Octagon 3 - 61 : Satu Mei, Satu Per Satu Pt. 7

261 37 43
                                    

Suasana makan malam itu terasa canggung.

Sebenarnya tak terlalu; Seonghwa sering kali bertanya pada seluruhnya. Namun yang tersisa, benar diam adanya, jika memang tak ditanya.

Hongjoong yang masih dengan pikirannya.

Yunho dengan perasaan bersalahnya, pun keinginan perasaannya.

Mingi yang memikirkan apa yang Hongjoong katakan sebelumnya.

Jongho yang masih tak nyaman jikalau ada Yeosang di dekatnya.

Selagi Yeosang, tak mau merasakan apapun, membuatnya hanya diam dan fokus saja pada hal yang akan dilakukannya esok.

Oh, esok.

Turnamen dari kakaknya Yunho, alias Junhong.

Yeosang akan datang, tentu, toh telah diminta. Yeosang akan pergi bersama Serim, untuk tak membuat drama apapun. Toh, Junhong sendiri membebaskannya, bukan?

Jadi memang Yeosang hanya memikirkan hal itu.

Dalam kecanggungan tak mengenakan itu, Hongjoong tiba-tiba berdiri dari kursi, usai makannya selesai. Hongjoong langsung berdiri, mengedik pada Yunho, untuk mengikutinya ke arah luar.

Yunho sedikit bereaksi, yang tatapannya jatuh pada Mingi.

Di sana Mingi tak menjauhkan tatapan, dan langsung memberikan isyarat untuk mengikutinya.

Maka, Yunho melakukannya.

Dalam keadaan siap.

Hongjoong berdiri di atas jembatan, menunggu sembari bersandar. Untuk itu, Yunho pun menyusul, lalu berdiri pelan di hadapannya, secara lurus.

Sedikit menjilat bibir bawahnya, Hongjoong merogoh saku celananya sendiri, mengeluarkan ponselnya. "Besok jam berapa ekspedisi datang?"

"Jam lima pagi." Yunho menjawab, mencoba untuk bersikap tenang, walau tahu ada yang harus dirinya pertanggung jawabkan. Sayangnya, Yunho juga ingin apa yang dirasakannya dimengerti. "Semuanya udah dikumpul di kamar gue dulu."

Hongjoong mengangguk, memperkirakan waktu. "Beres selesai, lo langsung pulang aja. Gue masih mau ngawasin."

"Ngawasin apa?"

Pertanyaan bingung Yunho membuat Hongjoong melihat waktu di jam layar ponselnya. Pukul delapan lewat. Hongjoong penuh harap. "Lo ikut sama gue, pakai mobil lo, malam ini, jam 12."

"Untuk?" tanya Yunho lagi, merasa bingung.

Hongjoong di sana hanya menghela napas, menjauhkan ponsel, kemudian kembali menatapnya. "Lo kenapa gangguin Mingi? Lo tau Mingi sekarang udah suka sama seseorang."

Inilah.

Inilah waktunya.

Dalam gerakan pelan, Yunho menggelengkan kepalanya. "Lo gak akan paham... cuma... gue sedikit gak rela kalau Mingi pergi dari gue."

Hongjoong menatap dengan datar. "Seriously? Lo tau, lo udah telat parah?"

"Gue gak bilang ini cinta. Gue cuma ngerasa butuh Mingi." Yunho memiliki pembelaannya. "Di sisi lain, gue tau, gue salah. Cuma gue harap lo ngertiin dulu perasaan dan posisi gue."

"Apa yang mau gue ngertiin?"

Sambil menghela napasnya, Yunho menggelengkan kepalanya. "Lupain aja. Susah, Joong. Gue juga belum jelas untuk ngomongnya. Tapi tenang aja. Kalau Mingi nanti bakal sama Soobin, gue dukung kok..."

Hongjoong ikut menghela napasnya, lalu menatapnya kembali, sambil mengedik dagunya. "Gak ada Juyeon. Punya rokok gak sih?"

:-:-:-:-:

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang