Assalamualaikum semua
Kabarnya gimana? semogga sehat selalu yakarena saya lagi proses menulis mohon bantuan nya ya. Tolong tandain kalau misal ada typo. Saya fokus ke selesai nya cerita ini dulu. Nanti setelah selesai baru saya periksa lagi, Jadi harap dimaklumi
klik bintang yang ada di bawah dan comment, biar author makin semangat melanjutkan di bab berikutnya.
Terimakasih yang sudah sukarela mengklik bintang nya, semogga kamu selalu dalam lindungan Allah dan semogga sehat selalu jasmani maupun rohani nya.
Author mengucapkan terimakasih yang udah selalu setia menunggu cerita ini update
dan selalu setia vote dan comment ❤️"Allahumma solli ala sayyidina muhammad 💚 jangan lupa perbanyak sholawat yaww"✨
Seorang perempuan tertidur di kursi dengan setia menunggu kakanya yang sedang sakit, entah berapa lama akan tertidur di banker. sudah memasuki 4 hari dia koma, namun tidak ada tanda-tanda bergerak.
cekle
Pintu rumah sakit terbuka menampakkan sosok laki-laki dengan tubuh tinggi dengan wajah yang tampan. kalo seandainya ada Adira pasti dia bakal bilang masya Allah calon imamku wkwk
"Assalamu'alaikum. Astra bangun udah setengah lima nih,"Ujar Bintang membangunkan adiknya, Bintang ke rumah sakit untuk menjemput Astra.
"Ehm. Walaikumsalam Astra Masih ngantuk bang,"Ucap Astra sambil menutup matanya kembali, tanda akan tertidur lagi.
"Astra jangan tidur lagi ini udah subuh. ayo buruan sholat subuh."
"Ehm iya Abang,"Astra bergegas menuju masjid yang berada di samping rumah sakit.
"Rafaila kamu bangun kapan? Abang, Astra, Ayah, dan ibu sudah menantimu, kamu mau sampai kapan di sini terus?"Tidak ada jawaban. hanya suara angin yang terdengar.
"Ayok bangun kita sudah menunggumu. Abang harap kamu kuat, jangan tinggalin kita semua di sini. kita di sini sayang sama kamu,"Ucap Bintang meneteskan air mata. 10 menit kemudian Astra telah selesai melaksanakan sholat subuhnya.
Ceklek
"Abang. Abang kenapa nangis?"
"Abang gak papa ko,"Ujarnya .
"Abang gak bisa bohong dari Astra. mata Abang merah."
"Tadi cuma kena debu, matanya jadi merah,"Ujarnya sembari mengucek-ucek mata.
"Abang gak usah bohong lagi sama Astra bang! Astra tau Abang sedih karena Ka Rafaila belum bangun sampai sekarang kan?"
"Orang Abang kelilipan,"elak Bintang
"Tadi Astra denger Abang,"
"Dasar tukang nguping! nggak baik seperti itu."
"Iya Astra minta maaf,"Ujarnya sembari mengangkat kedua tangannya.
"Iya di maafin. kita pulang sekarang udah jam lima takut kesiangan."
"Terus yang jaga Ka Rafaila siapa?"
"Tenang aja entar ada yang jagain ko."
"Astra mau pamit dulu sama Ka Rafaila."
"Ka, Astra mau pamit pulang dulu. sekarang udah jam lima pagi Astra harus sekolah, kalo gak sekolah nanti Ayah marahin Astra. Kaka di sini baik-baik ya, Kaka harus cepet bangun, semua di sini sayang kaka, semua pengen liat kaka bangun,"Ucapnya sembari meneteskan air mata. buru-buru Astra menghapusnya dan bintang mengelus bahu Astra untuk menenangkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASTRA ADHARA TAHAP REVISI
Genel KurguGadis yang tidak pernah merasakan kasih sayang dari orang tua nya, bahkan Ayah nya tidak menginginkan gadis itu lahir. "kalo Astra nggak bisa di kasih kebahagiaan tolong ambil saja nyawa Astra, Astra rela ya allah." Astra memandang langit, yang pen...