Satu tangan Hongjoong menarik pergelangan tangan Soobin yang memiliki jam tangan, untuk melihat waktu. Dalam posisinya bersandar pada jok, di keadaan jalanan sepi, di mana mobil tersebut terparkir di tepian.
Pukul 05:54 AM.
Cukup pagi, pantas saja, sudah mulai terang.
Dalam pelarian mereka, keluar dari kota, dan berkeliling di kota sebelah, menghasilkan bagaimana Hongjoong dan Soobin berada. Di mana memang, Soobin sendiri berhasil melakukan yang dirinya bisa lakukan.
Gelangnya terlepas; pada akhirnya.
Sekitar... satu setengah jam lalu?
Walau kini, keadaan sedikit berada di luar rencana.
Pergelangan kaki Soobin berdarah—tak banyak namun tetap saja—dan membiru. Soobin sering kali memejamkan matanya, karena memang, keduanya jarang melakukan percakapan.
Tenggelam dalam ketidakmampuan mereka.
Satu masalah lain; mobil itu mogok karena Soobin mengotak-atik mesinnya.
Hongjoong masih belum berani menyalakan telepon, lantaran, takut terlacak. Hongjoong belajar dari bagaimana yang lain dapat menemukannya berada di rumah Sarga, dan sialnya, Dongwook sendiri pun bisa mendapatkan Flora dan kekasihnya. Jadi, Hongjoong memperhitungkan itu.
Sial sekali.
Sekarang bagaimana?
Hongjoong dan Soobin tak tahu.
Padahal luka-luka milik Soobin pun, tampak harus segera diobati.
Hongjoong menurunkan tangan Soobin dari pegangannya, untuknya merogoh dompet di dalam saku celananya. Apa yang dia miliki di sini? Tak ada, selain uang, dan beberapa kartunya.
Sedikitnya Hongjoong melirik pada Soobin kembali, lalu agak menjilat bibir bawahnya.
Soobin melihat, agak tersenyum, dan mengedik padanya. "Susah, ya? Kita berdua sama-sama gak boleh kelihatan orang awam?"
"Iya. Anjing banget..." Hongjoong meringis, lalu menggelengkan kepalanya pelan. "Gimana ini? Kita bakal terus di sini kalau gak hubungi siapapun."
Soobin agak mengerucutkan bibirnya. "Gue laper, Kak."
"Hhh..." Hongjoong menghela napas agak kasar, sebelum melepas jaket kulit yang dikenakannya. "Bingung gue, anjing..."
Sebenarnya Soobin hanya menggoda; tahu mereka tak akan bisa. Walau memang Soobin merasakan itu. Terlalu sibuk memikirkan caranya mencari pengganti laptop membuat Soobin sama sekali tak memakan makanannya kemarin. Benar-benar fokus hanya untuk ini.
"Jaket gue gak ada kupluknya." Hongjoong menggerutu, melihat ke arah jalanan, benar-benar bingung dan panik. "Gue bingung setengah mampus..."
"Mending tidur, yuk?" Soobin membawanya pada candaan lagi. "Gue ngantuk banget soalnya."
Hongjoong melirik, memberikan jaketnya pada Soobin—menaruh di atas paha tepatnya—lalu kembali ke jendela. "Tidur sana."
Karena itu, Soobin mengangguk dengan imut, untuk meraih jaket Hongjoong menutupi tubuh teratasnya. Soobin bersandar, dengan jok yang diturunkan, lalu mulai memejamkan mata.
Hongjoong kembali untuk memutar otak, mencari cara untuk melepaskan diri mereka. Hanya saja... entah bagaimana.
.
.
.
Setelah terlelap tak sengaja bersama Jongho di ruang santai, sekitar satu setengah jam lalu, Seonghwa sudah terbangun lantaran Yunho pulang. Tetapi hanya Yunho. Tak ada Hongjoong, tak ada Mingi sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 1
FanfictionTHE FINAL OF THE TRILOGY. Starts : April 1st, 2023