P 9

19.4K 2.2K 41
                                    

Double up!

Semoga chap ini ga ngebosenin.

Tolong koreksi jika ada typo!

Voment




Happy Reading!

Saat ini Lio sedang mencoba untuk fokus agar kekuatan nya bisa menyerap ke dalam tubuhnya.

Lio meringis beberapa kali.

Menyakitkan.

Itu yang dirasakan Lio kala kekuatannya sedikit demi sedikit menyerap ke dalam tubuhnya.

Belum semua menyerap, tubuh Lio limpung. Namun, segera ditangkap oleh Xavier yang notabenya berada dibelakangnya

"Jangan terlalu memaksa Adelio" Lio yang sudah kehabisan tenaga hanya bisa mengangguk lemas

"Perlihatkan telapak tanganmu"

Tanpa berpikir panjang Lio mengikuti ucapan Xavier.

Xavier menggenggam tangan Lio yang sedikit berkeringat, lalu memejamkan matanya merapalkan sesuatu yang Lio tidak ketahui

"Bagaimana?" Lio mengernyit tidak mengerti

"Tubuhmu enakkan tidak hm?"

Menggerakkan tubuhnya. Lio merasa lebih ringan dari sebelum nya. Sepertinya Xavier mengangkat semua beban hidupnya. Lol.

"Kamu duduk disini dulu. Saya mau melihat murid saya yang lain" Xavier melepas genggamannya, lalu beranjak melihat satu persatu muridnya

"Semua sudah saya cek. Kita lanjut ke latihan selanjutnya"

"Lihat saya"

"Pokus kan diri kalian dan rasakan"

Xavier menggerakkan tangan kanannya secara perlahan.

Tidak lama setelah itu, munculah sebuah hell whip/lidah api dalam genggaman tangan kanan Xavier.

Hell whip sendiri berbentuk berupa pecut atau chain yang terbakar, biasanya terbuat dari magma.

"Sekarang kalian semua berkumpul sesuai element yang kalian miliki masing-masing"

"Untuk yang mempunyai lebih dari satu element, kalian bisa menghadap ke saya"

Tanpa basa basi semua murid menuruti perkataan Xavier.

"Ingat pokus dan rasakan. Lakukan yang saya lakukan tadi. Paham?"

"Paham" ujar semua murid secara bersamaan

Saat ini keadaan kelas sangat tenang. Membuat yang menyukai ke tenang merasa lebih rileks tidak ada ketegangan sedikit pun.

"Rhianna mendekat. Michele dan Adelio kalian perhatikan" Rhianna melangkahkan kakinya mendekat kearah Xavier

"Pejamkan matamu, lalu pokus" Rhianna mengikuti perintah Xavier

Tidak lama kemudian Rhianna merasa gelisah dan itu dapat dilihat oleh yang lain

"Rileks Rhianna. Atur nafasmu" Rhianna mengatur nafasnya, tubuhnya sedikit bergetar

I Become A Character Who Can Change The StorylineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang