Dating 0.9

151 32 5
                                    

°
°

Sinar matahari pagi yang menyoroti balkon apartement membuatnya memjamkan mata. Tubuhnya merasa hangat juga segar.

"Jii bisakah kau menemani eonnie?"

Suzy menoleh menatap Jiyeon yang entah sejak kapan sudah siap pergi. "Kemana?"

"Dorm bangtan."

Suzy mengernyit bingung. "Namjoon menghubungiku, dia bilang Kim Seokjin sakit dan tak mau minum obat." jelas Jiyeon sedikit menahan kesal

"Kau temani aku yah?" pintanya lagi dengan mata penuh harap

Suzy mengangguk pelan, "Aku akan bersiap dulu Eonnie."

Jiyeon tersenyum lebar seraya memeluknya. "Gomawo Baejii."

Suzy hanya berdehem pelan lalu melenggang pergi ke kamarnya.

***
Jungkook tersenyum tipis memandangi wajah Jieun yang tampak sangat cantik walaupun dilihat dari samping. Sudah dua hari ini mereka bertemu dan menghabiskan waktu bersama. Jungkook sangat bahagia dan rasanya ia semakin jatuh pada wanita mungil yang memiliki banyak fanboy ini.

"Kau kenapa eh?" tanya Jieun yang merasa aneh karena Jungkook terus memandanginya

Jungkook balas menggeleng pelan sembari tersenyum manis, "Noona sangat cantik. Sepertinya aku semakin jatuh cinta padamu."

"Kau mencintaiku karena aku cantik?"

"Aniya, aku mencintaimu karena kau Lee Jieun. Cantik itu bonus." jawab Jungkook diakhiri kekehan pelan membuat Jieun tersenyum tipis karenanya

Jieun tahu semua ini pun salah. Rasanya dia begitu jahat karena terlihat seperti memanfaatkan Jungkook untuk membalas Suzy yang kini bersama Chanyeol, walaupun mereka berpura-pura.

Yah, semua ini diluar dugaan nya. Jungkook datang dan menyatakan perasaan padanya disaat ia sedang membutuhkan seseorang, dan tentu saja ia menerima semua itu, menerima cinta pria yang empat tahun lebih muda darinya. Namun sayang sampai detik ini hatinya belum bisa lepas dari seseorang yang jelas tak pernah bisa ia miliki.

"Noona gwenchana?" tanya Jungkook khawatir saat merasa tatapan Jieun berubah sendu

Jieun menggeleng pelan seraya mengalihkan tatapannya pada hal lain.

Jungkook menghela nafas pelan, ada banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan pada wanita ini, namun ia takut jawaban Jieun membuat hatinya sakit.

"Jungkook-ahh.. sepertinya kau harus pulang, hyung mu pasti mengkhawatirkan dirimu kan?"

Jungkook mengangguk pelan seraya tersenyum hangat. "Noona tak apa aku tinggal memang?"

"Tentu saja, aku tak bisa terus menahanmu disini. Aku tak mau menjadi wanita manja."

Jungkook terkekeh pelan seraya berdiri merapikan bajunya. "Kalau begitu aku pergi dulu, jangan rindu ya noona.."

Jieun berdecak pelan, "Kau yang akan merindukan ku."

"Tentu aku pasti akan selalu merindukan mu."

Jieun memutar bola matanya sementara Jungkook dengan jail mengecup kilat pipi mulus si wanita lalu kabur secepat mungkin menghindari amukan Jieun.

"Yak!!! Aishhh---" teriak Jieun kesal namun tersenyum seraya menggeleng pelan melihat Jungkook yang kabur, dasar pencuri tampan. 

Sementara di luar Jungkook memegangi jantungnya yang berdegup kencang. Oh astaga apa yang dirinya lakukan barusan. Eii tapi bukankah itu wajar karena mereka kan sepasang kekasih. Jadi Jungkook tak salah kan mengecup pipi kekasihnya, hanya pipi belum bibir. Eh.

Dating [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang