chap 1. meminta maaf pada bayangan

3 0 0
                                    

Seorang wanita tengah dikejar setelah bisa lari karena telah menjadi tahanan dari sosok yang ia kenal.

Peluh keringatnya sudah memenuhi dahi nya bahkan mulutnya sudah berkomat-kamit karena memohon kepada tuhan untuk di kirimkan sosok yang bisa menyelamatkan nyawa nya.

Sampai akhirnya ada sebuah mobil yang terbuka pintu nya dengan cepat ia masuk lalu menutup pintu itu dan mengumpat di dalam mobil tersebut.

Sedangkan beberapa orang yang memegang benda keras membuatnya menahan nafasnya dengan kedua tangan nya.

Ia tahu bahwa kali ini jika ia tidak selamat maka ia akan segera bertemu dengan ibu tirinya tersebut. Perempuan itu tidak akan pernah mau bahwa mereka menemukan nya dengan cepat dan mudah.

Tanpa ia sadari mobil itu ternyata berjalan dan membuat perempuan itu segera menyadari bahwa di mobil itu bukan hanya ada dirinya sendiri.

Tatapan nya bertemu dengan sosok pria yang memakai pakaian kasual dan bahkan dirinya tengah menatap tablet canggihnya.

Perempuan itu merasakan tidak enak sekaligus berterimakasih kepada pemilik mobil ini. yang secara tidak langsung memahami kondisi yang telah terjadi kepadanya.

Sambil membenarkan letak duduknya dirinya pun tidak lupa untuk mengucapkan terimakasih kepada 2 sosok yang berada di dalam mobil selain dirinya.

“Maaf tuan jika menganggu kalian. Maaf bisa turunkan aku di depan sana saja” unjuk perempuan itu yang menunjukkan sebuah halte bis yang tidak jauh dari pandangan mereka.

“baik nona” ucap si sopir.

Dengan begitu stir mobil tersebut berbelok dan berhenti tepat di depan halte bus.

Dan membuat perempuan itu turun dan mengucapkan terimakasih kepada penumpang belakang yang bisa dia nyakin kan itu adalah pemilik/tuan nya si sopir.

“Terimakasih tuan” ucap ku yang benar-benar berterimakasih kepada mereka. Sedangkan si penumpang belakang hanya diam dan mengeluarkan acuh.

Lalu mobil itu membawa mereka kembali berjalan ke tujuan mereka. Sedangkan, perempuan itu tertinggal di belakang.

“maaf, tuan muda baru kali ini saya melihat anda menolong seseorang..? bukan kah selama ini anda merasa acuh dan tidak mau berniat ikut campur dengan kehidupan mereka..?” ucap si sopir yang membuat si penumpang tersenyum mengejek.

“Apakah mulut mu itu memang banyak bicara. Untuk hal yang seperti itu saja kamu perhatikan.? Atau memang jika kamu tidak ingin lagi bekerja?” ucap pria itu yang langsung membuat pernyataan atas pemecatan kepada si sopir.

Memang sisopir itu baru bekerja dengan nya selama 1 minggu . di karenakan sopir yang biasa ia pakai telah sakit yang terpaksa membuat nya meliburkan 2 minggu atas semua kualitas diri si sopir.

“Maaf tuan” ucap si sopir itu langsung menutupkan mulutnya dan terus melanjutkan perjalanan mereka.

Sedangkan di arah lain perempuan tadi yang mereka tinggalkan merasa hidupnya sudah tidak nyaman lagi. Ibu tirinya sudah tau di mana tempat tinggal nya. Padahal ia sudah mengontrak di tempat yang paling kecil yang tidak akan bisa di lacak perempuan jahat itu.

Kini dirinya harus kembali mencari tempat persembunyian yang paling aman untuk nya. Untuk kali ini ia memang hanya memegang uang tunai sedikit di karenakan tas nya tertinggal di tempat tinggalnya yang lama.

“Sudahlah, memang sudah seharusnya aku kembali bekerja. Dasar perempuan jahat. Kenapa dia masih belum melepaskan aku.. bukan kah semua harta sudah dia ambil. Kini apalagi yang akan dia ambil dari ku..” ucap perempuan itu sambil berjalan di pinggir jalan.

Mungkin dirinya sudah lolos karena sudah terlalu jauh mobil tadi membawa nya. Setidaknya malam ini dia harus segera menemukan tempat tinggal yang paling aman untuk nya saat ini.

Dan sampai akhirnya dirinya pun dapat tempat tinggal. Setelah menilai bangunan tersebut sangat seperti toilet umum. Tempat yang kecil yang juga di harga kan murah. Untuk saat ini memang tidak akan tempat lain yang akan ia temukan malam ini yang juga membuatnya menerima tawaran dari si sang empunya tempat itu.

