🌙different religions [ Seong Yohan ]

86 7 1
                                    

"𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐭𝐚𝐤𝐝𝐢𝐫 𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐢𝐤, 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐩𝐚 𝐃𝐢𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐩𝐞𝐫𝐭𝐞𝐦𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐚𝐠𝐚𝐦𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐛𝐞𝐝𝐚?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐭𝐚𝐤𝐝𝐢𝐫 𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐢𝐤, 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐩𝐚 𝐃𝐢𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐩𝐞𝐫𝐭𝐞𝐦𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐚𝐠𝐚𝐦𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐛𝐞𝐝𝐚?"

------

SANG MENTARI terbit dari ufuk timur, seorang gadis dengan mata ungu terangnya terbangun dari tidur nyenyaknya, "selamat pagi duniaaa" dia lalu menuruni kasurnya, lalu segera turun ke lantai bawah, "bunda?" sang anak memanggil, secara, dia memang hanya memiliki ibu, sang ayah entah pergi kemana, "oh Yora, kau sudah bangun?, ayo sarapan dulu" hanya sarapan sederhana dengan telur mata sapi dan nasi yang kembali dihangatkan, "bunda hari ini kerja sampai malam ya Yora, jaga dirimu baik baik, jangan lupa sholat" sang ibunda mengingatkan, "siap bundaa, Yora bakal jadi anak yang baik" sang ibu tersenyum mendengar jawaban sang anak, setelah selesai itu semua, mereka sama sama meninggalkan rumah, sang ibu bekerja dan sang anak pergi kesekolah

--

"Yora sekolah dulu ya maa, assalamualaikum" sang anak melambaikan tangannya, "waalaikum salam"

-- skippuu hehe --

"Mijiiinnn" sapa sang gadis bernama "Yora" itu, "Hai Yoraaa, kau terlihat bersemangat seperti biasanya" sang gadis yang dipanggil 'mijin' itu tersenyum manis, "Mana Zin?" Yora bertanya, "Mungkin sebentar lagi datang, ayo kita ke kelas dulu" lalu mereka berdua pun berjalan menuju kelas secara beriringan

--

kriiing!! bel tanda istirahat berbunyi, "hei Zin, kemana kau pagi tadi hingga kau terlambat?" tanya Yora, "huh, tadi temanku sedikit bermasalah, maka dari itu aku menunggunya" jawabnya dengan muka lesu, "Temanmu siapa zin?" Mijin ikut bertanya, "kau pikir siapa lagi?, tentu saja Yohan", zin menjelaskan, "huh, nanti ayo kita kesana Zin.." ajak Mijin menjadi murung

"hey, kalian bicara tentang siapa?" sang gadis yang merasa tercampakkan itupun bertanya, "teman kami dulu, nama dia Yohan" Mijin menjelaskannya dengan senyum manisnya, "wahh, aku mau berkenalan dengannya dong Mijin, Zin!" sang gadis bernama Yora itu pun berkata sembari menunjukkan muka berbinarnya, "Yang ada kau menambah masalah" Zin menunjukkan muka malasnya, "Zin, tidak apa apa kan, kau bisa ikut Yora, setelah pulang sekolah yaa" Mijin tersenyum, "baik lahhh" Yora bersorak

-- aaaaa larii larii selamatkan diriii --

kriiing!, kriing!, kriing!, bel berbunyi 3 kali, menandakan jam pulang telah tiba, "ZIN, MIJIN AYO CEPATT AKU TIDAK SABARR" Si Yora ini udh mencak mencak aja, "iyaa sabar Yoraa, ahaha" Mijin lalu mengikuti sahabatnya itu, sementara itu Zin hanya berdecak melihat kedua sahabat kecilnya itu

-- SKIP AJE LAH RAJOO --

MEREKA BERTIGA kini sampai didepan rumah yang katanya rumah dari anak bernama Yohan itu, "ini benar rumahnya?" sang gadis yang akrab dipanggil 'Yora' itu bertanya, "tidak usah banyak tanya, kau mau masuk tidak?" Zin berkata dengan ketus, "ahh, iya iya ziiinn" dia lalu mengikuti Zin dan Mijin dari belakang, melihat lihat sekitar, lalu dia terfokuskan pada hiasan salib di dindingnya, tapi, salib itu dihiasi dengan anjing diatasnya, dia mengernyit, 'memang ada agama yang seperti itu?' dia termenung, "HEI YORA, MAU DITINGGAL?" didepan sana sudah ada Zin yang mulai mencak², "baiklah² aku kesana" lalu Yora pun menyusul kedua temannya dan menghapus apa yang ada dipikirannya

🕊️𝐡𝐨𝐰 𝐚𝐛𝐭 𝐋𝐎𝐎𝐊𝐈𝐒𝐌?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang