Happy Reading~
Jangan lupa kasih bintang ⭐ untuk Saguna^^
Terima kasih 🙏💕
••••
Peraturan masuk ke perpustakaan SMA Tanubrata itu adalah melepas alas kaki. Semua harus mematuhinya tanpa terkecuali. Sekarang Laya yang baru keluar dari Perpustakaan, sedang memakai kembali sepatunya. Tanpa ia sadari, tampak dari kejauhan Bianca dan kedua sahabatnya. Mereka sedang memerhatikan gadis yang selalu berkacamata itu.
"Itu dia si cupu. Kebetulan banget dia nggak sama Dania," ujar Ina saat mendapati Laya dengan sekali bidik.
"Kalian ke sana dan bawa si cupu itu ke taman belakang!" Ina mengangguk cepat, "gue bakal tunggu di sana."
"Oke, Bi. Kita bakal ajak itu bocah cupu ke hadapan lo dalam 10 menit," ujar Jessy sangat serius.
"Gue percayain semua sama lo, Jes."
Selesai memberikan perintah Bianca lebih dulu pergi ke taman belakang. Ia akan sedikit bermain-main nanti dengan Laya. Sudah lama ia tidak mengganggu anak itu karena Dania selalu bersamanya.
"Ayo ikut kami!"
Laya yang baru akan melangkah menjauhi perpustakaan tersentak karena kedua lengannya dipegangi oleh dua orang yang sangat ia kenal.
"Kalian mau apa lagi sih?"
"Udah diem aja lo! Jangan banyak tanya! Ikutin aja apa kata kita," bentak Jessy.
"Aku nggak mau!" Laya memberontak, tetapi Ina dan Jessy berhasil menyeretnya pergi. Beberapa orang yang ada dalam perpustakaan tidak tahu sama sekali kalau Laya butuh pertolongan, sedangkan di luar sangat sepi.
"Ini anaknya, Bi." Ina dan Jessy mendorong Laya ke depan Bianca yang sedang berdiri memerhatikan pemandangan di depan.
Laya merintih kesakitan saat dirinya di seret ke taman belakang sekolah yang jarang sekali di kunjungi murid karena memang taman belakang kurang terurus.
Bianca melangkah perlahan ke hadapan Laya. Beberapa detik ia hanya menatap gadis yang terus minta dilepaskan itu.
"Lo harus turutin gue kalau hidup lo mau aman!" Laya menatap Bianca geram, "kasih tau Dania buat jangan deket-deket sama Saguna! Karena Saguna itu calon pacar gue. Kami secepatnya akan jadian. Ngerti?"
"Dania nggak pernah deketin Saguna, tapi memang Sagunanya yang mendekati Dania."
Ina mengerutkan dahi, "Maksud lo, Saguna gitu yang ngejer-ngejer anak baru itu?"
Laya mengangguk, "Dari awal memang Saguna yang pingin berteman dengan Dania."
"Makin nggak bener aja ini, Bi," ujar Jessy yang menggeleng-gelengkan kepala saat mendengar penjelasan Laya.
"NGGAK! Nggak mungkin Saguna kaya gitu. Gue kenal dia dari kelas sepuluh. Saguna itu susah buat deket sama cewek. Nggak mungkin, cewek kayak Dania bikin Saguna tertarik. Dia itu lebih suka cewek kayak gue," ujar Bianca sangat tidak terima dengan fakta yang ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senyum dari Saguna
Novela Juvenil"Kalau keinginan terbesar lo apa?" "Gue cuma mau membuat semua orang yang gue sayang selalu tersenyum. Jadi alasan untuk mereka bahagia. Gue rasa itu hal paling membahagiakan di dunia." ... Hanya kisah seorang pemuda yang berusaha meninggalkan kena...