- Part 1/2.

15K 772 100
                                    

Jaehyun selalu melepas penatnya dengan cara pergi ke sebuah club malam. Dimana tempat langganan biasanya ia mampir. Karena disini, tempat yang begitu sesuai dengannya. Dimana tempat yang tidak terlalu sempit dan penuh, namun tetap terlihat ramai dengan segerombolan orang-orang yang mencari kesenangan.


Jaehyun menunduk, kepalanya mulai terasa sedikit pening, tapi ia masih bisa mengendalikan dirinya. Beberapa botol minuman terlihat sudah kosong, yang mana memiliki harga yang tidak main-main hanya untuk sebuah Alkohol.

Beberapa hari ini masalah terus berdatangan. Tidak hanya dari kantornya, tapi juga dari keluarganya sendiri. Ayahnya yang sering gonta-ganti pasangan, juga Ibunya yang sering membawa keluar masuk laki-laki dilamarnya.

Ya, orangtuanya memang sudah gila.

Sudah tahu hubungan itu rusak sejak lima tahun yang lalu, namun keduanya masih saja menyandang status sebagai suami istri, yang mana hanya digunakan sebagai pencitraan didepan orang-orang yang memandang keluarga Jung dengan begitu hormat.

Jaehyun masih saja menunduk, dan ia sadar ada seseorang yang berjalan mendekat. Sungguh ia tidak ingin diganggu saat ini, apalagi pelacur yang selalu menawarkan diri.

Jaehyun kira, bahunya akan segera dihimpit dengan buah dada yang selalu sengaja dipamerkan, melekat empuk pada tubuhnya seperti sebagaimana mereka selalu menggoda, tapi, kini tidak. Agaknya, orang itu duduk sedikit berjarak dengannya.

Jaehyun tolehkan kepalanya, menatap seorang perempuan? tengah menundukkan kepalanya. Dan detik selanjutnya pandangan mereka bertemu, Jaehyun tertegun melihat bagaimana mata bulat itu berbinar diantara redupnya pencahayaannya, juga terselip tatapan sendu disana.

Apa anak ini, sungguh perempuan? Surainya terlalu pendek untuk seukuran anak perempuan, dipotong seperti laki-laki. Tapi, dia mengenakan rok pendek diatas lutut, memarkan paha putihnya dan juga kemeja croptop berwarna putih itu berhasil memperlihatkan bagian pusarnya yang tertanam piercing. Yah, Jaehyun bahkan sudah memperhatikan tubuh anak disampingnya sampai sebegitu detailnya.

"Ekhm," anak itu berdehem.

Oh, laki-laki?

Sungguh?

Kenapa bisa terlihat—

"Kamu anak baru?" tanya Jaehyun dengan kening yang naik sebelah.

—cantik.

Anak baru. Seharusnya begitu. Karena jika dia sudah lama disini, Jaehyun tentu sudah melihatnya. Jangan terkejut, Jaehyun bahkan hafal bagaimana bentuk wajah seluruh jalang disini, dan rasanya Jaehyun cukup bosan untuk melihatnya.

Anak itu mengangguk, "Aku baru bergabung hari ini."

Seharusnya, Jaehyun usir secepatnya anak ini untuk pergi karena moodnya sedang tidak bagus untuk sekedar mengobrol, atau punya hasrat untuk main diranjang.

Tapi, dia— menarik.

"Jadi?"

"Tuan, aku rasa kamu pasti sudah paham. Aku butuh bantuan kamu, bisakah kamu jadi pelanggan ku untuk malam ini?"

Jaehyun menyeringai, dengan kekehan serak. "Siapa nama kamu?"

"Lee Taeyong."

Jaehyun mengangguk pelan beberapa kali, "Lee Taeyong. Sayangnya.. Aku sama sekali tidak tertarik main malam ini."

"Tuan, aku benar-benar berharap sama bantuan kamu. Kalo ga dapet pelanggan satu aja, maka aku akan segera dipecat. Temenku malah ada yang udah dapet dua, sedangkan aku belum sama sekali. Perjanjian kerjaku, harus dapet bayaran satu pelanggan, atau kalo ga, aku bakal ditendang dari sini."

Night Costumer - Jaeyong oneshot 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang