Concert Date

71 18 2
                                    

Kamden tersenyum melihat layar ponselnya yang menunjukkan tiket konser Boygroupnya Hanbin sama Jeonghyeon yang diselenggarakan di Amerika. Kamden sudah membelinya bulan lalu, kalau konsernya diadakan hari ini. Tidak hanya menonton konser, Kamden sudah meminta supaya bisa bertemu dengan para member. Demi Dabin seneng mah, Kamden rela melakukan apapun. BUCIN MEMANG!

"Dasha Winston Na," sapa Kamden di pagi hari.

Dabin berbalik badan, matanya silau kerena dibelakang kasurnya Kamden langsung kaca yang berukuran besar, sehingga menerima banyak sekali cahaya matahari di pagi hari yang menyilaukan. Entah tujuannya Kamden memposisikan kasurnya disini itu karena apa.

"Selamat pagi, Kamdeeenn," sapa Dabin balik.

"Pagi juga, Dabin. Aku ada sesuatu, nih." Kamden menunjukkan ponselnya, beberapa detik setelah itu, Dabin merebut ponselnya dan terduduk karena tidak menyangka kalau Kamden akan mengajaknya menonton konser.

"Aku nggak bawa Lightstick." Dabin memelaskan wajahnya, tidak seru kalau menonton konser tanpa Lightstick.

"Aku punya, nanti kamu bawa punya aku aja."

Dabin tersenyum salting, saking saltingnya kepalanya sampai tidak sengaja membentur dagunya Kamden. Akibat kebanyakan pecicilan ya gitu, hahaha. Kamden diam saja? Tentu saja tidak, Kamden meredakan rasa sakit kepalanya Dabin menggunakan ciuman dan elusan di kepala.

....

15.00 PM

Konsernya dimulai satu jam lagi, Kamden dan Dabin sudah berada di lokasi, tinggal menunggu disuruh masuk saja. Sambil menunggu mereka pergi ke salah satu cafe dekat sana, meminum kopi supaya tidak mengantuk nantinya.

Kamden memperhatikan Dabin yang sedang duduk disebelahnya, penampilannya sangat niat. Outfit menggunakan Overall Denim celana pendek warna pink dengan kaos putih, sepatu sneakers warna pink, menggunakan makeup yang ada blink-blinknya, dan untuk rambutnya dicepol dua berbentuk pita.

"Dabin, aku lupa loh kalau kamu sudah umur tiga puluh," ucap Kamden, tapi tidak dihiraukan oleh Dabin. Kamden melihat apa yang dilakukan Dabin bersama ponselnya, ternyata mau upload fotonya di stargram.

Biasahlah, Dabin mau pamer kalau sudah ketemu mas pacar.

____________________________

dasha_park

dasha_park GEBRAKAN HATI HARI INI

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

dasha_park GEBRAKAN HATI HARI INI. CUMA DABIN YANG BOLEH BUCIN SAMA KAMDEEENN! Ganteng amat pacar Dabin.

hanbin_park BUKAN SEPUPU GUE!
dasha_park 😛😛😛😛

lijeong_hyeon KAPAN LO TERBANG KE US?
dasha_park Baru sampai kemarin, dan gue pindah kesini, hehehe, ini mau nonton konser lo.
hanbin_park Ampun, ndoro. Lo sepupu gue.
dasha_park 😒😒😒😒

kadejoshua Bucin doang, nikah kagak.
dasha_park Kade, mendingan jempol lo diamputasi aja. 🤡

____________________________

Kamden terkekeh membaca captionnya Dabin, padahal dirinya hanya menoleh, tapi itu bisa menggebrak hatinya Dabin. Nggak heran, wajahnya memang sudah tampan sejak lahir.

"Kamu sudah berapa tahun nggak ketemu Hanbin?" tanya Kamden, membuat Dabin berpikir keras.

"Hmmm, bukan nggak pernah ketemu, sih, cuma jarang banget sejak lima tahun yang lalu."

Kamden mengangguk paham, berarti satu tahun semejak LDR. Tidak heran, kepopuleran boygroupnya meningkat terus, jadi jadwalnya padat, begitu juga dengan Dabin yang pekerjaannya sangat sibuk.

"Kayaknya sudah mulai masuk, ayo kita balik lagi."

"Ayoookkk!" Dabin menggandeng tangan besarnya Kamden pergi keluar dari cafe menggunakan tangan mungilnya. Kalau kalian mengira tangannya Dabin panjang dan lentik, kalian salah, tangannya Dabin itu bantet. :")

Kamden tersenyum, melihat Dabin seperti ini saja rasanya senang sekali. Mudah sekali membuat Dabin bahagia.

"Dabiinn, pakai iniiii!" Kamden memakaikan sebuah tas ke Dabin, itu ada tali yang dipegang Kamden, jadinya Dabin tidak akan hilang di konser nanti.

18.30 PM

Dabin celingak-celinguk mencari keberadaannya Hanbin, stafnya mengatakan kalau semua member berada di ruangan ini, tapi semuanya tidak ada. Huhuhu, Dabin kangen sama Hanbin.

"Dabin!" sapa Hanbin.

"Huweeee, Parhaaaaaannnnn!" Dabin memeluk Hanbin dengan keadaan tas yang talinya masih dipegang Kamden, itu membuat Hanbin tidak bisa memeluk Dabin secara leluasa.

Jeonghyeon tertawa puas melihatnya, ekspresi wajahnya sangat terlihat kalau sedang mengejek Kamden dan Dabin karena tas itu. "Heh, Dabin, lo umur berapa kok masih pakai beginian?" ejeknya.

"Iih, biar gue nggak hilaaaang!" Dabin memukul dadanya Jeonghyeon. Saking gemesnya Jeonghyeon sama Dabin, Jeonghyeon memeluk Dabin erat-erat sampai membuat Kamden cemburu berat.

"Ekhem, kheemm!" dehem Kamden sebagai kode, posesif sekali memang.

Jeonghyeon melepaskan pelukannya, dia tidak berani kalau berurusan sama Kamden. Dengar-dengar, Kamden ini jago berantem soalnya. "Kesambet apa lo tiba-tiba pindah ke sini?" tanyanya.

"SSD, Suka-Suka Dabin!" jawab Dabin ngegas.

Hanbin mengangkat tangannya dan mengejar Dabin, tangannya gemes banget pengen nabok punggungnya Dabin. Ditanyain baik-baik sama Jeonghyeon, jawabnya malah gitu, sifat SMA-nya masih belum hilang ternyata.

"Wleeekkk, Hanbin nggak bisa nangkap Dabiiinnn!" Dabin menjulurkan lidahnya, lalu menyembunyikan tubuhnya dibelakang tubuhnya Kamden yang lebih tinggi dan besar.

"Kamden, lo buruan nikahin dia biar nggak kayak anak kecil mulu, gemes lihatnya, pengen bunuh," omel Hanbin yang langsung mendapatkan pukulan dari Dabin, mereka langsung kejar-kejaran lagi saat itu juga. :")

Kamden terdiam, jujur itu topik pembicaraan paling sensitif di dunia, apalagi sekarang ada Dabin, Kamden semakin membeku.

"Dua tahun. Setelah kontrak gue yang kedua habis, gue bakalan nikahin Dabin kalau lo nggak cepet-cepet," ancam Jeonghyeon.

Kamden mencengkram kerah bajunya Jeonghyeon, Dabin yang melihatnya langsung buru-buru menahan Kamden, sedangkan Hanbin menahan Jeonghyeon. Mereka berdua tidak tahu apa yang terjadi sampai hampir terjadi kegaduhan seperti itu.


[✔] Awkward 2 (Na Kamden) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang