WULAN

0 1 0
                                    


"Hahaha"

Puas banget aku ngetawain si Anna. Aneh juga ga sih kalo Galang ga suka sama Anna. Habisnya dipanggil Lana mau-mau aja. Terlalu bentrok sama wajahnya.

Duh, malah udah ngajak gosip aja. Kenalin ya Wulandari Putri. Simple aja kok. Ga sepanjang nama Si Anna.
Anna Meilana Andrea. Akhiran AAA semua. Kaya baterai jam tangan atau timbangan digital.

Menurut kalian nih ya, Wajah Anna itu lempeng. Digodain dikit langsung malu-malu. Tapi masih singel. Curiga ini kalau ada hubungan sama Galang. Cuma nih ya Galang itu udah punya mantan banyak. Sedangkan Anna satupun belum dapet.

Mereka berdua ini juga punya barang couple yang di pake tanpa sengaja. Contohnya yang lebih simpel bolpoin yang mereka gunakan itu sama. Alas ujian mereka juga sama warna biru dipake hari yang sama waktu PTS. Dan ketiga, tas mereka juga sama. Walaupun ga terlalu sama. Tapi warna hitam, garis merah. Itu udah kaya couple banget. Foto-foto sering gaya sama. Pusing aku mikirnya. Kaya disuruh mikirin teori konspirasi dunia k-pop.

Mana tadi apa katanya Lana. Panggilan yang terkesan imut. Dipake buat kulkas jalan.

Iseng-iseng nih gue buka ponselnya Anna. Karena setiap hari jumaat diperbolehkan membawa ponsel.Ga di kunci samsek. Daya baterainya masih 97%. Emang gini anak yang ga tertarik sama game. Ditambah ga ada kouta. Karena baterai di ponsel gue tinggal 25%. Wifian pake kouta gue. Gapapa holkay mah gini gitu. Kuletakkan dulu ini ponsel diatas meja. Dua minggu ga aktif. Pasti notifikasinya jebol parah. Dan bener aja 10 menit baru bisa kepegang itu ponsel. Dari semua chat ga jelas yang masuk isinya ga berguna semua.

Ting

Aku rindu kamu

Tiba-tiba aja notifikasi dari pop up dari nama Si Putih ini menyita perhatian gue. Namun whatsapp nya itu dikunci dari dalem. Aneh-aneh banget sih e lo mak!

Buru-buru gue hapus ini dari pop up. Takut ketahuan yang lain. Dan lanjut nonton youtube lagi. Seakan-akan ga pernah lihat apapun.

Ide iseng muncul lagi. Gue keluarin semua buku milik Anna dan Galang. Gue tuker dari tas Galang ke tas Anna. Dan sebaliknya. Semua anak kelas mengacungkan jempol. Setuju dengan apa yang gue lakuin.

.

.

.

"Masa iya ya. Lana itu panggilan sayang pasti"

"Tapi si Galang juga mau-mau aja"

"Parahnya, kok Galang lebih memilih pacaran sama si kecantikan itu"

Topik gosip kali ini hubungan antara Galang dan pacarannya yang sok kecantikan. Menurut gue. Dan Anna yang diem-diem aja. Emang tiap hari diem sih. Ga nunjukin sikap ke gatelan nya itu.

"Mikirin hubungan mereka itu kaya kita disuruh nerjemahin mv k-pop" frustasi Arafah. Serius se sulit itu buat nemu titik terang. Masih abu-abu. Padahal kan kita semua masih putih-biru.

Gosip itu emang enak banget. Sampe gue ga sadar kalo ada yang mijet bahu gue sendiri.

"Duh, enak ya gosip. Sana ke perpus! "

"Ampun mak! "

"Vani, Arafah, Wulan, dan Lina ke perpustakaan. Bersih-bersih! "

"Yah, mak. Jangan gitu mak! " teriak kita berempat.

"Dih, salah sendiri gosipin orang. Noh ditemenin Juan"

Duh mak tega kau menyuruh kami.

"Ju, awasin yang bener! "

"Sip Mak"

.
.
.

Kita sekarang bingung. Yang tadinya diperintah suruh bersih-bersih perpustakaan. Kok ini malah duduk di hadapan Pak Nur. Mana didepan kita tersedia piring berisi nasi putih dan tongseng ayam lagi.

"Silahkan dimakan"

"Jangan malu-malu kucing gitu. Ada rezeki ya diterima"

"Iya Pak " balas Juan.

Gue juga ikut ambillah. Orang kaya juga butuh gratisan. Jangan yang miskin melulu.

Suapan pertama, rasanya ini enak banget. Kaya masakan mbok Lastri. Masakan orang-orang kuno pokoknya.

"Jadi gini, sekolah kita ini kan bakalan kedatangan tamu dari kota lain. Istilahnya dari pondok pesantren gitulah. Jadi niat bapak mau kalian jadi panitia gitu. Sekalian nambah nilai. Inget ya nama kelas kalian udah 60% skors hitam di bk"

"Bantulah bapak. Ngga kasihan sama bapak yang setiap hari diceramahi guru bk"

Kami saling lirik-lirikan. Memilih mengiyakan atau menolak. Akhirnya kita saling mengangguk dan setuju.

"Eh, itu masakan teman kalian. Si Anna"

Apahhh

"Iya Pak. Gapapa kita bantuin kok Pak" balas Arafah.

Selesai makan kita langsung ngibrit ke kelas buat nyari dua orang minta ditendang itu.

.
.
.

"Mak!! "

Ternyata kelas yang tadi kita tinggal masih ramai. Sekarang tinggal beberapa orang saja. Dua tersangka utama udah pergi.

Pokoknya, gue harus cari bahan buat balas dendam

Selain holkay, Wulan ini pelupa

SsstTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang