si femes

810 72 21
                                    

Denji sedang asik membuat sketsa di luar kelas. Tugas dari dosennya kali ini ialah menggambar pohon. Banyak dari teman2 nya mempunyai circle sendiri.

Kini denji hanya seorang diri, karena power sedang asik menempel dengan gebetan barunya, asa.

Keributan teman kelasnya tak ia hiraukan. Dia masih berusaha fokus menyelesaikan sketsa, ketika ia merasakan kedatangan sosok yg kini duduk di sebelahnya.

Denji reflek menoleh, mendapati yoshida dengan senyuman ramahnya. Banyak pasang mata yg tiba tiba penasaran dengan kehadiran anggota band terkenal itu. Bertanya tanya apa hubungan antara mereka berdua.

" Ada apa kak?" Tanya Denji sopan, meski masih kesal akibat insiden tempo hari.

" Nemenin lo"

" Hah?"

Yoshida tak menggubris denji, malah bertanya," gambar apa?"

" Pohon"

" Ohh. Cewe lo kemana?" Denji yg beberapa menit lalu fokus pada canvasnya kembali menoleh.

" Power?" Denji asal nebak aja, karena seisi kampus juga tau rumor kalau mereka berdua aslinya pacaran.

" Jadi bener dia cewe Lo?" Tanya yoshida dengan nada tak suka.

" Demen lo sama dia?" Denji masih merespon yoshida dengan baik.

" Engga, sukanya Denji"

" Hah?"

" Iya, gue sukanya Denji. Bisa putus aja ga sama Power?" Enteng banget anjir nyuruh orang putus.

" Dih siapa lo nyuruh2" denji seketika sewot.

" Gue mau deketin lo. Tapi gue gamau ribet rebutan sama cewe. Jadi putus aja ya sama dia, lagian bukannya power suka jual diri. Jadi cowo gue aja ya ya" ucapan yoshida kelewat santai dan nyeleneh. Mana diakhir dia ngerengek.

Mata para gadis sontak membola. Melihat tingkah langka dari anak seni musik itu. Denji bisa merasakan banyak dari mereka melayangkan tatapan iri padanya.

" Anjinglah lo bisa normal dikit ga sih tingkahnya. Gue risih diliatin"

" Ikut gue aja yuk biar ga diliatin"

" Ogah"

Yoshida tetap tenang di samping Denji. Mengamati bagaimana cara pemuda pirang itu menorehkan paduan warna di canvas putih. Menutup sempurna sketsa asal yg denji buat tadi untuk dasar lukisan.

Diam diam yoshida mengarahkan bidikan kamera ponselnya ke arah denji. Tersenyum puas ketika melihat hasilnya.

(Anggep aja rambutnya pirang)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggep aja rambutnya pirang)

Merasa ada seseorang yg tersenyum. Denji mengamati yoshida yg sedang mengamati layar ponselnya. Sontak Denji mengira yoshida mengambil foto aib nya.

the art of loving [Yoshiden]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang