Chapter 8

1.7K 259 93
                                    

“Antara luka dan rindu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Antara luka dan rindu..”

🅡︎&🅒

࿇ ══━━━✥◈✥━━━══ ࿇

"Masuk."

Nada dingin nan menusuk itu terasa sekali di ruangan yang cukup luas ini, dengan dua orang lawan jenis sedang berbeda pendapat tengah berdebat di iringi suara televisi yang tidak mereka hiraukan.

Tak ada kata lembut, hanya kasar dan amarah saja.

Bahkan raut datar mereka menambah suasana menyeramkan.

"Tapi aku ingin keluar dari sini!"

"Masuk dan kembalilah ke kamarmu."

"Aku tidak mau."

"Kubilang kembalilah, [Name]. Jangan membantahku."

"Kau pikir kau siapa?! Aku tidak suka di kekang, Park Jonggun!"

Pria berambut hitam dengan senyum miring terlukis di bibirnya terkekeh, suara yang berkesan mengejek itu tak urung membuat Nam [Name] kesal.

Dua hari berlalu dengan cepat, tetapi dua insan yang sekarang berbagi satu atap itu tidak kunjung akur---mereka menghabiskan waktu dengan sia-sia, juga perdebatan tak luput dari mulut mereka.

Hingga Jungoo yang tinggal bersama Jonggun memilih memisahkan diri dan pergi daripada harus tinggal lalu menetap bersama dua kutub yang tak menyatu itu.

"Kau tak berhak mengekangku."

Jonggun tersenyum miring. "Lalu aku harus apa? Kau bahkan tak ingat diri mu sendiri.." Ucap Jonggun menekan. "Apa aku harus membiarkanmu pergi dengan keadaan seperti ini? Apa aku harus membiarkanmu terluka lagi di saat aku bisa melindungimu?!"

Semua tingkah laku Jonggun menekan [Name], bahkan sangat menekan.

Jonggun tak tahu bagaimana caranya memperlakukan seseorang, dengan logikanya pria itu berpikir bahwa ini semua adalah hal terbaik bagi gadis bermarga Nakamura itu.

Pria itu tanpa sadar mengekang, dan menjeruji gadis berambut cokelat itu. Bahkan saat ini Jonggun kembali lagi meninggikan suaranya dengan nada amarah dan menekan bahu [Name], bermaksud membuat gadis di depan nya mengerti.

"Memangnya aku memerlukan itu?"

Tak

"Aku tidak memerlukannya!" Tangan [Name] menyentak tangan Jonggun.

"Nakamura [Name]----"

"Melindungiku, heh? Kau bercanda?" Suara tawa pelan keluar dari bibir itu, menertawakan perkataan Jonggun.

Semestinya [Name] tertawa, perilaku Jonggun yang sejak awal menculiknya saja tidak bisa di katakan melindungi, lantas mengapa ia harus percaya pada pria yang memperlakukannya seperti tahanan setelah menculiknya ini?

R&C || LOOKISM [JONGGUN X READER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang