EP3

3.8K 291 3
                                    


"kau sendiri ngapain di sini, daren?" tanyaku.

Orang itu adalah Ananda Daren Kesatriya, teman protagonist pria.

"refreshing?" jawabnya acuh

"kau sedikit unik" kataku sambil menyeruput boba yang hamper habis.

"sorry?"

"gayamu refreshing, like a woman?" akupun segera beranjak dari kafe itu.

Sedangkan daren yang melihat semua itu hanya tersenyum dengan ekspresi yang sulit diartikan.

'however you are mine' batinya tersenyum licik

Sedangkan Daren masih di kafe aku kini sedang jalan jalan santai di trotoar sambil menikmati angin siang

'hmmmm panas' batinku

Banyak sekali mata memandang ke arahku tapi aku tak peduli.

'kayak g pernah liat cecan aja' batinku again

'min misi gue aman?'

'aman nona anda mau mengambil hadiah sekarang?'

'nanti aja di apart'

Sembari terus berjalan aku menuju taman di dekat mall itu. Aku duduk manis di bawah sebuah pohon rindang.

Aku memejamkan mataku rasanya enak sekali di terpa angin silir kayak gini, tamanya enak baget pengen tak pangan.

Tanpa di sadari aku sudah tertidur di bawah pohon rindang itu.

Ada seseorang yang memperhatikanku dari tadi ia berada tak jauh dari lokasiku berada di sebuah Menara yang menjulang tinggi kutebak ia orang berpengaruh di sebuah perusahaan itu sendiri.

'min tidur gue jadi gak nyenyak gara gara dia' teriakku pada mimin.

'sabar saya nona anda tidur saja saya juga mau tidur dulu'

Sistem off

'huh mimin nih yaudah bodoamat semoga yang ngintipin gue jadi suka sama gue'

Lalu rhea pun melanjutkan kegiatan bobok cantiknya dia.

Pov di sisi lain.

"ver siapa gadis itu?" tanya orang yang sejak tadi memperhatikan gadis kecil yang tertidur di taman.

"dari rekaman cctv ia gadis yang sepertinya baru selesai berbelanja di mall samping tuan mungkin ia mampir ke sini karena di kiranya taman" jawab ajudanya yang Bernama ver itu, atau lebih tepatnya sekertarisnya.

"bawa gadis itu kemari" jawab pria itu lalu melanjutkan kegiatanya di meja kebesaranya itu.

"laksanakan" ver pun segera belrlari ke bawah.

5 menit kemudian.

Pintu ruangan pria itu terbuka dan nampaklah gadis yang sejak tadi mereka bicarakan.

"taruh di sofa" jawab pria itu.

Ver segera menaruh gadis itu di sofa dan pergi. Setelah ver pergi pria itu segera bangun dari meja kebesaranya itu dan pergi melihat rupa gadis yang sejak tadi menarik perhatiannya.

'damn she's so charming' batinya sambil tersenyum mengerikan.

'haha gadis kau telah masuk ke kendang harimau jangan pernah berfikir untuk melarikan diri' batinya lagi dengan mata yang menatapnya sulit diartikan.

"eungh" lenguhan itu berhasil merobohkan benteng pertahanan pria itu.

Pria itu segera berlari ke sebuah ruangan di dalam ruanganya,(tebak sendiri ia pergi ke mana)

TRANSMIGRASI REETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang