Hongjoong memberikan Yunho sedikit jawaban.
Jawaban yang tak ada siapapun ingin dengar.
"Ngikat kita semua, dalam kesialan."
.
.
.
Berdiri dalam diam, Soobin menunggu waktu.
Di posisinya berdiri, Soobin memperhatikan bagaimana mobil terakhir melaju pergi dari rumahnya, diikuti oleh mobil dari sang Ayah, yang juga pergi di sore menjelang malam tersebut.
Artinya, tak ada siapapun di rumah.
Artinya, hanya dirinya dan sang kakak, pun para pelayan di rumahnya.
Soobin diam, menunggu dalam diam, sampai memastikan pagar benar-benar menutup kembali. Di saat itu terjadi, langkah Soobin langsung mundur di teras luas tersebut, sebelum berbalik dan segera masuk ke dalam rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 1
FanfictionTHE FINAL OF THE TRILOGY. Starts : April 1st, 2023