flashback

2.5K 196 7
                                    

Pukul 12.00, kau tertidur di pangkuan Yoojin. Yoojin melihat mu sembari tersenyum manis.

" Lucu ya? Haha dasar. " Salting Yoojin.

Tidak lama setelah itu, kamu terbangun.

" Eughmm "

" Nyenyak tidur nya sayang? " Tanya Yoojin.

" Berisik ah "

Yoojin mengelus pipi mu, menatap mu dengan hangat.

" Yoojin aku bosan. "

" Mau ngapain? " Sahut Yoojin

" Gatau. "

Yoojin menggendong mu, kamu di dudukkan di meja kerja nya.

" Mau shopping sayang? Sebagai permintaan maaf. " Tanya Yoojin dengan nada lembut.

" Tch jangan terlalu dekat. "

" Jadii?? Mau? " Tanya Yoojin.

" Ke Taman saja, taman yang tidak banyak pengunjung " gumam mu.

Yoojin menatap mu terus, ia bahkan tidak merespon permintaan mu.

" Heloo? Dengar tidak sih? "

" Dengar kok sayang, kita pergi ya. "

Kalian turun kebawah dan keluar dari Mansion, terlihat mobil sedan putih menunggu di hadapan kalian. Yoojin menggandeng tangan mu, tetapi kamu menepis nya.

" Tch jangan terus menerus melakukan hal seperti itu padaku sekarang. " Decih mu.

" Ini sudah biasa, dulu kita juga sering seperti ini. Bisakah kamu bersikap biasa saja? Aku lelah harus menghadapi sikap mu yang sekarang " ucap Yoojin dengan tatapan dingin.

" Lalu? Aku tidak suka. "

" Mau dihukum lagi? "

Kamu pun terdiam dan membiarkan Yoojin menggandeng tangan mu.

Bodyguard membukakan pintu untuk mu dan Yoojin, di perjalanan, kamu terus melihat ke luar jendela. Berharap ada sebuah keajaiban yang bisa melepaskan nya dari Yoojin.

" Kau sedang menatap apa? " Tanya Yoojin.

" Ah, tidak. "

" Tidak usah berbohong, kau mau bebas kan? "

" Hah? Sudahlah diam, jangan merusak mood ku. " Bentak mu

Yoojin memegang paha mu dengan tangan kiri nya, menatap mu dengan ekspresi yang sangat kesal. Mungkin batas kesabaran nya sudah habis?

" Mengerikan, jangan menatap ku seperti itu! " Bisik mu.

" Lagipula untuk apa aku memanjakan mu? Kau sendiri berubah drastis semenjak kejadian itu. "

FLASHBACK ON

" Sudah dekat berapa lama kau dengan pria ini? " Tanya Yoojin.

" Kau kenapa sih? Dia teman ku. " Jawab mu.

Yoojin menampar mu dengan keras, hanya satu kali tamparan. Tetapi mengapa rasanya begitu sakit?

Kamu meneteskan air mata, air mata mu bercucuran dimana mana. Kamu takut kepada Yoojin.

" K-kamu salah paham! Dia teman ku, hiks kau tega " tangis mu dengan nafas sesak.

" Jangan pernah menghubungi nya lagi, atau aku akan melakukan sesuatu yang buruk kepada mu " ancam Yoojin.

Kamu yang terpojok saat itu dengan kondisi pipi yang memerah, tangisan yang terisak isak, dan amarah di dalam hati mu kini menyuruh mu untuk melawan Yoojin.

Obsession Destroys Him - Yoojin x ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang