"Membuat janji, hanya untuk mereka yang tidak ingin kehilangan orang yang dia sayang. Dan sekarang aku tidak ingin menjadi salah satu dari mereka."
_Indri_
❣❣❣
Pagi ini, sesuai dengan janji Queen semalam dengan Keenan. Dia akan membawa Keenan pergi bersama dengan nya ke Markas Death Moon, sebenarnya dia merasa sedikit khawatir karna dari semalam Verrel tidak bisa di hubungi. Queen berjalan kearah kamar Keenan dengan membawa tas kecil miliknya. Saat dia sudah berdiri di depan pintu kamar Keenan, kemudian dia membuka pintu kamar Keenan dan masuk ke dalam kamar.
"Geo, kamu udah siap?" tanya Queen kearah Keenan yang masih sibuk dengan beberapa barang yang ada di dalam tasnya.
"Sudah Mamih!" balas Keenan dengan senyuman lebar.
Queen berjalan mendekati Keenan, kemudian dia mensejajarkan tinggi badan nya dengan tinggi badan Keenan.
"Nanti kalo Papah minta kamu untuk pulang sama dia, kamu ikutin aja ya perintahnya sayang." titah Queen dengan mengelus lembut rambut Keenan.
"Berarti Geo ngga bisa nemenin Mamih di sana ya?" tanya Keenan dengan tatapan sedih.
"Geo bisa nemenin Mamih di sana, tapi cuman sebentar. Ngga apa-apa ya sayang? Geo kan anak yang baik, jadi harus nurut sama Mamih dan Papah."
Keenan mengangguk pelan. "Baik Mamih, Geo akan nurut sama Mamih."
"Anak pintar." Queen mengecup pipi bapau Keenan dengan gemas.
"Yaudah, ayo kita berangkat." ajak Queen dengan membawa tas milik Keenan.
"Let's go Mamih!"
✧*。٩(๑˙╰╯˙๑)و✧*。
Setelah beberapa jam perjalanan, Queen dan Keenan akhirnya sampai di Markas Death Moon. Mereka berdua langsung masuk kedalam secara bersamaan dengan tangan Keenan yang di genggam sama Queen. Saat Queen dan Keenan sudah berada di ruang tamu, tiba-tiba Indri datang menghampiri mereka dengan raut wajahnya yang terlihat panik.
"Queen gawat!" seru Indri dengan cepat saat dia udah berdiri di depan Queen, sedangkan Queen menatap bingung kearah Indri.
Queen mengelus pelan kepala Keenan yang membuat Keenan mendongakkan kepalanya kearah Queen dengan tatapan polos.
"Geo main di sana dulu ya sayang. Ada yang mau Mamih bicarakan sama Aunty Indri, ok?" titah Queen dengan menunjuk kearah sofa yang berada di dekat ruang makan.
Keenan mengangguk. "Baik Mamih."
Keenan pun berjalan menjauhi Queen dan Indri, sedangkan Indri dengan cepat menarik Queen untuk mendekatinya.
"Gawat gimana maksud lu, Ind?"
"Leo udah ke tangkap, Queen!"
Queen melebarkan kedua matanya saat mendengar informasi dari Indri. "Dari kapan?!"
"Semalam Queen, ngga lama lu pulang ke rumah." kata Indri dengan hati-hati.
"Kenapa dari kalian ngga ada yang kabarin gua kalo Leo udah berhasil tertangkap?!" bentak Queen dengan emosinya yang meledak.
"Yang nangkap Leo di Italia itu adalah orang suruhan nya Verrel, bukan orang dari kita. Awalnya gua juga ngga tau kalo ternyata Leo semalam udah ke tangkap sama Verrel."
"Sekarang Verrel ada di mana?" sela Queen dengan cepat.
"Verrel udah pergi kesana. Semalam dia pamit ke kita bilangnya mau pulang ke rumah, ternyata dia pergi ke tempat Leo."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY QUEEN IS CAPOS (TERBIT)
Nonfiksi[SEBELUM MEMBACA JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AUTHOR TERLEBIH DAHULU OKEY] Ini tentang seorang perempuan yang memiliki banyak rahasia di balik sifatnya yang sulit di tebak, perempuan yang hanya ingin membalaskan dendam nya di masa lalu. Bagaimana jika k...