Bab 11. Malam Kejadian (2)

1.2K 203 38
                                    

Cale baru saja tertidur lelap, dia merasa tertidur sangat lelap tapi hanya beberapa saat sampai dia merasa tidak nyaman, perut dan dadanya terasa panas seolah dia baru saja makan sesuatu yang salah.

Kemudian dia merasakan sesuatu mencoba memisahkannya dari selimut dan bantal– apa ini, Ron? Ron biasanya hanya membangunkannya dengan panggilan panggilan lembut dan senyum lembut yang menakutkan sampai dia akhirnya dengan sukarela berpisah dari selimut dan bantalnya.

Cale akhirnya membuka matanya dengan susah payah, dan mengintip sekilas pada– jubah hitam.

Itu seharusnya terlihat normal tapi di mata Cale dan dalam pencahayaan ruangan yang gelap, sesosok besar berjubah hitam mengerikan baru saja datang ke kamarnya, cahaya bulan samar-samar di belakangnya hanya membuatnya terlihat semakin menakutkan di mata Cale.

"Kyaaaah! Hantu!"

Dan begitu saja dia tanpa sadar berteriak.

━•❃°•°❀°•°❃•━

Alberu terkejut dengan perubahan suasana yang tiba-tiba. Dia baru saja diteriaki hantu– oleh seorang anak kecil yang bahkan belum dewasa. Oke, dia telah mendengar anak-anak yang takut pada hantu, tapi dia tidak menyangka Pangeran akan bangun dan berteriak.

Bersamaan dengan berakhirnya teriakan, suara alarm keamanan terdengar. Alberu mendecakkan lidahnya dan segera menahan Pangeran itu yang berusaha kabur.

Brak!

Pintu disobrak terbuka, mereka adalah orang-orang yang menggunakan seragam penjaga.

"Yang Mulia!"

"Penjaga lain sedang menuju ke sini."

Alberu dengan indra dark elf nya bisa mendengar beberapa bentrokan senjata, dia segera menahan Pangeran dengan satu tangannya dan tangan lainnya menutup mulutnya, yang teriakannya hanya membuat suara lebih banyak alarm menyala.

Tangan besarnya dengan sempurna menutup rapat mulut Pangeran yang mencoba melepaskan diri namun tidak bisa bergerak sedikitpun.

Alberu membungkuk, mendekatkan bibirnya ke telinga Pangeran kecil yang sekarang mencoba mencakar tangannya.

"Jika kamu tetal tenang seperti anak yan baik, aku tidak akan menyakitimu, Pangeran."

Alberu berbisik mengancam dengan suara yang menakutkan, Pangeran kecil itu menggigil dan perlahan-lahan mulai diam dengan patuh.

"Kalian pergilah ke lingkaran sihir teleportasi yang disiapkan, beritahu yang lain juga untuk mundur."

"Tapi Yang Mulia, bagaimana dengan anda–"

"Aku akan melakukannya sendiri."

Tidak ada waktu lagi sehingga mereka segera menuju lingkaran sihir teleportasi yang telah disiapkan para penyihir di area hutan di luar Istana. Orang-orang lain yang mengikuti Alberu dan menahan penjaga yang berusaha masuk juga perlahan mundur dengan pesan dari elemental.

"Karena sudah seperti ini, ada baiknya memberi gertakan sedikit."

Para penjaga dan kesatria Henituse dalam sekejab tiba di kamar Cale.

"Pangeran–!"

"Berhenti di sana."

Kesatria yang datang langsung berhenti dengan suara rendah Alberu, setengah wajahnya tertutup jubah dan di tempat tidur gemetar saat di tahan olehnya.

Sementara itu Cale.

'Apa yang kalian lakukan? Kemana saja kalian, huh? Kalian sudah dibayar mahal untuk menjagaku, kembalikan uang ayahku!'

Seduce the Villain's F̶a̶t̶h̶e̶r̶ Emperor!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang