Sinar matahari menyelinap masuk melalui gorden kamar. Marsha mulai membuka matanya sedikit demi sedikit.
Marsha merasakan sesuatu yang aneh, namun hal ini membuatnya nyaman. Hingga akhirnya nyawanya terkumpul sempurna.
"AAAAA! KAK ZEE NGAPAIN?!" Teriak Marsha.
Sontak Zee langsung terbangun dari tidurnya, lalu duduk sambil mengangkat kedua tangannya.
"AKU NGAK NGAPA-NGAPAIN SHA! SUMPAH"
"Tapi kenapa waktu aku bangun, kita tidur satu selimut, trus Kak Zee meluk aku?"
"Aku ngak tau Sha, aku ngak inget apa-apa. Tapi sumpah aku ngak apa-apain kamu"
"Serius?"
"Sumpah! Aku aja ngak tau kenapa tiba-tiba kamu bisa tidur disebelah aku"
Marsha terdiam mendengar itu. Mana mungkin ia akan memberi tau Zee, bahwa semalam ia pindah sendiri.
"Sha, kamu marah?" Tanya Zee memecahkan lamunan Marsha.
"Ngak. Udahlah, yok sarapan"
"Ngak mandi dulu?"
"Aku laper"
"Yaudah. Tapi cuci muka dulu sana"
Marsha mengangguk, lalu ia bangkit dari atas karpet tersebut, dan berjalan menuju kamar mandi.
"Apa gue bantuin aja Marsha?" Gumam Zee.
Akhirnya Zee bangkit dari karpet itu, dan memutuskan untuk membantu membereskan kasur.
Tiba-tiba...
DUBRAKK!
Zee segera berlari kearah sumber suara itu, kamar mandi.
"Marsha, kamu kenapa?" Tanya Zee ketika melihat Marsha terduduk di kamar mandi sambil menangis.
"Tadi kepeleset, trus kaki aku kecengklak gitu" jawab Marsha yang masih terisak.
Zee langsung mendekat pada Marsha dan memapahnya menuju kasur.
Marsha duduk di bibir kasur, sedangkan Zee, dia jongkok dihadapan Marsha.
"Aku liat dulu ya Sha" ucap Zee.
Marsha yang masih sesegukan hanya mengangguk.
Zee memegang kaki Marsha dengan sangat hati-hati, lalu ia memeriksa kaki Marsha.
"Ini kayanya terkilih deh Sha, nanti kita periksa ke dokter ya"
Sekali lagi Marsha mengangguk.
Sekarang Zee memposisikan badannya menjadi setengah berdiri, agar tinggi badannya menjadi sama dengan Marsha yang sedang duduk.
Zee menghapus air mata Marsha dengan kedua tangannya. Lalu tersenyum.
"Udah ya, jangan nangis lagi" ucap Zee.
Marsha tersenyum, lalu menyeka air matanya.
"Nah, pinter, kalo senyum kan jadi cantik" ucap Zee sambil mengelus halus rambut Marsha.
Tatapan mata Zee terkunci ketika melihat wajah Marsha. Bahkan, ketika baru bangun tidur, Marsha sudah cantik sekali.
"Udah Kak, makan yok, aku laper" ucap Marsha memecahkan lamunan Zee.
"Oh iya, yuk"
Zee berdiri dan berjalan menuju pintu kamar.
"Kak Zee!" Teriak Marsha.
"Kenapa lagi Sha?"
"Aku ngak bisa jalan sendiri"
"Oh iya, lupa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kamu, dan Kita [END]
ЧиклитTentang bagaimana seorang Marsha Lenathea dan Arzhie Adriano Harlan bisa mengubah kata "aku" dan "kamu" didalam kamus hidup mereka menjadi satu kata. Kita.