"Jackson I need every information you could find"
"Yes. Cha Sunwoo"
"All the details, where he lives, every transaction journals, just...everything"
Namjoon melirik ketika Seokjin memasuki kantornya.
"It's not important. It's very important and I need it like now, now"
"Yes if it's related to my future husband" Ia terkekeh dan menatap pria yang terbengong di hadapannya.
"Okay shut the hell up you're thinking too far! I'm hanging up now" Namjoon terbahak.
Seokjin menunjuk wajahnya dengan mata dan bibir yang membulat.
Namjoon mengangguk dan memutus sambungan teleponnya.
"Namjoon...apa-apaan?" Seokjin mengerucutkan bibirnya.
"Ia mantan intel FBI dan seorang hacker"
"Partnerku saat di New York" Namjoon menggeser mundur kursinya."Setelah semua ini berakhir, aku akan membawamu pergi jauh dari sini"
Ia menghampiri Seokjin dengan cepat dan menarik pinggangnya kedalam pelukannya.
"Kita akan hidup tenang tanpa teror lagi"
"Finland? Bagaimana menurutmu?"
"Namjoonaaahhhh....kenapa kau ini tiba-tiba..." Seokjin terkekeh. Wajahnya mendadak panas.
"I'm gonna marry you Kim Seokjin. I won't let you outta my sight for once"
"This i promise you"
Namjoon mengambil tangan kanannya dan menyematkan sebuah cincin polos berwarna perak di jari manis Seokjin.
"Too soon and not that romantic...i know"
"But I love you and I won't waste any of our time"
Namjoon tersenyum lebar dengan percaya diri.
Seokjin menggeleng-geleng sambil terus tersenyum lebar memandangi benda itu di jarinya kemudian tertawa menutupi wajahnya yang sangat merah.
•
•
•
"Morning honey"
"Sudah bangun?""Namjoon..aku baru akan berangkat"
"Kita sarapan dulu ya"
"Ayo lekas mandi""Okaayyy..."
"Tunggu aku.."Lima menit pesan itu tidak dibalas.
"Mungkin Jin sudah dalam perjalanan" Pikirnya.
Namjoon segera meluncurkan mobilnya menuju kantor.
"Apa maksudmu ia belum datang?"
"Aku belum melihatnya dari tadi detektif" Taemin mengikuti langkah Namjoon kemana-mana.
"No..." Namjoon langsung menyadari ada yang tidak beres.
"Aku akan ke rumahnya sekarang. Kabari jika kau melihatnya okay" Ia bergegas keluar.
Pintu rumah itu tak terkunci.
Meja dan sekitarnya berantakan dan ponsel Seokjin tergeletak hancur di pojok ruangan.
"Shit!"
"Jackson I need the coordinates right now!"
"Jin was kidnapped"
Namjoon berlari sambil masih menempelkan ponselnya di telinga menuju mobil setelah melihat jejak tetes darah dan roda mobil di jalan depan pagar rumahnya.
"Kapten. Jin diculik"
"Tolong siapkan pasukanmu"
Ia menginjak gas dalam-dalam.
"Kartu kreditnya sering terlacak di sekitar Dongdaemun-gu"
"Cari gedung terbengkalai di sekitar situ"
Sambungan pun terputus.
Namjoon melempar ponsel itu ke bangku sebelahnya.
"Jin bertahanlah..." Ia mengacak rambutnya kesal dan menambah kecepatan mobilnya.