“Bagaimana untuk pembanyaran nya ..?” ucap perempuan itu yang menanyakan untuk harga sewa.

“ehm karena kecil dan kamu juga sendiri aku bisa memberi mu 300.000/perbulan. Itu sudah air kamar mandi dan juga pantry yang ada di bawah” ucap pemilik tersebut yang tersenyum kepada nya.

“Baiklah 300 ribu hanya untuk sepetak kamar mandi” gumam nya dalam hati yang membuat dirinya langsung menyetujui.

Melihat dari bangunan ini tidak akan pernah di temui lagi oleh ibu tirinya itu.

“Aku juga sudah memberikan mu sebuah alas tidur, bantal dan juga selimut. Aku tahu kau sedang kesusahan tapi aku nyakin kau bisa terus semangat dan bangun di kemudian hari” Ucap penyewa itu yang menyemangati dirinya sedangkan aku hanya bisa menggangukkan menandakan setuju dengan semua yang di doakan penyewa itu.

“terimakasih bibi” ucap ku kepada penyewa tersebut.

“Jangan lupa untuk makan di bawah. Aku akan memberikan mu semangkuk mie instant gratis” Ucap nya lagi sebelum pergi meninggalkan dirinya sendiri dengan bangunan kecil tersebut.

Dia pun masuk dan benar saja luas banguan itu hanya cukup untuk tidurnya nya secara horizontal.

“Baiklah, farisa jangan menangis atau pun mengeluh. Kita harus bangkit dengan cara mencari pekerjaan” ucap nya yang sambil menyelimuti dirinya sendiri. Aroma malam ini sangat kuat dan membuatnya cukup kedinginan karena angin dan membuatnya mengeratkan tangan nya ke selimut.

Dan dirinya mulai tenggelam ke alam mimpi sedangkan disisi lain merasakan suasana yang mencengkam. Bagaimana tidak menakutkan sosok wanita yang melampiaskan amarahnya dengan membuat pesuruhan nya merasakan kekesalan nya.

Ini semua berkaitan dengan farisa. Ya, farisa. Perempuan itu adalah ibu tirinya farisa.

“bagaimana kalian tidak bisa menangkap wanita kecil. Apakah kalian sudah tidak berguna lagi..?”ucap perempuan tua itu yang memarahi beberapa bawahan nya yang mengejar farisa namun tidak bisa menangkap nya.

“Nona farisa sangat cepat dan gesit nyonya..” ucap bawahan nya yang membela kawan mereka yang lain.

“jangan membantah dan juga menyela pembicaraan ku” ucap perempuan itu lagi.

“Aku akan memberikan kalian waktu 2 hari untuk mencari dan membawa farisa kedepan ku sekarang !” perintah nya yang membuat bawahan nya langsung berlari dan mulai mencari cara untuk mendapatkan keberadaan farisa.

Dan awan malam mulai berjalan dengan seiring nya waktu. Begitu dengan pria yang bertemu dengan farisa tadi sore.

“Apakah, semuanya sudah bisa kalian atasi. Ini kembali mengenai tanggung jawab yang harus kalian tanggung sebagai bawahan tuan zegion. Jangan lagi ada yang mengulangi kesalahan yang sama. Atau kalian tahu bukan resiko yang akan kalian dapatkan nanti “ ucap tangan kanan zegion mengenai rencana malam mereka kali ini.

“Baik Tuan deno” Ucap bawahan zegion dengan serempak.

“bagus” Ucap deno.

Sedangkan semua itu telah dilihat kembali oleh zegion melalui cctv yang dirinya pakai. Rencana nya malam ini tidak boleh lagi gagal sama hal seperti sebelum nya.

Dirinya masih mengawasi semua nya dengan tenang dan menyesap segelas wine dengan pelan.

“walaupun aku masih belum bisa menerobos keamanan mereka setidaknya untuk menghancurkan pertahanan masih bisa kulakukan” Ucap zegion dengan menyenderkan punggung nya ke kursi kerjanya.

“Sudah hampir 3 tahun aku tidak menemukan nya, apakah dia masih menumbuhkan dendam di hatinya” Ucap kembali zegion yang mulai memikirkan sosok tersebut.

“Bukankah seharusnya dia mulai mencari tahu siapa dalang di balik kematian orangtuanya itu..?” ucap zegion yang mulai penasaran dengan apa yang telah di lakukan sosok itu selama ini.

Ini bukan kehendak zegion akan bertemu sosok itu dengan cepat atau bukan. Yang palin penting adalah dirinya akan meminta maaf kepada  sosok tersebut.

  

Dimensional wedding Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang