***Hari ini hari bertepatan lomba yang diikut Cahyo. Pemuda itu sudah benar-benar effort mempersiapkan diri untuk menghadapi lomba matematika yang di ikuti. Cahyo benar-benar berharap dengan kerja kerasnya dia bisa menang, Tentu saja dirinya tidak ingin dipermalukan oleh anak OSIS karena kalah dalam Olimpiade Ini mau ditaro dimana mukanya.
Cahyo juga mendapat bimbingan dari guru les matematika yang dia sewa dan juga temannya yang juga cukup pintar dalam pelajaran matematika. Cahyo yakin dengan semua usaha yang dia lakukan dia akan bisa membuktikan bahwa dirinya tidak sepayah yang dikatakan anak OSIS tersebut.
Kini pemuda itu sudah berada di lapangan tengah duduk ditempat penonton sembari menunggu teman-temannya yang lain datang, dan juga lomba belum dimulai sama sekali.
Sembari menunggu dia kembali membuka buku yang sudah penuh dengan coretan rumus matematika yang cukup membuat puyeng. Hal positif yang dapat Cahyo ambil di sini adalah dirinya semakin lihai dalam hitung-hitungan yang cukup membuat pengaruh terhadap bisnisnya.
"Cahyo!"
Cahyo menolehkan kepalanya ke arah sumber suara, dan dapat dia lihat Mahen yang melambai kearahnya diikuti teman-temannya yang lain dibelakang pemuda itu.
Terlihat mahen mulai menghampiri Cahyo disusul dengan yang lain dengan berlari kecil, Cahyo juga ikut membalas lambaian tadi hingga semua teman nya sudah berada di dekatnya.
Cahyo sedikit bergeser ke kursi di sampingnya agar teman-temannya bisa duduk, "Duduk tuh!"
Setelah duduk Mahen kemudian bertanya, "Belum mulai juga lombanya Yo?"
Cahyo menggeleng, "Belum nih Hen, gw juga heran padahal katanya mau mulai jam 9 pagi, ini udah mau jam 10 tapi nggak mulai-mulai juga."
Mahen hanya mengangguk saja. Cahyo mulai menatap temannya satu persatu dan tidak mendapati sosok Haikal dan Jeje.
"Hen, Haikal sama Jeje mana?" tanya Cahyo kepada Mahen.
Mahen menghela nafas pelan, "Nggak tau. Gw telponin dari tadi nggak ada yang angkat biar satu."
"Mereka berubah nggak sih? Nggak kayak biasanya mereka nggak ngumpul gini."
Mahen menyandarkan kepalanya di kursi lalu mengangguk setuju dengan perkataan Jeje barusan. Memang benar yang dikatakan pemuda itu, akhir-akhir ini keduanya tidak pernah terlihat lagi bahkan mahen dan yang lainnya sudah jarang melihat mereka berdua dikampus.
"Kayaknya mereka punya masalah sih menurut gw. " timpal Nono yang sedari tadi hanya menyimak pembicaraan Mahen dan Cahyo.
Cahyo mengalihkan pandangan nya kearah Nono yang tepat berada disamping kirinya sedangkan Mahen berada di samping kanannya.
"Gw juga ngerasa gitu, tapi mereka tumben nggak ngomong."
Nono menggedikkan keduanya dengan acuh, "Gw juga nggak tau. Mereka sekarang suka ngehindar gitu, pernah yah gw ketemu Haikal di Koridor kampus tapi dia mau natep gw ajah kagak. Aneh banget kan?"
Yang dikatakan Nono menurut Cahyo semakin membuatnya yakin diantara kedua anak itu ada yang tidak beres. Namun Cahyo tidak tau pasti apa masalahnya, karena baru pertama kali kedua temannya itu berdiaman seperti ini dan bahkan tidak kumpul bareng lagi.
"Di mohon peserta untuk segera berkumpul dengan tim masing-masing, karena lomba akan segera dimulai."
Cahyo yang mendengar host sudah mengatakan bahwa lomba akan segera dimulai kemudian bangkit dari kursi lalu mencoba bernafas dengan tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucknut sirkel [Nct Dream] ✔
Fanfiction❛❛ itu sirkel apa pengabdi setan sih? ❜❜ ⚠cerita ini spesial untuk ramadan kali ini, mau agak mirip dengan "Geng smongko" ⚠ jangan plagiat! ini hasil karya saya sendiri ⚠ apabila menadapati judul yang sama itu faktor ketidak sengajaan. ⚠bahasa non...