Bab 5: Amnesia

169 104 138
                                    

Sebelum membaca cerita ini awali dulu dengan

ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Happy Reading
__________________

Spam
۞اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آٰلِ سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ۞

____________________________________________


Allah mendengar setiap tangisanMu, Allah juga tahu apa yang kamu rasakan saat ini

-Adinda Bilais-
_

___________________________________________



Ceklek..

Pintu ruangan terbuka menampilakan seorang dokter perempuan, yang tak lain bernama Azifa Arselia. Mata, bang Farhan menatap wanita di depannya yang hanya berjarak 10 cm (gitu nggak sih?) membuatnya tak mengedipkan matanya.

Rahmat yang menyadarinya, ia berdekat ke arah, abangnya itu. "Bang, gadhul bashar." lirihnya pelan di telinga, abangnya.

"Astaghfirullahal'adzim." gumamnya pelan, Rahmat terkekeh dan menggelengkan kepalanya.

"Gimana ke adaan anak saya?" Andre bertanya.

"Konsisi anak, Om sudah membaik, dan sebentar lagi ia akan siuman." (yang benar siluman atau siuman sih?)

"Om?" Farhan membatin.

Azifa adalah dokter terpercaya keluarga, Haidar dan juga mereka saling kenal sejak dahulu.

"Alhamdulillah." syukur mereka semua.

"Zif, saya boleh masuk untuk melihat anak, saya?"

"Boleh, tapi jangan banyak cukup 4 orang saja." jelas Azifa

Semua terdiam karena kedua orang tua, zahra dan juga adiknya, Abdi harus masuk ke dalam. "Eh, Bund aku Bund," cicit Gilang seraya mengangkat tangan tak lupa dengan meloncat-loncat.

"Enak aja! Harus gue dong!" Fadel menyahut.

"HUST DIAM!" pekik Rahmat seketika dua bocah itu diam. "Biar gue aja," ucapnya santai.

"Dih jangan harap." Fadel dan Gilang kompak.

Aurel yang melihat tingkah merekah hanya menanggapi di tawa, "Ada-ada aja mereka." batin Aurel menggelengkan kepalanya.

"Sudah-sudah!" Bunda Bilqis pusing sendiri melihat keponakannya itu, ia menatap, Aurel yang berada di seblahnya. "Nak, kamu aja masuk bareng, Tante, Om sama, Abi." putusnya. Aurel mengangguk.

Gilang, Fadel, dan juga Rahmat menatap, Bunda Bilqis lesuh. "Yah, gara-gara lo nih!" tuduh Gilang menunjuk, Fadel.

"Dih malah nyalahin gue lagi, lo tuh yang duluan." Ia memutar matanya males.

Akulah Takdirmu (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang