Andai aku tidak menampar salah satu santri saat itu aku pasti tidak akan bertemu dengan salah satu Gus di ponpes teman Abah ,pasti tidak akan ada perjodohan antara aku dan Gusku ,aku pasti tidak akan mengerti bagaimana rasanya mengenakan gamis yang besar dan hijab yang lebar yang memang sudah semestinya di kenakan oleh seorang muslimah.
Inilah aku Fania Rasya Antara,biasanya para santri memanggilku Ning Fania ,ayahku bernama Faruq dan bundaku bernama Maryam ,biasanya para santri memanggil ayah dan bunda dengan sebutan Abah dan Ummi ,ayahku memiliki sebuah pesantren di salah satu desa di kota Semarang ,aku memiliki dua saudara dan inilah kisah ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alfasya
Teen Fiction"plakkk......."tanganku tak sengaja menamparnya "Ning apa-apaan ini"teriak santri itu "Mentang mentang jadi anaknya ummi bisa seenaknya ya kamu Ning"sahut santri satunya "Kami di sini bayar ya Ning ga gratis "