empat

5.2K 180 8
                                    

"Gue berangkat agak siang ya? Habis jemput Bebe sekalian mau rehat. Kepala gue sakit banget," kata Rei pada Wiji, atasan yang juga adik kelasnya dulu.

"Lagian kamu ngapain sih Kak, pakai mabok segala?" tanya Wiji.

"Enggak inget aku, kenapa bisa mabok banget kayak gitu. Yaudah ya gue mau masak dulu buat Bebe." Rei ini pembicaraannya karena ia tak mau juga diselidiki lebih lanjut.

"Oke, oke," kata WIji kemudian mematikan sambungan telepon.

Pagi tadi sudah berjanji pada Bebe untuk memasakkan makanan kesukaan putrinya. Strawberry suka sekali spageti dan itu cukup mudah di masak. Bukan dengan saus bolognese, tapi di buat dengan kuah yang terbuat dari susu full krim dan kaldu jamur. Rei biasa menyebutnyqa stup spqagetty itu masakan yang biasa dibuat sang mami untuknya. Dan kini ia memasak itu untuk putri kesayangannya.

"Kok tumben sih Kak lo pulang pagi buta gini?" tanya Sinta yang baru saja selesai mandi. Sebenarnya rumah Sinta tepat berada di samping rumahnya. Hanya saja tadi mesin air milik sahabatnya itu rusak.

"Hmm, iya, sibuk. Sorry lo jadi nginep buat jagain Bebe."

"Jujur sih gue enggak apa-apa jagain Jil, cuma lo tau kan, dia itu tanya lo terus." Sinta berkata kemudian membantu Rei. "BTW Kak, gue mau ngomong sama lo."

Rei menghentikan kegiatannya kemudian menatap pada Sinta. "Kayaknya penting nih. Mau ngomong apa?"

"Lusa gue balik ke kampung," kata Sinta dan membuat Rei menjadi bingung. Karena jika Sinta tak ada ia tak tahu di mana akan menitipkan putrinya. Apalagi sulit untuk percaya kepada orang lain.

"Yah, terus Bebe aku siapa yang bantuin jaga?" tanya Rei.

"Lo kan tau, gue udah dua tahun enggak balik ke Lampung.  Bokap gue juga sakit dan ibu gue minta gue buat balik."

Rei mengerti mengapa temannya itu harus kembali ke kampung, hanya saja ia memikirkan bagaimana nasib putrinya. Apalagi ia tak bisa percaya pada orang lain. Sejak kembali dari Australia setelah pernikahannya gagal, Rei hanya bisa percaya pada Sinta.

"Ya udah kalau kayak gitu. Lo hati-hati ya nanti."

"Jil gimana kak?" Sinta bertanya, sebenarnya tak tega juga meninggalkan anak itu. Apalag sudah empat tahun ini ia yang membantu Rei menjaga anak itu.

"Gue nanti bisa bawa dia ke kantor dulu. Gampang, enggak usah lo pikirin. Atau gue minta nyokap gue buat k sini nanti."

Tentu saja dengan meminta sang ibu ke sini, Rei harus mengorbankan harga dirinya. Dulu sang ibu menentang hubungannya dengan sang mantan suami. Dan Rei nekat menikah dengan Bumi dengan alasan klasik, karena terlalu mencintai Bumi dan akhirnya kini? Pria itu malh meninggalkannya dengan perempuan lain yang jelas lebih cantik darinya. Pekerjaan Bumi sebagai seorang fotografer yang membuatnya banyak bertemu dengan banyak gadis cantik. Dan pada waktu itu, salah satu dari model yang ia tangani proyeknya berhasil merebut suaminya.

Selesai memasak  dan makan dia segera melakukan kegiatan rutinnya yaitu memompa ASI miliknya. ASI ini harus diantarkan ke rumah Indah, ia antarkan saat nanti akan menjemput Bebe. ASI Rei melimpah, kanan dan kiri bisa jadi satu botol besar.

Padahal awalnya dulu sama sekali tak keluar, karena ia stress setelah bercerai dengan mantan suaminya.  Lalu terus memaksakan, juga meminum aneka suplemen herbal untuk membantu. Dibantu dukungan Indah dan juga Sinta saat itu, akhirnya ia berhasil mengatasi depresi dan stres yang dirasakan, kemudian menghasilkan ASI yang ia berikan kepada Putri nya. Rei kadang merasa sedikit bersalah, karena Bebe selama 4 bulan sempat menyusu dengan susu formula.

Wanita itu menaiki motornya sampai akhirnya tiba di rumah Indah. Sahabatnya itu sudah menunggu di teras seraya menggendong bayi cantiknya. Rei memberikan kotak berisi 2 kantung asi pada Indah.

one night stand with janda Gendut Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang