Sepenggal kisah menarik tentang hidup seorang penggila Korea. 'And last... i know, He's my Happiness Delight..', gumamku dalam hati.
Aku menatap nya lagi. Lagi. dan lagi. Jujur saja, aku tidak pernah setertarik ini dengan orang di sekitarku. Selama ini aku hanya tertarik pada hal berbau Korea, mereka tampan ㅡtentu saja. Dan mereka unik.
Alunan lagu mulai berganti di telingaku. Aku tersenyum dalam diam. Lagu ini mengingatkan ku tentangnya.
Haruman ( Just One Day)
Lagu ini seperti menyuarakan isi hatiku yang sebenarnya. Isi hatiku tentangnya. Haha, betapa bodohnya aku, menyimpan angan dalam asa yang tak berwujud.
Aku ingin dia menatapku, walau tak sengaja.
Aku ingin dia menghampiriku, walau karena salah orang.
Aku ingin dia berbicara kepadaku, walau itu bukanlah hal penting.
Aku ingin dia menghampiriku, walau itu hanyalah di dalam mimpiku.
Aku ingin dia bercanda bersamaku, walau itu hanyalah asaku.
Aku ingin dia tertawa karenaku, walau itu karena kegilaanku.
Aku ingin dia selalu bersamaku. Entah sedih atau senang, walau itu adalah sebuah khayalan.
Aku tertawa. Astaga, hanya karena memikirkan tentangnya aku bisa tertawa seperti ini. Ini gila. Aku sudah gila sepertinya.
Kemudian aku melihat sepasang sepatu berhenti tepat di hadapanku. Kepalaku bergerak mengikuti alur tubuh itu, untuk mengetahui siapa pemilik sepatu ini. Kepalaku menengadah mencermati wajah dihadapanku.
"Hai...", Ia tersenyum hangat sambil menatapku.
Senyumku ikut mengembang. Inikah? Haha. Aku terkekeh geli. Terbesit sesuatu di dalam benakku. Dan kembali terkekeh geli.
'And last... i know, He's my Happiness Delight..', gumamku dalam hati.