Sama-sama berusia muda, sama-sama masih ingin merasakan kebebasan namun karena satu kecerobohan yang diperbuat semua berubah dalam sekejap.
Menjalin sebuah ikatan dengan cara terpaksa merupakan mimpi buruk bagi keduanya. Bersama tanpa cinta seperti...
Akhirnya bisa update tepat waktu ya. Semoga nggak bosen nunggu cerita ini update.
Sudah siap melihat kemanisan yang terjadi pada chapter ini?
Boleh vote dulu sebelum membaca. Jangan lupa spam komen sebanyak mungkin 🤗🔥
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading Guys ❤️
***
Hari ini semua tampak kembali baik-baik saja, seperti sebelumnya tidak terjadi sesuatu lantaran Sakti telah memberitahu pada Adel di mana Ibunya berada. Sakti tidak menyebutkan secara gamblang jika Ibunya Adel juga bersama seorang pria lagi, Sakti tidak mau Adel kepikiran dan berakhir sedih.
Hari ini juga mereka kedatangan seorang tamu cilik yaitu Agatha, tidak sendiri sebab Jericho ikut serta, karena dia yang mengantarkan Agatha berkunjung ke rumah sang kakak.
Hal tidak terduga juga terjadi, di mana Naomi juga berkunjung sekaligus membawakan bubur kacang hijau buatan Mama Adina untuk Adel. Sebab dari dulu Adel sangat suka bubur kacang hijau jadi ketika membuatnya Mama Adina pasti menyempatkan diri untuk membagi Adel.
"Aku senang deh karena hari ini banyak yang berkunjung ke rumah, jadi ramai nggak sepi kayak biasanya," ujar Adel senang sembari membawa nampan berisi minuman dan juga biskuit untuk cemilan.
"Aku juga senang akhirnya bisa ketemu sama mbak Adel lagi. Aku juga kesepian di rumah waktu Mbak Adel pindah," Agatha menyahut sembari mendekati Adel untuk meminta biskuit.
"Aku kiranya kamu sendirian di rumah, Del, makanya waktu ke sini aku nggak kasih kabar dulu, tahunya malah ...." Naomi menoleh ke arah pembatas kaca tempat di mana Sakti dan Jericho berada. Ia tidak melanjutkan ucapannya, tapi Adel menangkap maksud ucapan Naomi itu.
"Hari ini Sakti nggak ada jadwal ke kampus, ke kantor juga paling agak sorean makanya sekarang dia ada di rumah. Terus kalau Jericho ke sini karena antar Atha. Yang buat aku nggak sangka Sakti tiba-tiba aja ajak Jericho ke samping buat ngobrol."
Sesuatu yang tidak terduga yang terjadi pada hari ini, di mana Sakti lebih dulu mengajak Jericho untuk bicara. Kita semua tahu bagaimana sikap bermusuhan yang Sakti selalu tunjukkan pada Jericho, membuat hal seperti itu layaknya keajaiban dunia. Adel berharap hubungan antara Sakti dan Jericho bisa berjalan lebih baik lagi seperti seorang sepupu yang saling menyayangi satu sama lain.
"Betul yang Mbak Adel bilang, padahal Mas Sakti biasanya nggak suka banget sama Om Jericho tapi tadi malah diajak ngobrol. Kayaknya mereka udah baikan deh, Bunda harus tahu ini karena pasti Bunda bakal senang banget dengarnya." Agatha menimpali ucapan Adel dengan semangat.
Adel mengangguk setuju.
"Jadi beneran kalau Sakti dan Jericho itu kurang dekat? Pantas aja waktu antar aku pulang Jericho sempat bilang masih nggak sangka kalau Sakti kasih dia pinjam mobilnya," ucap Naomi pelan karena takut dua pria di luar sana dengar ucapannya.
