Cleo dengan penuh bangga menyesuaikan pakaiannya, dan takjub melihat pantulan dirinya sendiri. "Wow, gw cantik gini dibilang tengkorak, tsk. Apa dia buta atau gimana?" gumamnya dengan kesal.
Kelly, yang berdiri di dekatnya, melepaskan cecarannya dengan sikap prihatin. "Maafkan saya, nona, tapi sebaiknya berhati-hati saat anda memakai pakaian terbuka seperti itu. anda bisa saja sakit." ucap kelly khawatir.
Cleo melangkah melewati kelly mengabaikan kata-katanya. "hm." gadis itu memutar tubuhnya di hadapan cermin, sepenuhnya terpikat oleh penampilannya yang menurutnya sangat sempurna. Sementara itu, pelayannya yang sudah mulai frustrasi dan kesal karena terus diabaikan olehnya hanya bisa terdiam.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dress pendek yang sedikit ketat dengan punggung terbuka, menampilkan bahu dan leher yang jenjang.
Ucapan albara terus berputar-putar di kepalanya.
"Sial!" Setelah kejadian kemarin di rumah Albara, semua perkataan dan kelakuannya membuat cleo tidak bisa tidur karena kesal dan frustrasi, apalagi saat memikirkan ciuman pertamanya yang hilang karena kelakuan pria itu.
Suara ketukan di pintu membuat kelly dan cleo saling memandang, mengerutkan kening bingung karena biasanya tidak ada yang pernah ingin menginjakkan kaki di kamar gadis itu.
Tok
Tok
"masuk!" berdecak pelan saat seorang wanita berpakaian maid mini, dengan bibir merah merona, tengah menatapnya dengan sinis.
seorang wanita berpakaian minim dengan wajah ketus itu masuk kedalam kamarnya berjalan dengan anggun.
"Tuan gerald manggil lo." ucap maid berambut merah itu dengan malas.
"dia ngomong sama gw?" Cleo terdiam, tatapan bingung menghiasi wajahnya.
"Angela! jaga bicara kamu!" Kelly menatap tajam wanita di hadapannya.
"Cih, apa yang lo lakuin? Mau caper sama anak angkat ini?" wanita yang dipanggil Angela itu menatap sinis kelly, yang juga merupakan sepupu sekaligus musuh nomor satunya.
"Kam-
"Wow.. wow... " cleo berdiri menengahi mereka berdua.
