Ding!
Pintu lift apartment terbuka, memperlihatkan dua orang pria dewasa yang saling memelukㅡralat.
Pintu lift apartment terbuka, memperlihatkan bagaimana seorang pria bersusah payah memapah pria lain yang kelihatannya benar-benar mabuk. Jaehyun merengkuh pinggang ramping pentolan grupnya untuk tetap bersandar padanya. Sementara yang lain, Taeyong, berusaha tetap berdiri dengan kedua kakinya sendiri. Tentunya dengan wajah sayu yang memerah hingga leher dan telinga.
Waktu menunjukkan hampir pukul 10 malam. Sebenarnya masih terlalu awal bagi mereka untuk memutuskan pamit pulang dari acara makan malam bersama dengan beberapa senior dan rekan artis setelah acara launching Perfume, milik subunit grup mereka yang baru, DJJ.
Jaehyun tidak punya pilihan lain. Taeyong dengan toleransi alkoholnya tidak bisa berada di tempat yang sama dengan Jungwoo. Mereka berdua kompetitif tentang hal minum. Sementara Johnny dan Doyoung pulang bersama Jungwoo ke asrama, Jaehyun pamit pulang ke apartmentnya sendiri sembari mengantar Taeyong yang hanya berbeda 2 lantai dari unitnya.
"Jaehyun! Jaehyuniee! Aku dan Jungwoo! Aku menang kan? Aku lebih baik iya kan?" Jaehyun mengulas senyum. Ia bergumam mengiyakan sambil memapah tubuh Taeyong keluar dari lift.
Membutuhkan beberapa menit untuk mereka sampai di depan unit Taeyong. Selama itu pula Taeyong terus mencerca Jaehyun untuk mengatakan bahwa kemampuan minumnya lebih baik dari Jungwoo. Sampai di depan unit 143 Jaehyun mengulurkan tangannya untuk memindai sidik jari di pintu apartment Taeyong.
Yah, mereka berbagi apapun. Jaehyun tidak suka berbagi dengan kawannya sebenarnya, tetapi pengecualian untuk Taeyong. Karena Taeyong bukan temannya.
"Jaehyunieee~ Oh?! Jungwoo? Jungwoo dimana?" Taeyong melepaskan pelukannya kepada Jaehyun lalu dengan sempoyongan berbalik menuju arah lift.
Jaehyun dengan cepat menarik tubuh itu untuk berdiri di hadapannya. Tangannya meraup kedua sisi wajah Taeyong, memandang netra indah itu sesaat. "Jungwoo sudah tidur, Taeyong juga harus tidur"
Cupp.
Sebuah kecupan mendarat di bibir Taeyong, membuat wajah manis itu semakin memerah. Netranya bergerak-gerak gelisah lalu menjauhkan tangan yang lain dari wajahnya. Jaehyun tertawa kecil melihat hyung kesayangannya salah tingkah hanya dengan kecupan ringan.
Sambil berpegangan ke ambang pintu dan dinding Taeyong masuk lebih dulu meninggalkan Jaehyun yang setia mengawasi pergerakannya. Saat ia mendunduk hendak melepas sepatunya, ia merasa seperti sesuatu memukul kepalanya dengan keras. Efek alkohol yang diminumnya ternyata datang cukup cepat.
Selagi ia meringis sambil mengedipkan matanya beberapa kali untuk mengembalikan kesadaran, yang lebih muda sudah terlebih dulu melepaskan alas sepatunya. Dengan cekatan menyimpan sepatu itu di rak dan menyodorkan sepasang sandal rumah untuk dipakainya. "Ayo cepat ke kamar, ganti baju lalu tidur." Taeyong hanya menurut. Kepalanya benar-benar pening sekarang.
Taeyong masih keras kepala, tidak mau dibantu Jaehyun untuk berjalan ke kamarnya. Dengan tangan yang meraba dinding ia hampir sampai ke kamarnya, hanya beberapa langkah lagi sampai ia merasakan mual yang luar biasa karena sejak tadi kepalanya terasa berat terus terasa berputar. Ia bersandar ke dinding lalu menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya.
Jaehyun yang sudah tahu apa yang akan terjadi dalam semenit kedepan segera membopong Taeyong ke toilet di dalam kamar pria itu. Sementara Taeyong berlutut di depan toilet sambil menguras isi perutnya, Jaehyun berjongkok di belakangnya dengan tangan memijat bagian belakang leher Taeyong pelan.
Taeyong menoleh lalu tersenyum ketika netranya menangkap Jaehyun berada disebelahnya. "Hyuniee~" panggilnya sembari menyandarkan tubuhnya ke Jaehyun. Melihat yang lebih tua sepertinya sudah selesai dengan urusannya, Jaehyun merengkuh pinggang ramping itu untuk membantunya bangkit. Ia menutup closet itu lalu mendudukkan Taeyong disana setelah menekan flush.
"Taeyong, apa masih pusing?" Jaehyun menunduk. Jarinya bermain dengan daun telinga Taeyong yang masih merah padam. Taeyong menggeleng pelan sambil memejamkan matanya.
"Ganti baju tidur ya?" Lagi-lagi Jaehyun hanya mendapat gestur tubuh sebagai jawaban. Setelah Taeyong mengangguk ia menggendong pria itu kembali ke kamar dan menidurkannya di ranjang.
Setelahnya ia mengambil set pajama kotak-kotak berwarna hitam putih dari dalam lemari. Tak perlu waktu lama untuk menemukannya, Jaehyun sudah hafal dimana sama Taeyong meletakkan barangnya. Ia kembali ke ranjang, dengan telaten tangannya melucuti outer navy sekaligus sleeveless putih yang dipakai Taeyong, dan menggantinya dengan pajama. Begitu pula dengan celana.
Jaehyun berjalan kembali ke toilet untuk meletakkan pakaian itu ke dalam keranjang laundry. Saat ia berbalik, ia melihat Taeyong tanpa mengubah posisinya yang tidur menyamping, ia membuka kedua matanya dan menatap Jaehyun lucu.
Pria berlesung pipi itu mengulas senyum gemas. "Ada apa, sayangku?" Taeyong mencebikkan bibirnya ketika Jaehyun berjalan mendekatinya. Jaehyun duduk di tepi ranjang sambil merapihkan anak rambut gelap kekasihnya.
Taeyong tiba-tiba mengulurkan kedua tangannya, seperti anak kecil yang minta digendong ibunya. Lagi-lagi Jaehyun dibuat gemas dengan tingkah pria yang satu ini.
"Bayiku lucu sekali," Jaehyun menarik tangan Taeyong untuk membantunya duduk, dan membawanya ke dalam pelukannya. "kenapa tidak tidur hm?" Taeyong tidak merespon. Ia sibuk menikmati usapan tangan Jaehyun di punggungnya yang terus bergerak-gerak lembut.
Cukup lama keduanya tenggelam dalam keheningan, sampai yang lebih tua membuka suara. "Hyunie disini saja ya... jangan pulang"
"Aku sudah pulang, kau kan rumahku" Jaehyun melepaskan pelukannya lalu mendorong tubuh Taeyong untuk kembali berbaring, diikuti dirinya sendiri berbaring di sisi. "Kemarilah." Ia menarik Taeyong untuk lebih mendekat dan mendekapnya.
Taeyong menyamankan posisinya untuk tidur dalam dekapan yang lebih muda. "Jaehyunie" panggilnya dengan suara lemah. Jaehyun hampir tidak bisa mendengarnya. "Yongie sayang Hyunie~"
Jaehyun terkekeh. Setelah mengatakan itu Taeyong benar-benar tertidur pulas dalam dekapannya. Ah, ia bahkan belum sempat mengganti pakaiannya. Blazer dan kemeja biru yang dipakainya jelas masih beraroma daging bakar dari makan malam tadi. Mungkin beberapa menit lagi, ia hanya akan menunggu hingga Taeyong benar-benar pulas sebelum mengganti pakaiannya.
🍒
KAMU SEDANG MEMBACA
JAEYONG : Love Birds
FanfictionPokoknya jaeyong dehh😌 ❗bxb homo gay lgbt ❗homophobic jangan klik! ❗jangan salah lapak!