Entah sudah berapa kali wanita itu menghela napas beratnya. Ia merasa bosan di dalam kelas dengan guru yang menjelaskan materi di depan.
Sahabatnya hari ini tidak masuk karena sahabatnya itu mendadak demam karena hujan-hujanan kemarin.
Semua murid bernapas lega ketika bel istirahat telah berbunyi.
"Baik Anak-anak, untuk pelajaran hari ini sampai di sini dulu. Kita lanjutkan kembali Minggu depan." Ucap guru wanita itu sebelum keluar dari dalam kelas.
Reyna berjalan melewati lorong seorang diri. Ia akan menuju ke perpustakaan untuk meminjam buku novel. Ia malas ke kantin karena dirinya memang tidak ada niat untuk makan atau sekedar minum.
Ketika sampai di perpustakaan, Reyna langsung mendekati rak besar yang berisi jejeran novel bermacam genre.
Ia mengambil salah satu novel ber-genre romance.
Reyna hendak mendudukkan dirinya di kursi, namun, kakinya mendadak tersandung kursi yang ingin ia duduki hingga membuat dirinya hampir terjatuh.
Reyna mengernyitkan dahinya aneh ketika dirinya tidak terjatuh. Malah dirinya berasa sedang melayang.
Perlahan, Reyna membuka matanya. Hal yang pertama ia lihat adalah wajah tampan kekasihnya. "Drax?"
Gasendra tersenyum tipis.
"You're not being careful, honey."Gasendra masih betah memandang wajah cantik kekasihnya. Wajah yang selalu ia kagumi. Wanita kesayangannya.
"Sendra?"
"Reyna?"
Mendengar nama mereka dipanggil, membuat keduanya langsung menjauhkan diri.
Reyna melihat di ambang pintu yang sudah ada Tania dan juga Eric tengah menatap dirinya dan juga Gasendra.
Tania mendekat pada kekasihnya. "Apa yang kamu lakuin sama dia tadi?" Tunjuknya pada Reyna.
"Hanya menolong." Singkatnya.
Eric mendekat pada Reyna. Ia menarik pergelangan tangan Reyna sedikit kasar untuk meninggalkan area perpustakaan.
Gasendra menatap tajam pada Eric yang berani-beraninya bersikap kasar pada wanitanya.
"Ayo Ndra, temenin aku ke kantin. Aku laper banget." Ajak Tania langsung menarik tangan Gasendra menuju kantin.
Di sisi lain, Eric membawa kekasihnya itu ke halaman belakang sekolah yang lumayan sepi.
"Sakit, Eric! Kamu ngapain, sih?" Reyna memegang pergelangan tangannya yang memerah akibat cengkraman Eric yang sangat kasar.
"Kamu beneran selingkuhin aku, heh?" Selidik Eric.
"Udah aku bilang berapa kali, Eric, kalau aku nggak selingkuhin kamu!" Geramnya.
Eric meludah ke sampingnya.
"Lalu tadi apa? Kalian bersentuhan dan bahkan bertatapan lama. Apa itu bukan yang dinamakan selingkuh?""Aku terlalu terkejut tadi, makanya aku nggak langsung ngejauhin diri aku dari Sendra. Dia cuma berniat nolongin aku!" Bantahnya. Ia tidak terima jika dirinya dituduh selingkuh. Bahkan ia sudah bersama Gasendra lebih dulu sebelum bersama Eric.
"Kamu bela dia, huh? Kamu bela laki-laki itu? Benar, kalian emang nggak selingkuh, melainkan bermain di belakang aku."
"Udah aku bilang, Eric, kalau aku nggak kayak gitu! Dia cuma mau nolongin aku!" Teriak Reyna tepat di depan wajah Eric.
Plak!
Reyna menoleh ke samping ketika dirinya mendapatkan tamparan keras di pipi kanannya.
"Jangan berani kamu teriak di depan aku, Reyna." Desisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE WITH PASSION [END]
Teen FictionSequel FORBIDDEN LOVE (Bisa dibaca secara terpisah.) [ SUDAH END DAN PART LENGKAP ✅ ] [21+] Gasendra Drax Leonard dan Reyna Frenchine adalah sepasang kekasih. Tetapi, mengapa mereka sama-sama menjalin hubungan dengan orang lain? Dan bahkan dari ke...