Rumah sakit
Rosa dan Kaiyca dilarikan kerumah sakit, untungnya ada beberapa warga yang sedang berpatroli di kawasan tempat kejadian.
Para perawat mendorong brankar yang ditempati ibu dan anak itu menuju kedalam ruangan IGD untuk diberikan penangan segera mungkin.
"Ada yang menemukan barang-barang korban termasuk ponsel?" ucap salah satu polisi yang sudah berada di rumah sakit.
Seorang bapak-bapak memakai sarung, mengangkat tangannya, "Abdi, ngan ukur tiasa nyimpen dua telepon sareng hiji kantong...." Sahut bapak itu. (Saya, saya hanya bisa menyimpan dua ponsel dan satu tas)
Bapak itu memberikan barang yang ia pegang dari lokasi kejadian kepada polisi, " Toong heula pak, masih keneh aman." Sambungnya, ia memberikan barang itu pada polisi. (Lihat dulu pak, masih aman)
Polisi mengambil barang itu dari warga, "Aman pak, terimakasih sudah membantu mengamankan barang milik korban.""Teras, abdi badé angkat, Pak Polisi. Mudah-mudahan kasus kacilakaan ieu meunang kajelasan," pamit warga itu, ia mengangguk sembari tersenyum lalu pergi dari sana. (Kalau begitu, saya izin pamit pak polisi. Semoga kasus kecelakaan ini mendapatkan titik terang)
"Punten...."
"Baik kalau begitu, tolong lacak kembali lokasi kejadian dan suruh tim detektif untuk menyelediki semua yang berada di lokasi baik itu tempat maupun mobil. Bagaimana keadaan mobil korban?"
"Siap, puji tuhan ... Mobil korban sempat mengalami kebocoran pada bahan bakar dan tutup oli, tapi semua sudah di amankan oleh tim penyelamat. Mobil tidak sempat untuk meledak, laporan selesai."
"Kerja yang bagus," ujar komjen dengan nada tegas.
Komjen menyerahkan barang korban pada anggotanya, "Tolong cek identitas korban, sekarang!"
"Siap laksanakan, Komjen."
Anggota polisi membuka salah satu dompet, mengambil kartu nama yang terselip di dompet itu.
"Disini tertulis nama, Rosalie Strength dan juga ada foto keluarga yang terdiri dari Mr- Rajash Strength, wanita ini adalah istrinya."
"Sekarang kabarkan Mr-Rajash bahwa istrinya dan juga seorang gadis sedang berada di rumah sakit,"
"Siap, laksanakan Komjen!"
***
Markas Bruiser
Semua anggota Bruiser berkumpul dalam ruangan rapat untuk mendiskusikan strategi yang akan digunakan dalam pertarungan antar Bruiser dan black piston, musuh lama Bruiser yang sempat dikabarkan menghilang dan bubar, tapi sekarang geng itu kembali membuat onar di jalanan, itu sangat menggangu ketengan masyarakat kota Bandung.
"Tuh geng nape balik lagi sih, bikin repot kita-kita aja. Mana gaya-gayaan ajak kita kelahi entar kalau kalah ga terima," kesal Bevan yang sedari tadi terus menceloteh.
Celotehan Bevan membuat kuping orang-orang di sekitarnya panas termasuk kuping Bahvin, kembarannya.
"Berisik, diam sebentar bisa gak? Sawalakeun, sanés gosip." Ucap Bahvin dengan sarkas. (Membahas, bukan gosip)
Marvez berdehem, "Take note, disini gue bakalan bagi kelompok masing-masing kalian. Ada yang bakalan muncul dari arah utara, selatan, timur, barat,"
KAMU SEDANG MEMBACA
LEONIDAS (PO TGL 4 DES)
Teen FictionLeonidas Lion Strength, yang biasa disapa dengan Leon. Ia mempunyai sifat temperamental, biasa disebut dengan 'raja jalanan' dikarenakan geng motor bernama BRUISER yang diketuai olehnya memiliki akses ke seluruh kawasan Bandung. Bukan hanya itu saja...